Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

TANDUK SETAN Lokasinya Ada di Negeri IRAK

Gambar
TANDUK SETAN Lokasinya Ada di Negeri IRAK Muncul fitnah dari timur (المشرق) = Iraq (العراق) = Khurasan (خراسان) Aliran Syiah, Sufi , Jahmiyyah dari Iraq… Berikut, hujjahnya di bawah ini : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ إِلَى الْمَشْرِقِ فَقَالَ هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ Dari Abdullah bin Umar radalahiallahu anhuma berkata; “Aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menunjuk ke arah Timur (المشرق) lalu bersabda: “Fitnah itu akan timbul dari sana. Fitnah timbul dari tempat terbitnya tanduk setan”. (Bukhari 3279, 3511) 1) Timur = Iraq Sabda Nabi : يخرج ناس من المشرق يقراون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية لا يعودون فيه حتى يعود السهم الى فوقه سيماهم التحليق Akan datang dari arah timur (المش

Doa Meminta Kebaikan Sebagaimana yang Diminta Nabi

Doa Meminta Kebaikan Sebagaimana yang Diminta Nabi Amalkan doa berikut yang secara makna sahih, walaupun sisi riwayatnya dhaif. Doa ini berisi meminta segala kebaikan yang diminta Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Moga bisa diamalkan. Hadits #1492 : وعن أَبي أُمَامَةَ – رضي الله عنه – قَالَ : دعا رسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – ، بدُعاءٍ كَثيرٍ ، لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً ؛ قُلْنَا : يَا رسول الله ، دَعَوْتَ بِدُعاءٍ كَثِيرٍ لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً ، فَقَالَ : (( ألا أدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَجْمَعُ ذَلِكَ كُلَّهُ ؟ تقول : اللَّهُمَّ إنِّي أسَألُكَ مِنْ خَيْر مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ محمَّدٌ – صلى الله عليه وسلم – ؛ وأعوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا استَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ – صلى الله عليه وسلم -، وأنتَ المُسْتَعانُ ، وَعَليْكَ البَلاَغُ ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ باللهِ )) . رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن )) Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan doa yang banyak yang tidak kami hafal s

Alasan Muhammadiyah Memulai Puasa Ramadhan dengan Hisab

Sumber video :  https://youtu.be Alasan Muhammadiyah Memulai Puasa Ramadhan dengan Hisab Oleh :  Zainuddin MZ   (Direktur Markaz Turats Nabawi   Pusat Studi Hadits) Akar Masalah Semua umat Islam yang mau perpedoman dengan al-Quran dan hadits sepakat bahwa memulai berpuasa Ramadhan dan mengakhirinya didasari dalil-dalil yang memerintah merukyat hilal. Pertanyaannya, apakah dalil-dalil merukyat hilal itu masuk dalam masalah  tauqifiyah  atau  kauniyah ? Jika dikategorikan masalah  tauqifiyah , maka cara merukyatnya harus secara natural, namun apabila dikategorikan masalah  kauniyah , maka cara merukyatnya bergantung kepada cara yang lebih efektif untuk dapat meyakini datangnya awal atau akhir Ramadhan. Dalil Merukyat Hilal Dalil yang menjelaskan merukyat hilal adalah al-Quran dan hadits yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat.  Firman Allah SWT Al-Baqarah 185 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Syekh Abdul Qadir Jailani : Sang Penjaga Aqidah

Syekh Abdul Qadir Jailani : Sang Penjaga Aqidah Syekh Abdul Qadir Jailani lahir di Jailan, selatan laut Kaspia (sekarang menjadi Provinsi Mazandaran), Iran, pada 470 H/1077 M, dari pasangan Abu Salih dan Umm Khair Fatima. Konon, dia adalah keturunan Nabi Muhammad dari cucu-cucunya, Hasan dan Husein. Meskipun belum ada yang secara meyakinkan menjelaskan kebenaran cerita tersebut. Ayahnya diyakini keturunan dari Hasan, sedangkan ibunya dari Husein. Sebagian besar usianya dihabiskan untuk belajar. Abdul Qadir baru menikah pada usia 50 tahun. Abdul Qadir lahir pada saat yang tepat. Ketika dinasti Saljuk yang berpusat di Iran sedang berada dalam masa kejayaannya. Perkembangan ilmu pengetahuan sedang pesat-pesatnya. Madrasah (sekolah) yang diasuh guruguru yang terkenal alim menjamur. Meskipun lahir di dusun yang jauh dari kota, dan akses yang masih sangat sulit, dia sudah mendengar hingar-bingar kemajuan ilmu pengetahuan di kota. Hasrat belajar Abdul Qadir pun tersalur. Sejak kecil, dia d

Sejarah : Permulaan Hiasab dan Hukumnya Dalam Ibadah Puasa Ramadhan

CARA MENENTUKAN AWAL DAN AKHIR RAMADHAN MENURUT SYARI'AT & TENTANG HISAB ADALAH CARA SYI'AH DALAM PENETAPAN INI.  Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ “Berpuasalah karena kalian telah melihat bulan dan berbukalah (berhari raya idul fitri) karena kalian telah melihatnya, apabila kalian terhalangi untuk melihatnya maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban menjadi 30 hari.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu] BEBERAPA PERMASALAHAN: Pertama: Peringatan bagi Kaum Muslimin untuk Mengikuti Tuntunan Syari’at dalam Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan Hadits yang mulia di atas adalah kata putus dari Allah subhanahu wa ta’ala melalui lisan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam dalam permasalahan cara menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dan bulan-bulan yang lainnya. Maka sudah sepatutnya kaum muslimin untuk selalu merujuk kepada Al-Q