Mengaku Bertemu Nabi Dalam Keadaan Sadar, Apakah Kemusyrikan?
Simak uraian Ust. Dr. Ariful Bahri, Lc., M.A berikut : Mengaku Bertemu Nabi Dalam Keadaan Sadar, Apakah Kemusyrikan? Perlu diketahui bahwa ada dua masalah yang berkaitan dengan hal ini, yaitu masalah bertemu Rasulullah di dalam mimpi, dan bertemu beliau dalam keadaan sadar setelah beliau wafat. Pertama: Bertemu Rasulullah di dalam mimpi Hal ini mungkin terjadi, dan tidak ada perselisihan di antara Ulama. Berdasarkan hadits berikut ini: نْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَمَنْ رَآنِي فِي المَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku. Karena sesungguhnya syaithan tidak bisa menyerupai bentukku. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja...