Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ibadah

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Para pengunjung.., semoga kita selalu mendapat penjagaan Allah. Hari Jum’at hari penuh barokah. Di antara barokah di hari tersebut, Allah  Ta’ala  memberi satu waktu utama untuk memanjatkan do’a kepada-Nya. Di mana do’a saat itu adalah do’a yang mustajab (mudah diijabahi). Dari Abu Hurairah, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ “ Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. ”[1] Kapan waktu mustajab yang dimaksud? Para ulama menyebutkan beberapa pendapat d

INILAH PERBUATAN IHSAN YANG PALING BESAR DAN PALING BERMANFAAT

INILAH PERBUATAN IHSAN YANG PALING BESAR DAN PALING BERMANFAAT قال العلامة ابن السعدي -رحمه الله- : ” وَلَا إِحْسَانْ أَعْظَمَ وَأَنْفَعَ مِنْ إِحْسَانْ مِنْ يُرْشِدُ اَلنَّاسُ لِأَمْرِ دِينِهِمْ ، وَيُعَلِّمَهُمْ مَا جَهِلُوا ، وَيُنَبِّهَهُمْ لِمَا عَنْهُ غَفَلُوا “. الفتاوى السعدية (626) Syaikh Al-'Allamah Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahulloh pernah berkata : "Tidak ada Al-Ihsan (perbuatan baik kepada orang lain) yang lebih besar dan lebih bermanfaat, daripada berbuat baik, dalam bentuk memberikan bimbingan kepada umat manusia tentang perkara agama mereka, dan mengajari mereka dalam perkara yang mereka tidak ketahui, serta memberikan peringatan kepada mereka terhadap apa saja yang mereka lalaikan !" (Al-Fatawa As-Sa'diyyah, hal. 626) Catatan : Ya, berbuat baik kepada orang lain itu banyak macamnya, baik itu dalam bentuk : berbuat baik dengan lisan, dengan perbuatan, dengan harta benda, maupun dengan kedudukan/jabatan kita, dan sebagainya. Dan perbuatan

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA Simak video berikut : Oleh : Ustadz Abdullah Amir Maretan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata: "Sejatinya sedekah dan puasa (seorang anak) akan sampai kepada bapaknya sebagaimana sampai kepada ibunya sepeninggal keduanya jika keduanya adalah Muslim. Dan pahala ibadah tersebut akan sampai kepada keduanya meskipun tanpa wasiat dari keduanya (untuk melakukan ibadah)." [Ash-Silsilah Ash-Shahihah, 1/873] Amalan kebaikan anak saleh yag dilakukannya, maka pahalanya akan sampai ke orang tuanya (selama mereka Muslim). Di antara dalilnya ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ "Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitunganNya." [QS. Al-Baqarah: 202] Sementara anak adalah bagian dari usaha orang tua. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ ان

Menjamin Masuk Surga?

Simak video ilustrasi berikut ; Sumber video/berita :  https://20.detik.com/pemilu-2019 Baca komentar Kompasianer ( klik disini ) Menjamin Masuk Surga Kita tidak perlu membenarkan atau meyakininya bahwa manusia mampu menjamin manusia lainnya masuk surga, dari siapapun kata dan ucapan tersebut. Tetapi kalau ditanya apa yang bisa manusia selamat dari siksa neraka dan mampu masuk surga, jelas jawabnya iman, amal soleh serta Istiqomah menjalankan taqwa. Rasulullah  ﷺ  tidak pernah bersabda menjamin puterinya Sayyidah Fatimah masuk surga, tetapi justeru Rosul sangat menekankan pada puterinya itu agar perbanyak amal saleh. قال رسول الله ﷺ: يا فاطمة بنت محمد اعملي فإني لا أغني عنك من الله شيئا،  صفية عمة رسول الله اعملي فإني لا أغني عنك من الله شيئا، يا عباس عم رسول الله اعمل فإني لا أغني عنك من الله شيئا، لا يأتيني الناس يوم القيامة بأعمالهم وتأتوني بأنسابكم. Artinya: Rasulullah  ﷺ  telah bersabda. Ya Fatimah puteri Muhammad, beramal lah, karena sesungguhnya saya tidak mampu menjamin ata

Masuk Surga Bersama Keluarga

Simak video ilustrasi berikut ; Sumber video/berita :  https://20.detik.com/pemilu-2019 Baca komentar Kompasianer ( klik disini ) Masuk Surga Bersama Keluarga Oleh dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.”  (Q.S. Fushshilat: 31) Kesamaan tersebut hanya ada pada nama, akan tetapi kenikmatannya tentu berbeda, jauh lebih nikmat di surga. Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah. Allah berfirman, جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”  (QS. Ar-Ra‘du: 23) Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucu

Jika Hati Baik, ...

Jika Hati Baik, ... Jika hati baik , maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya. Baiknya hati dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam niat. Rusaknya hati adalah karena terjerumus dalam maksiat, keharaman dan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya). Dari An Nu’man bin Basyir  radhiyallahu ‘anhuma , Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “ Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung) ” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599). Tergantung pada Baiknya Hati Ibnu Rajab Al Hambali  rahimahullah  mengisyaratkan bahwa baiknya amalan badan seseorang dan kemampuannya untuk menjauhi keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat (ya

Mukaddimah Surat Yasin di tafsir Ibnu Katsir yang jadi rujukan membaca surat Yasin di malam Jum'at

Sumber video :  https://www.facebook.com/ Mari kita cek : Berikut copy-paste Mukaddimah Surat Yasin di tafsir Ibnu Katsir : 36. SURAT YASIN تَفْسِيرُ سُورَةِ يس Makkiyyah, 83 ayat, kecuali ayat 45 Madaniyyah. Turun sesudah Surat Jin قَالَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَسُفْيَانُ بْنُ وَكِيع، حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الرُّؤاسي، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ هَارُونَ أَبِي مُحَمَّدٍ، عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس. ومَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ". Abu Isa Imam Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Sufyan ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami Humaid ibnu Abdur Rahman Ar-Rawasi, dari Al-Hasan ibnu Saleh, dari Harun alias Abu Muhammad, dari Muqatil ibnu Hayyan, dari Qatadah, dari Anas Radhiyallahu Anhu y

Dzikir-Dzikir yang Shahih Setelah Shalat

Dzikir-Dzikir yang Shahih Setelah Shalat Oleh Yulian Purnama, S.Kom. Dalil Anjuran Berdzikir Setelah Shalat Setelah selesai mengerjakan shalat, hendaknya tidak langsung beranjak pergi. Karena dianjurkan untuk berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan dan diajarkan oleh Nabi  Shallallahu’alaihi Wasallam.  Sebagaimana diperintahkan oleh Allah  T a’ala : فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”  (QS. An Nisa: 103). Allah  T a’ala  juga berfirman: فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَا