Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dakwah

KENAPA KAMU DIAM TERUS MENERUS?

Gambar
KENAPA KAMU DIAM TERUS MENERUS?  Banyak orang yang cari aman, tidak mau ribut, tidak mau cari masalah, akhirnya diam terus menerus dan tidak memihak, tidak membenarkan dan tidak mensalahkan. Pokoknya tidak mau mengambil resiko dan tidak mau ada orang yang memusuhinya.  Berkata Syekh Robi Hafizhohulloh,  " و السكوت الدائم والحياد الدائم هذا خذلان للحق "  «  بهجة القاريء77-78 ». Dan diam yang terus menerus dan tidak memihak yang terus menerus, ini menelantarkan bagi kebenaran. 《Bahjatul Qori : 77-78》. Jika seseorang yang memilki ilmu, kemudian diam saja, tidak menyampaikan yang haq, lantas bagaimana manusia bisa mengetahui yang haq?  Berkata Syekh Robi' hafizhahullah,  كيف يعرف الناس الحق وأنت ساكت ؟ مجموع الفتاوى (211-212/14).  Bagaimana manusia mengetahui yang benar, sedangkan kamu diam saja. (Majmu Fatawa 14/211-212). Sumber : http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?p=85300 Kalau ahlul haq diam saja, tidak menjelaskan kepada manusia bahwa i...

Ahlul Bid'ah Lebih Berbahaya Daripada Orang Kafir

Ahlul Bid'ah Lebih Berbahaya Daripada Orang Kafir Bahaya ahli bid’ah terhadap kaum muslimin “terkadang” lebih besar daripada bahaya orang-orang kafir. Ini kalimat banyak orang yang tidak menerimanya, namun kalau kita perhatikan dengan hati yang dingin dan kenyataan serta dalil-dalil memang keadaannya demikian terkadang. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: ”Menolak atau mencegah kezoliman orang-orang ahli bid’ah itu wajib secara fardu kifayah dengan kesepakatan kaum muslimin” Dimana Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam ketika mensifati orang-orang khawarij, beliau bersabda:  “Seburuk-buruknya orang yang terbunuh dikolong langit itu orang khawarij, dan sebaik-baiknya orang yang dibunuh adalah yang dibunuh oleh orang khawarij.” (Dikeluarkan oleh Tarmidzi dan yang lainnya). Hadits ini menyebutkan bahwa seburuk-buruknya orang yang terbunuh di kolong langit itu adalah orang-orang khawarij. Siapa orang khawarij ? Itu yang mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah merek...

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim

Simak video ilutrasi berikut : Ust. Adi Hidayat menghafal dan meriset Injil : Simak video berikut :  Muhammad Yahya Waloni (mantan pendeta masuk Islam : "Injil sekarang tulisan manusia" Akibatnya terjebak "pemancing dilarikan ikan" dengan menyimpulkan sbb : ---oOo--- Koreksi untuk Ust. Adi Hiyat, simak video berikut : Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim  Dakwah adalah Jalan para Rasul, para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan para Imam Kaum Muslimin  Allah Ta’ala telah mengutus para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu sebagai da’i yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Allah semata dengan meniti jalan yang lurus.  Para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu telah menjelaskan agama yang Allah turunkan dengan sempurna, mereka telah menegakkan hujjah, memberi peringatan, membawa kabar gembira serta menghilangkan syubhat sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan tidak mengetahui agama Islam dan tidak ada alasan untuk tidak menerima agama I...

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an? Kitab suci yang diturunkan Allah ada 4, Yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As, Kitab Zabur kepada Nabi Daud As, Injil kepada Nabi Isa As, dan Al-Qur’an Al-Karim kepada Baginda Rasulullah saw.   Di samping itu, Allah juga menurunkan kitab suci, namun versi lembaran. Model ini sering disebut dengan nomenklatur Suhuf, sebagaimana yang terdokumentasi dalam Firman-Nya pada surat Al-A’la akhir ayat, yaitu Suhuf untuk Nabi Ibrahim As dan Nabi Musa As.   Lalu berpahalakah ketika kita membaca kitab suci lain? Atau apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an?  Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Dalam persoalan ini, ulama terbagi dalam dua pendapat. Pertama, ulama mengatakan bahwa membaca kitab suci agama lain tidak berpahala, karena kitab suci lain sudah banyak perubahan yang justru berlawanan dengan nilai asalnya. Bahkan beberapa Ulama tidak suka jika ...

Apa Hukum Mempelajari Injil dan Taurat ?

Simak vidio berikut : Ust. Adi Hidayat vs Dondy Tan : 》Ust. Adi Hidayat lagakkan atau memotivasi flowernya hafal Injil ? 》Dody Tan : "Tak setuju/perlu karena isi kitab Injil sekarang bukanlah wahyu" ! Ringkasan telusuran AI : Tidak ada kewajiban muslim baca dan hafal Injil : APA HUKUM MEMPELAJARI INJIL DAN TAURAT?  “Setiap Muslim harus beriman bahwa kitab-kitab tersebut; Taurat, Injil dan Zabur, berasal dari Allah. Dia harus beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan menurunkan shuhuf yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, nasehat dan pengingat dan berita tentang perkara yang lalu, serta berita tentang surga dan neraka dan semacamnya. Akan tetapi, dia tidak boleh menggunakannya, karena kitab-kitab tersebut telah mengalami perubahan dan pergantian.  Tidak dibenarkan baginya untuk menyimpan Taurat, Injil atau Zabur dan membacanya, karena hal tersebut berbahaya karena mungkin saja ada kebenaran yang didustakan atau kebatilan yang dibenarka...

Awas! Kebohongan yang Terus Menerus Akan Dianggap Sebagai Kebenaran

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: إِنَّمَا يَفۡتَرِى ٱلۡكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang- orang pendusta.” (QS. An-Nahl : 105) Awas! Kebohongan yang Terus Menerus Akan Dianggap Sebagai Kebenaran Sebenarnya, kebohongan adalah sebuah tindakan yang umumnya dianggap tidak baik dan tidak jujur. Namun, terdapat ungkapan yang mengatakan, kebohongan yang dilakukan terus-menerus akan dianggap sebagai kebenaran. Ungkapan ini seringkali dipahami sebagai peringatan terhadap bahaya dari kebohongan yang terus-menerus ditebarluaskan. Ungkapan ini menyoroti konsep psikologis yang dikenal sebagai "efek pembenaran palsu" atau "efek kebohongan besar." Efek ini merujuk pada kecenderungan seseorang untuk percaya pada suatu informasi palsu atau kebohongan setelah mendengarnya berkali-kali, bahk...