Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aqidah

INILAH WAHHABI SESUNGGUHNYA..!

Gambar
INILAH WAHHABI SESUNGGUHNYA..! Wajib diketahui oleh setiap kaum Musimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat, yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib untuk dihancurkan. Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya, mungkin bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju, dan yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya.. Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini? Bagaimanakah sejarah penamaan mereka?  Marilah kita simak dialog Ilmiah yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko  Salah seorang Dosen itu berkata: “Sungguh hati kami sangat mencintai Kerajaan Saudi Arabia, demikian pula dengan jiwa-jiwa dan hati-hati kaum muslimin sangat condong kepadanya,dimana setiap kaum muslimin sangat ingin pergi kesana, bahkan antara kami dengan kalian sangat dekat jaraknya. Namun sayang, kalian berada diatas suatu Madzhab, yang kalau kalian tinggal...

Kecaman Ulama Terhadap Ilmu Kalam/Filsafat

Sumber video :  https://youtu.be/ Kecaman Ulama Terhadap Ilmu Kalam/Filsafat Oleh : Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi  Disebut ilmu kalam karena ilmu ini hanyalah dibangun di atas ucapan, pendapat dan logika semata, tanpa dibangun di atas dalil Al-Qur'an dan Sunnah yang . Ilmu kalam sangat terpengaruh banyak oleh ilmu manthiq dan filsafat Yunani yang muncul berabad-abad sebelum datangnya Islam.  Islam tidak membutuhkan ilmu ini sama sekali karena ilmu ini hanyalah berisi kejahilan, kebingungan, kesesatan dan penyimpangan. Hal ini telah diakui oleh para pakar ahli kalam yang telah lama mendalami ilmu ini.  Imamul Haromain al-Juwaini, beliau berkata: Wahai sahabat-sahabatku, janganlah kamu sibuk dengan ilmu kalam. Seandainya saya tahu bahwa hasil ilmu kalam adalah seperti yang menimpa diriku, niscaya saya tidak akan menyibukkan diri dengan ilmu kalam. (Al-Mantsur Minal Hikayat was Sualat hlm. 51 oleh Al-Hafizh Muhammad bin Thohir al-Maqdisi).  Imam al-Ghozali juga menje...

Laknat Malaikat Kepada Orang yang Melakukan Kemungkaran di Madinah

LAKNAT PARA MALAIKAT KEPADA ORANG YANG MELAKUKAN KEMUNGKARAN DI MADINAH ATAU MELINDUNGINYA  Oleh :  Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi  Sesungguhnya di antara orang yang sengsara dengan mendapatkan laknat dari para Malaikat adalah orang-orang yang melakukan kemungkaran di kota Madinah atau melindungi orang yang membuat kemungkaran di sana. Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:  الْمَدِيْنَةُ حَرَمٌ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيْهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَدْلٌ وَلاَ صَرْفٌ  “Madinah adalah tanah haram, maka siapa saja yang melakukan sebuah kemungkaran atau melindungi orang yang melakukannya, maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan semua manusia, pada hari Kiamat tidak akan dite...

RUSAKNYA AQIDAH TOKOH-TOKOH SUFIYYAH YANG MEYAKINI ADANYA WALI MAJDZUB (WALI GILA DAN TIDAK WARAS)

Gambar
RUSAKNYA AQIDAH TOKOH-TOKOH SUFIYYAH YANG MEYAKINI ADANYA WALI MAJDZUB (WALI GILA DAN TIDAK WARAS) Keyakinan sesat ini semakin disemarakkan oleh tokoh-tokoh Sufi seperti Ust. Abdul Somad, Buya Yahya, Buya Ar-Razi Hasyim hadahumullah dan tokoh-tokoh Sufi lainnya. Lihat bukti videonya diatas..! Sungguh terlalu banyak keanehan-keanehan Kaum sufiyyah yang disebabkan kegemaran mereka membuat-buat ajaran-ajaran dan amalan-amalan baru dalam agama ini. Salah satunya keanehan mereka yang meyakini orang gila dan tidak waras sebagai wali yang sama sekali tidak memiliki kriteria para wali sebagaimana yang disebutkan oleh Allah subhanahu wata'ala di dalam al-qur'an tentang kriteria mereka. أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ "Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, jaminan masuk surga (yaitu) ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN MEREKA SELALU ...

DERAJAT HADIS TENTANG KALIMAT SYAHADAT TERTULIS DI TIANG ARASY

Ustadz Prof. H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara ( Ustadz sufi Bertarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah ), obral hadis palsu ? Simak video berikut : DERAJAT HADIS TENTANG KALIMAT SYAHADAT TERTULIS DI TIANG ARASY  Oleh : Lukmanul Hakim Sudahnan, Lc., M.A.  PERTANYAAN:  Bagaimana status hadis tentang Nabi Adam عليه السلم yg melihat tulisan di surga lafaz الله  dan  محمد dalam bentuk syahadat lalu Nabi Adam bertanya, “Siapa orang yang berdampingan dengan engkau ya Rabb?” Kurang lebihnya seperti itu.   JAWABAN : Barangkali hadis yang ditanyakan redaksinya adalah  لَمَّا اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ، قَالَ: يَا رَبِّ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ لَمَا غَفَرْتَ لِي، فَقَالَ اللهُ: يَا آدَمُ، وَكَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّدًا وَلَمْ أَخْلُقْهُ؟ قَالَ: يَا رَبِّ، لِأَنَّكَ لَمَّا خَلَقْتَنِي بِيَدِكَ، وَنَفَخْتُ فيَّ مِنْ رُوْحِكَ، رَفَعْتُ رَأْسِي، فَرَأَيْتُ عَلَى قَوَائِمِ الْعَرْشِ مَكْتُوْبًا: لَا إِلَهَ إِلَّا الل...

Ngalap Berkah dari Sisa Makan dan Minum Pak Kyai

Gambar
Ngalap Berkah dari Sisa Makan dan Minum Pak Kyai  Bolehkah ngalap berkah dari bekas makan dan minum seorang kyai, ulama, ustadz atau orang shalih? Atau mungkin ngalap berkah dengan mengusap-ngusap tubuhnya saat ia masih hidup?  Ada kebiasaan sebagian masyarakat yang pasti sebagian kita pernah melihatnya. Sengaja makanan atau minuman Pak Kyai dibuat berlebih, bahkan sangat-sangat lebih dari kebutuhannya saat ingin menjamunya. Sampai-sampai ada kya yang diberikan satu nampan besar oleh jama’ahnya, itu pun hanya dimakan sesuap dan sisanya jadi arakan dan rebutan untuk tujuan ngalap berkah.  Ngalap berkah atau dalam kaca mata syari’at disebut dengan tabarruk berarti mencari berkah atau kebaikan. Berkah atau barokah sendiri berarti tetapnya atau bertambahnya kebaikan.  Jadi tujuan sebagian orang ngalap berkah dengan sisa makan, minum, air liur, keringan atau badan seorang tokoh spiritual adalah supaya memperoleh kebaikan.  Bagaimana Islam memandang hal ini?  Nga...

Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik

Sumber video :  https://youtube.com/shorts/ Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik  Tawasul artinya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk rasul-Nya, dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhoi-Nya. Atau dengan kata lain seseorang melakukan suatu ibadah dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah dan surga-Nya.  Namun, sebagian kaum muslimin salah dalam memahami tawasul. Mereka bertawasul dengan orang-orang shalih dan wali yang sudah mati. Inilah yang mereka anggap sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Padahal hal tersebut dapat menjerumuskan mereka ke lembah kesyirikan.  Tawasul yang Diperbolehkan  Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu diketahui bahwa tawasul dibagi menjadi dua yaitu tawasul syar’i dan tawasul bid’i.  Tawasul syar’i adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yakni yang memiliki dalil dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi. Maksudnya mengambil wasila...

Pesantren Lintas Agama, Sebagai Bentuk Toleransi?

Pesantren Lintas Agama, Sebagai Bentuk Toleransi?  Oleh: Ameena N  Kyai Muhammad Muchtar Mujtaba Mu’thi (pimpinan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Mial Iman Shiddiqiyah, Jombang, Jawa Timur) dan didampingi oleh Romo Yohanes (pendeta Kristen Ortodoks), Romo Salam Raharjo (pemuka agama Hindu), Romo Wisnu Sugiman (pemuka agama Katolik), Pinandita Edi Sunyoto (pemuka agama Budha), memberikan pembekalan khusus bagi sekitar 280 calon guru pendidik. Mereka menerima pembekalan pelajaran Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara menuju perdamaian dunia. Lalu setelahnya, baru dibukalah pendaftaran umum untuk calon santri lintas agama.  Pesantren pertama di Indonesia yang mengusung konsep lintas agama ini diresmikan pada tahun 2023 kemarin. Tujuan dari pesantren lintas agama ini didirikan adalah agar bisa mencetak generasi Indonesia yang bersyukur kepada Tuhan atas karunia tanah air dan negara Republik Indonesia, terlepas dari apa pun agama dan keyakinannya sehin...

Tidak Meyakini Allah Di Atas ‘Arsy, Apakah Keluar Dari Islam (Kafir) ?

Tidak Meyakini Allah Di Atas ‘Arsy, Apakah Keluar Dari Islam (Kafir) ?  Oleh : Ustadz Muslim Al-Atsari حفظه الله  1. Saudara Muslim Yang Berbeda Aqidah.  Seorang Muslim  yang berbeda aqidah, termasuk masalah dalam asma wa sifat, tidak dapat dikatakan kafir kecuali di dalam perkara yang menjadikan kemurtadan atau keluar dari Islam.  Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rohimahullah berkata:  “Menghukumi dengan takfir dan tafsiq (menyatakan seseorang sebagai orang kafir dan orang fasiq) bukan diserahkan kepada kita, tetapi hal itu diserahkan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Sehingga hal itu termasuk hukum-hukum agama yang tempat kembalinya adalah Al-Kitab dan As-Sunnah, maka dalam hal ini wajib sangat berhati-hati. Tidaklah dikafirkan dan difasiqkan kecuali orang yang ditunjukkan Al-Kitab dan As-Sunnah atas kekafirannya atau kefasiqannya. Dan hukum asal seorang muslim yang nyata (keislamannya), yang lurus, adalah tetap pada keislaman dan kelurusannya, sa...

Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi

Gambar
Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi  Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai panduan hubungan antarumat beragama, termasuk hukum salam lintas agama. Fatwa itu merupakan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII.  Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia secara resmi ditutup. Salah satu hasilnya adalah panduan hubungan antarumat beragama, ujar Ketua MUI Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh, Jumat (31/5/2024). Terkait fikih salam lintas agama, MUI tidak membenarkan pengucapan salam berbagai agama dengan alasan toleransi. Hal tersebut bukanlah makna toleransi. Selengkapnya simak video diatas atau baca infografis berikut : Sumber :  https://infografis.sindonews.com/

Mengenal Empat Madzhab dalam Islam

Mengenal Empat Madzhab dalam Islam, dari Hanafiyah hingga Syafi'iyah  Umat ​​Islam mengenal empat aliran yang secara umum membahas ketentuan-ketentuan masalah Islam dari sudut pandang yurisprudensi . Mazhab ini terdiri dari Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hambaliyah.  Aliran-aliran dalam Islam terbentuk dari pemikiran para ulama yang sangat berpengaruh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah Imam Malik Bin Anas, Imam Syafi'i, Imam Abu Hanafi, dan Imam Ahmad bin Hanbal.  Para imam mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam memberikan hukum terhadap suatu hal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah perbedaan tempat dan situasi serta kondisi masing-masing imam.  Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan empat aliran dalam Islam lengkap dengan sumber ajaran yang digunakannya.  Empat Madhzab dalam Islam  Mengutip Ensiklopedia Tematik Dunia Islam karya Prof Said Aqil Husain al-Munawar, madzhab berarti mazhab ...