Postingan

Menampilkan postingan dengan label Akhlak

UNTUKMU KU KIRIM ALFATIHAH !

Simak uraian Ust. Farhan Abu Furaihan di video berikut : UNTUKMU KU KIRIM ALFATIHAH ! Oleh : Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi Pada suatu acara, seorang tokoh dengan serius mengatakan: “Sebelum acara ini kita mulai, marilah kita membukanya dengan bacaan al-Fatihah..” Serempak, para hadirin pun tunduk dan khusyuk membacanya bersama-sama. Di penghujung acara, seorang tokoh diminta menutup acara dengan doa, maka dia pun menghadiahkan doanya untuk para wali yang telah meninggal dunia, lalu mengatakan: “Al-Fatihah ala hadhroti syaikhina wa waliyyina..” Kasus-kasus serupa mungkin sering kita jumpai dimasyarakat. Namun, pernahkah kita berfikir bahwa semua itu adalah tata cara beragama yang tidak ada contohnya dan diingkari oleh para ulama?! Marilah kita kaji bersama masalah ini dengan lapang dada. Teks Hadits الْفَا تِحَةُ لِمَا قُرِ ئَتْ لَهُ Al-Faatihatu limaa quriat lahu “Al-Fatihah itu sesuai untuk apa yang dibaca.” TIDAK ADA ASALNYA. Yakni dengan lafadz ini, demikian juga k...

Meneladani Umar bin Khattab: Sabar Menghadapi Amarah Istri

Ust.  Khalid Zeed Abdullah Basalamah Meneladani Umar bin Khattab: Sabar Menghadapi Amarah Istri  Sayyidina Umar bin Khattab dikenal melalui sifat-sifatnya yang tegas, adil, bijaksana, dan berani. Meskipun dikenal sebagai sosok yang tegas dan kuat, ada satu kisah dimana Umar memperlihatkan kemampuan luar biasa untuk sabar menahan diri ketika menghadapi amarah sang istri. Kisah tersebut dijelaskan dalam kitab Uqudul Lujain karya Imam Nawawi al-Bantani melalui hadis berikut ini:  وَرُوِيَ: أنَّ رَجُلاً جَاءَ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَشْكُوْ إِلَيْهِ خُلُقَ زَوْجَتِهِ، فَوَقَفَ بِبَابِهِ يَنْتَظِرُهُ، فَسَمِعَ امْرَأَتَهُ تَسْتَطِيْل عَلَيْهِ بِلِسَانِهَا، وَهُو سَاكِتٌ لاَ يَرُدُّ عَلَيْهَا، فَانْصَرَفَ الرَجُلُ قَائِلا : إِذَا كَانَ هَذَا حَالُ أَمِيْرِ المُؤْمِنِيْنَ، فَكَيْفَ حَالِيْ ؟. فَخَرَجَ عُمَرُ فَرآهُ مُدْبِرًا فَنَادَاهُ، مَا حَاجَتُكَ؟. فَقَالَ : يَا أَمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ، جِئْتُكَ أَشْكُوْ إِلَيْكَ خُلُقَ زَوْجَتِيْ وَاسْتِطَالَتِهَاعَلَيَّ، فَسَمِعْ...

”Prasangka Buruk: Perusak Hubungan dan Harmonisasi

Simak video ilustrasi berikut : ”Prasangka Buruk: Perusak Hubungan dan Harmonisasi.”  Buruk sangka atau su'uzhan dalam bahasa Arab adalah prasangka negatif terhadap seseorang tanpa bukti yang jelas.   Dalam Islam, buruk sangka sangat dilarang karena dapat merusak hubungan antar sesama dan menimbulkan fitnah.   Buruk sangka bukan hanya merupakan perbuatan yang tercela, tetapi juga dianggap sebagai dosa besar yang bisa menghancurkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam).   Dampak  perbuatan buruk sangka ini telah ditegaskan oleh Allah SWT dan tertuang dalam Al-Qur’an antara lain dalam Surah Al-Hujurat (49:12): يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ       “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah ke...

Hukum salaman sudah shalat

Hukum salaman sudah shalat Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ketika ditanya mengenai hal ini, beliau menjawab, “Salam-salaman yang demikian (rutin setelah shalat) tidak kami ketahui asalnya dari As Sunnah atau pun dari praktek para sahabat Nabi radhiallahu’anhum". Namun seseorang jika bersalaman setelah shalat bukan dalam rangka menganggap hal itu disyariatkan (setelah shalat), yaitu dalam rangka mempererat persaudaraan atau menumbuhkan rasa cinta, maka saya harap itu tidak mengapa. Karena memang orang-orang sudah biasa bersalaman untuk tujuan itu.  Adapun melakukannya karena anggapan bahwa hal itu dianjurkan (setelah shalat) maka hendaknya tidak dilakukan, dan tidak boleh dilakukan sampai terdapat dalil yang mengesahkan bahwa hal itu sunnah. Dan saya tidak mengetahui bahwa hal itu disunnahkan.”  (Majmu’ Fatawa War Rasa-il, jilid 3, dinukil dari http://ar.islamway.net/fatwa/18117 )

JANGAN MENGAMBIL ILMU DARI PENDUSTA

JANGAN MENGAMBIL ILMU DARI PENDUSTA Berkata Imam Ahmad Bin Hambal rahimahullah: لا تكتب عن ثلاثة: *صاحب بدعة يدعو إلى بدعته ،* *أو كذاب فإنه لا يُكتَب عنه قليلٌ ولا كثير ،* *أو عن رجل يغلط فيُردّ عليه فلا يَقبل .* Janganlah engkau menulis ilmu dari tiga golongan : Pengusung bid'ah yang menyeru kepada bid'ahnya,  atau ️pendusta sebab tidak boleh menulis ilmu darinya sedikit maupun banyak,  atau dari orang yang salah lalu ia dibantah namun ia tidak terima. (al-kifayah 144) Asy Syeikh Sholih Al Fauzan hafidzohullah: (لا تأخذ العلم عن جاهل، لا تأخذ العلم عن ضال، لا تأخذ العلم عن مبتدع، خذ العلم عن أهله المعروفين به المعروفين بالاستقامة، المعروفين بتقوى الله سبحانه وتعالى) Jangan kamu ambil ilmu dari orang yang bodoh. Jangan kamu ambil ilmu dari orang yang sesat. Jangan kamu ambil ilmu dari ahlul bid'ah. Ambillah ilmu dari ahlinya yang memang dikenal dengannya, dikenal keistiqomahannya, dikenal takwanya kepada Allah Subahanahu wa ta'ala. AMBILAH ILMU DARI AHLUSSUNNAH Dari Ab...

Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita

Gambar
Baca artikel terkait berikut : ○  Sesungguhnya "tanaqudh (kontradiksi) awal pijakan dari kerusakan"   ○  Ulama Su’ (Orang Berilmu Yang Buruk)   ○  AKAN MUNCUL DAI-DAI YANG MENYERU KE NERAKA JAHANNAM  Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita Abu Qilabah Abdullah bin Zaid al-Jurmi rahimahullah pernah mengatakan: مَا أَمَاتَ العِلْمَ إِلَّا القُصَّاصُ يُجَالِسُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ القَاصَّ سَنَةً فَلَا يَتَعَلَّقُ مِنْهُ بِشَيْءٍ وَيَجْلِسُ إِلَى العِلْمِ فَلَا يَقُوْمُ حَتَّى يَتَعَلَّقَ مِنْهُ بِشَيْءٍ “Tidak ada yang mematikan ilmu kecuali para penceramah tukang cerita yang tak karuan. Jika seorang bermajelis dengan penceramah tukang cerita selama satu tahun maka tidak ada satu ilmu pun yang dia dapatkan. Adapun bila ia duduk di majelis ilmu maka tidaklah ia bangkit untuk beranjak pulang melainkan ada ilmu yang ia dapatkan.” (Hilyah al-Auliya’: 2/287) ---oOo--- Banyak orang yang bisa berceramah tapi tidak semua penceramah itu ahli ilmu agama. Alangkah banyakn...

Ilmu Yang Tidak di Amalkan

Gambar
Simak video ilustrasi berikut : Ilmu Yang Tidak di Amalkan  Amalan adalah buah dari ilmu, seorang yang berilmu tidak dikatakan berilmu yang sesungguhnya sampai dia mengamalkan apa yang dimilikinya.  Allah SWT berfirman : Ayat ini menunjukan bahwa orang yang punya ilmu tetapi tidak beramal, sungguh dia telah menyerupai kaum Yahudi yang mendapat murka dari Allah SWT.  Sebaliknya, orang yang beramal tanpa ilmu, sungguh dia telah menyerupai kaum nasrani yang telah tersesat.  Allah SWT tidak menghendaki semua ini, bahkan kita diperintah untuk selalu memohon petunjuk jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah diberi nikmat dengan mewujudkan ilmu dan amal. Bukan jalan orang-orang yang dimurkai dari kalangan Yahudi atau jalan orang-orang Nasrani yang tersesat.  Rasulullah SAW bersabda; Begitu juga Al-Qur’an dan Sunnah telah memberikan ancaman keras bagi orang yang tidak beramal padahal dia punya ilmu, atau dia mengajak kebaikan dan beramal tetapi dirinya sendiri tid...

Berdoa dan Mengeluh di Media Sosial

Baca artikel terkait berikut : ○  Tuhan Hadir di Medsos ○  Hukum Mendoakan Pakai Stiker WhatsApp, Ini Kata Imam Nawawi ○  Berdoa di Sosial Media, Bolehkah? Berdoa dan Mengeluh di Media Sosial  Pada dasarnya, menggunakan media sosial seperti Facebook atau Twitter termasuk perkara yang tidak disebutkan hukumnya di dalam dalil-dalil al-Qur’an dan as-Sunnah. Oleh karenanya hukum asal menggunakan media sosial adalah mubah atau boleh. Hukumnya kemudian berubah sesuai penggunaan alat-alat tersebut. Hal ini sesuai dengan kaidah-kaidah berikut;  الْأَصْلُ فِي الْأَشْيَاءِ الْإِبَاحَةُ حَتَّى يَدُلُّ الدَّلِيلُ عَلَى التَّحْرِيمِ Hukum asal dari segala sesuatu adalah mubah kecuali ada dalil yang menunjukkan keharamannya [As-Suyuthi, 1983: 133].  الوَسَائِلُ لَهَا أَحْكَامُ اْلمَقَاصِدِ  Hukum alat tergantung pada hukum maksud digunakannya alat tersebut.  Dengan demikian, penggunaan media sosial untuk kebaikan hukumnya boleh bahkan menjadi dianjurkan. Begitu...

Ketika Musik Menggema di Andalusia

Gambar
Ketika Musik Menggema di Andalusia  ZIRYAB . Ini lelaki yang mengubah Andalusia dari puncak kejayaan sebagai pusat peradaban Islam hingga Islam nyaris tak bersisa di sana. Andalusia yang awalnya hidup dengan semangat berislam dan menekuni ilmu diniyah sepenuh kesungguhan, berpaling kepada musik hingga melalaikan.  Jika Imam Syafi’i meninggalkan Baghdad karena menghindari taghbir (musik religius) yang mulai muncul, maka Ziryab meninggalkan Baghdad untuk berpindah ke Andalusia justru membawa taghbir dan beragam musik lainnya. Lelaki keturunan Persia kelahiran Iraq ini menjadi sumber fitnah syubhat yang menemukan lahan suburnya di Andalusia. Pintunya adalah musik.  Ziryab, begitu namanya panggilannya, atau Abul Hasan ‘Ali Ibn Nafi‘ pula yang pertama kali mendirikan sekolah musik di Spanyol dan pada gilirannya menjadi model di segenap penjuru Eropa. Atas gagasan Ziryab, pemisahan laki-laki dan perempuan saat belajar, dihapus. Sejak masa itu, mulai digabung laki-laki dan perem...

Keutamaan Ahli Ilmu Terhadap Ahli Ibadah

Keutamaan Ahli Ilmu Terhadap Ahli Ibadah  فلعالم فضل على من يعبد # فضل البدور على الكواكب فى الجلا  Keutamaan bagi seorang ahli ilmu terhadap seseorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama atas bintang-bintang dalam pencahayaan.  Bait di atas diilhami dari sabda Nabi ﷺ  فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِب  Keutamaan bagi orang ahli ilmu terhadap ahi ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama terhadap seluruh bintang-bintang .  Rasulullah ﷺ mengutamakan rembulan dalam malam purnamanya atas keseluruhan bintang-bintang, Rasulullah ﷺ menetapkan sebuah perbedaan yang besar di antara bulan dan keseluruhan bintang-bintang dalam terang. Dan Rasulullah ﷺ mengutamakan ahli ilmu itu seperti rembulan, dan mengutamakan orang ahli ibadah seperti seluruh bintang-bintang. Dalam keadaan purnama cahaya bulan akan mampu menerangi kegelapan dengan penuh keteduhan, sedangkan keseluruhan bintang-bintang...

Hadits Palsu Anjuran Bermaafan Sebelum Ramadhan

Baca artikel : Meminta maaf itu disegerakan bukan menunggu bulan Ramadhan Hadits Palsu Anjuran Bermaafan Sebelum Ramadhan Yaitu hadits yang banyak tersebar di internet, yang berbunyi sebagai berikut: "Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah. Do’a Malaikat Jibril itu adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: 1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); 2) Tidak b...

Hukum Menari, Joget, Dansa dalam Islam dan Dalilnya

Al-Balqini menyatakan bahwa jika menari-nari atau joget itu sampai menjatuhkan wibawa (muru’ah), hukumnya menjadi haram.  Catatan dari ulama Syafiiyah, walaupun bergoyang (ar-raqshu), hukumnya itu boleh. Akan tetapi, tidak boleh gerakannya lemah gemulai seperti perempuan. Hukum Menari, Joget, Dansa dalam Islam dan Dalilnya  Menari, joget, dansa dalam bahasan fikih disebut dengan ar-raqshu atau az-zafnu. Ibnu ‘Abidin menyebutkan bahwa ar-roqshu adalah bergoyang dan bangkit (lompat-lompat) mengikuti irama musik atau nyanyian. (Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 23:9)  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (hlm. 1405), menari adalah memainkan tari (menggerak-gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama dan sering diiringi dengan bunyi-bunyian).  Dalil yang membicarakan tentang menari  Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,  كَانَتِ الْحَبَشَةُ يَزْفِنُونَ بَيْنَ يَدَىْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَيَرْقُصُونَ وَيَقُولُونَ مُحَمَّدٌ عَبْدٌ صَالِحٌ. فَقَ...

Pamer

Gambar
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an: إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” . (Al-Qashas : 76) Dalam ayat ini Allah secara tegas membenci orang-orang yang suka membangga-banggakan harta, dan diantara contoh orang yang suka membangga-banggakan harta adalah Qarun, kemudian dengan sebab kesombongannya terhadap hartanya Allah tenggelamkan Qarun bersama hartanya ke dalam perut bumi. Dalam tafsir as-Sa’di ...

Al-Qur’an dan Ahlul Bait (Hadits Tsaqolaini)

Sumber (full) video :  https://youtu.be/ Al-Qur’an dan Ahlul Bait (Hadits Tsaqolaini)   Oleh: Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag.  Hadits ats-tsaqalain (al-Qur`an dan ahlulbait) adalah salah satu hadits yang menjadi pokok perbedaan manhaj beragama antara Ahlussunnah dan Syi’ah. Dari hadits inilah kemudian muncul teologi ‘beragama menurut Ahlulbait’ yang diklaim oleh Syi’ah. Bahkan salah seorang mereka menulis buku yang cukup tebal (409 halaman), dengan judul “Dua Pusaka Nabi : al-Qur`an dan Ahlulbait“ . Bahkan buku baru syi’ah (September 2012) yang berjudul “Buku Putih Madzhab Syiah” , yang diluncurkan untuk meredam gejolak umat Islam Indonesia yang semakin mengetahui kesesatan syi’ah, di halaman 94 menyebutkan bahwa hadits tsaqalain ini termasuk “paling indah, paling shahih, dan paling tersebar luas di kalangan Muslimin. Hadits ini telah diabadikan oleh Enam Kitab Shahih (al-Kutub al-Sittah) dan para ulama juga menerimanya.”  Mereka beranggapan bahwa agama ini hanya...