Postingan

Menampilkan postingan dengan label Islam Liberal

Apakah Al Qur’an Bebas Tafsir?

Apakah Al Qur’an Bebas Tafsir?  Pernyataan bahwa Al Qur’an itu bebas tafsir erat kaitannya dengan bahasan at tafsir bir ra’yi (penafsiran Al Qur’an dengan opini). Karena jika Al Qur’an dikatakan bebas tafsir artinya semua orang bebas untuk memaknai dan menafsirkan Al Qur’an dengan opini mereka masing-masing dan pemahaman masing-masing yang keluar dari benak mereka. Apakah yang demikian dibenarkan?  Pengertian at tafsir bir ra’yi  At tafsir bir ra’yi artinya penafsiran seseorang dalam menjelaskan makna-makna Al Qur’an dengan suatu pemahaman khusus yang hanya berlandaskan dengan ra’yu (opini) semata [1. Mabahits fi Ulumil Qur’an, 351].  Tafsir dengan semata-mata opini adalah “langganannya” orang-orang menyimpang dari ahlul bid’ah dan munafiqin. Syaikh Manna’ Al Qathan menjelaskan, “Mayoritas yang menggunakan metode ini adalah ahlul bid’ah yang meyakini keyakinan-keyakinan batil. Mereka berbuat lancang terhadap Al Qur’an dengan menafsirkannya seseuai opini mereka, dan m...

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim

Simak video ilutrasi berikut : Ust. Adi Hidayat menghafal dan meriset Injil : Simak video berikut :  Muhammad Yahya Waloni (mantan pendeta masuk Islam : "Injil sekarang tulisan manusia" Akibatnya terjebak "pemancing dilarikan ikan" dengan menyimpulkan sbb : ---oOo--- Koreksi untuk Ust. Adi Hiyat, simak video berikut : Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim  Dakwah adalah Jalan para Rasul, para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan para Imam Kaum Muslimin  Allah Ta’ala telah mengutus para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu sebagai da’i yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Allah semata dengan meniti jalan yang lurus.  Para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu telah menjelaskan agama yang Allah turunkan dengan sempurna, mereka telah menegakkan hujjah, memberi peringatan, membawa kabar gembira serta menghilangkan syubhat sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan tidak mengetahui agama Islam dan tidak ada alasan untuk tidak menerima agama I...

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an? Kitab suci yang diturunkan Allah ada 4, Yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As, Kitab Zabur kepada Nabi Daud As, Injil kepada Nabi Isa As, dan Al-Qur’an Al-Karim kepada Baginda Rasulullah saw.   Di samping itu, Allah juga menurunkan kitab suci, namun versi lembaran. Model ini sering disebut dengan nomenklatur Suhuf, sebagaimana yang terdokumentasi dalam Firman-Nya pada surat Al-A’la akhir ayat, yaitu Suhuf untuk Nabi Ibrahim As dan Nabi Musa As.   Lalu berpahalakah ketika kita membaca kitab suci lain? Atau apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an?  Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Dalam persoalan ini, ulama terbagi dalam dua pendapat. Pertama, ulama mengatakan bahwa membaca kitab suci agama lain tidak berpahala, karena kitab suci lain sudah banyak perubahan yang justru berlawanan dengan nilai asalnya. Bahkan beberapa Ulama tidak suka jika ...

Apa Hukum Mempelajari Injil dan Taurat ?

Simak vidio berikut : Ust. Adi Hidayat vs Dondy Tan : 》Ust. Adi Hidayat lagakkan atau memotivasi flowernya hafal Injil ? 》Dody Tan : "Tak setuju/perlu karena isi kitab Injil sekarang bukanlah wahyu" ! Ringkasan telusuran AI : Tidak ada kewajiban muslim baca dan hafal Injil : APA HUKUM MEMPELAJARI INJIL DAN TAURAT?  “Setiap Muslim harus beriman bahwa kitab-kitab tersebut; Taurat, Injil dan Zabur, berasal dari Allah. Dia harus beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan menurunkan shuhuf yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, nasehat dan pengingat dan berita tentang perkara yang lalu, serta berita tentang surga dan neraka dan semacamnya. Akan tetapi, dia tidak boleh menggunakannya, karena kitab-kitab tersebut telah mengalami perubahan dan pergantian.  Tidak dibenarkan baginya untuk menyimpan Taurat, Injil atau Zabur dan membacanya, karena hal tersebut berbahaya karena mungkin saja ada kebenaran yang didustakan atau kebatilan yang dibenarka...

Tafsir Al-Misbah Dominan Kutip Pendapat Tokoh Syiah Thabathaba’i, Ini Pembelaan Sekjen OIAA Untuk Quraish Shihab

Gambar
Simak full video tanggapan Agusman CJ klik:  https://youtu.be/ ---oOo--- Afrizal Nur Sebut : Tafsir Al-Misbah Dominan Kutip Pendapat Tokoh Syiah Thabathaba’i, Ini Pembelaan Sekjen OIAA Untuk Quraish Shihab  Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta menggelar acara diskusi buku ‘Tafsir Al-Misbah Dalam Sorotan’ karya Afrizal Nur, seorang dosen ilmu tafsir di UIN Sultan Syarif Kasyim Riau.  Acara yang diselenggarakan di Ruang Teater H A R Partosentono, Kamis (7/11/2019) itu mendatangkan penulis buku tersebut. Hadir juga pembicara lainnya Dewan Pakar Pusat Studi Alquran Muchlis M Hanafi, Dosen Universitas Muhammadiyah Hamka Izza Rohman. Secara umum penulis buku banyak menyoal permasalahan jilbab, tentang Ahli Kitab, tentang kecenderungan tasyayyu’ (Syiah) yang terdapat dalam tafsir Al-Misbah.  Mengawali diskusi, Afrizal Nur mengatakan bahwa ada 32 isu-isu negatif yang diketengahkan dalam bukunya itu. Ia mengungkapkan, karyanya itu awalnya disertasi dirinya di Universitas Kebangsaa...

Orang Kafir Tidak Akan Masuk Surga, Sampai Ada Onta Masuk Lobang Jarum!

ORANG KAFIR TIDAK AKAN MASUK SURGA, SAMPAI ADA ONTA MASUK LOBANG JARUM!  Oleh : Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari  Allâh Azza wa Jalla berfirman:  إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ ﴿٤٠﴾ لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ ﴿٤١﴾ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ  Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga onta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka a...

Kecaman Ulama Terhadap Ilmu Kalam/Filsafat

Sumber video :  https://youtu.be/ Kecaman Ulama Terhadap Ilmu Kalam/Filsafat Oleh : Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi  Disebut ilmu kalam karena ilmu ini hanyalah dibangun di atas ucapan, pendapat dan logika semata, tanpa dibangun di atas dalil Al-Qur'an dan Sunnah yang . Ilmu kalam sangat terpengaruh banyak oleh ilmu manthiq dan filsafat Yunani yang muncul berabad-abad sebelum datangnya Islam.  Islam tidak membutuhkan ilmu ini sama sekali karena ilmu ini hanyalah berisi kejahilan, kebingungan, kesesatan dan penyimpangan. Hal ini telah diakui oleh para pakar ahli kalam yang telah lama mendalami ilmu ini.  Imamul Haromain al-Juwaini, beliau berkata: Wahai sahabat-sahabatku, janganlah kamu sibuk dengan ilmu kalam. Seandainya saya tahu bahwa hasil ilmu kalam adalah seperti yang menimpa diriku, niscaya saya tidak akan menyibukkan diri dengan ilmu kalam. (Al-Mantsur Minal Hikayat was Sualat hlm. 51 oleh Al-Hafizh Muhammad bin Thohir al-Maqdisi).  Imam al-Ghozali juga menje...

Pesantren Lintas Agama, Sebagai Bentuk Toleransi?

Pesantren Lintas Agama, Sebagai Bentuk Toleransi?  Oleh: Ameena N  Kyai Muhammad Muchtar Mujtaba Mu’thi (pimpinan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Mial Iman Shiddiqiyah, Jombang, Jawa Timur) dan didampingi oleh Romo Yohanes (pendeta Kristen Ortodoks), Romo Salam Raharjo (pemuka agama Hindu), Romo Wisnu Sugiman (pemuka agama Katolik), Pinandita Edi Sunyoto (pemuka agama Budha), memberikan pembekalan khusus bagi sekitar 280 calon guru pendidik. Mereka menerima pembekalan pelajaran Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara menuju perdamaian dunia. Lalu setelahnya, baru dibukalah pendaftaran umum untuk calon santri lintas agama.  Pesantren pertama di Indonesia yang mengusung konsep lintas agama ini diresmikan pada tahun 2023 kemarin. Tujuan dari pesantren lintas agama ini didirikan adalah agar bisa mencetak generasi Indonesia yang bersyukur kepada Tuhan atas karunia tanah air dan negara Republik Indonesia, terlepas dari apa pun agama dan keyakinannya sehin...

Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi

Gambar
Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi  Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai panduan hubungan antarumat beragama, termasuk hukum salam lintas agama. Fatwa itu merupakan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII.  Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia secara resmi ditutup. Salah satu hasilnya adalah panduan hubungan antarumat beragama, ujar Ketua MUI Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh, Jumat (31/5/2024). Terkait fikih salam lintas agama, MUI tidak membenarkan pengucapan salam berbagai agama dengan alasan toleransi. Hal tersebut bukanlah makna toleransi. Selengkapnya simak video diatas atau baca infografis berikut : Sumber :  https://infografis.sindonews.com/