Postingan

Menampilkan postingan dengan label Natal-Tahun Baru

HARAMNYA MERAYAKAN TAHUN BARU!

Sumber video :  https://youtube.com/ HARAMNYA MERAYAKAN TAHUN BARU! DALIL DAN HUJJAH : 1. Tidak Cukupkah Kalian Dengan Dua Hari Raya Yang Diberikan Oleh ALLAH ﷻ dan Rasul NYA  ﷺ? Rasulullah ﷺ bersabda: كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى “Dahulu kalian memiliki dua hari di mana kalian bersenang-senang ketika itu. Sekarang ALLAH telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Abu Daud No. 1134; An-Nasa’i No. 1556) 2. Keluar Dari Ummat Rasulullah Jika Merayakannya Rasulullah ﷺ bersabda: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami”(HR. Tirmidzi No. 2695) Rasulullah ﷺ bersabda: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud No. 4031) 3. Awas Murka ALLAH ﷻ Bisa Turun

Kenapa setiap akhir tahun sering terjadi bencana

Kenapa setiap akhir tahun sering terjadi bencana Musibah adalah satu kata yang sangat akrab di telinga kita, akhir-akhir ini Negeri kita yang tercinta, banyak mengalami musibah, di akhir tahun ini kita masih disuguhi banjir di berbagai daerah,  tanah longsor dimana-mana,  dan bahkan ada letusan gunung Semeru baru-baru ini. Mengapa banyak bencana di akhir tahun menimpa Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim? Dalam perspektif Islam, ada dua makna untuk musibah dan bencana yang menimpa masyarakat muslim. Bisa jadi musibah dan bencana itu adalah peringatan, bisa pula musibah dan bencana itu adalah ujian. Musibah dan bencana yang merupakan peringatan adalah teguran dari Allah agar masyarakat muslim kembali kepada Allah dan menghentikan kemaksiatan serta pengrusakan alam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “Telah nampak kerusakan di darat dan di

Isa Al Masih Bukan Tuhan Atau Anak Tuhan

Simak video ilustrasi berikut : Gadis kecil Nasrani ini bingung akan status Yesus sebagai Tuhan yang baginya sangat tidak masuk akal. Dalam Ilmu akidah Islam, Isa putra Maryam adalah hamba, Nabi dan Rasul Allah Ta‘āla. Dia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri.  Bahkan Allah Ta‘āla telah membantah di banyak ayat-Nya bahwa Dia menjadikan Isa sebagai putra-Nya, sbb : وَأَنَّهُۥ تَعَـٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا ٱتَّخَذَ صَـٰحِبَةًۭ وَلَا وَلَدًۭا ﴿٣﴾ “Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak” (QS al-Jinn [72]: 3). Sumber video :  Osmanli media Nabi Isa alaihissalatuwassalam adalah hamba Allah dan rasulNya (Q.S.  Maryam 30_36) Isa Al Masih Bukan Tuhan Atau Anak Tuhan Oleh : Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi Dalam akidah Islam, Isa putra Maryam adalah hamba, Nabi dan Rasul Allah Ta‘āla. Dia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Bahkan Allah Ta‘āla telah membantah di banyak ayat-Nya bahwa Dia menjadikan Isa sebagai putra-Nya: و

MEMBEDAH TAFSIR SURAT AL-KAFIRUN DALAM MENYIKAPI TOLERANSI KEBABLASAN SAAT INI.

MEMBEDAH TAFSIR SURAT AL-KAFIRUN DALAM MENYIKAPI TOLERANSI KEBABLASAN SAAT INI. Surat Al-Kafirun adalah Surat Makiyyah yang diturunkan kepada Nabi ﷺ sebelum berhijrah ke kota Madinah. Surat ini juga dikenal dengan nama Surat Qul ya ayyuhal kafirun. Selain itu, surat ini juga disebut sebagai Surat Al-Ikhlas bersama Surat Al-Ikhlas yang sudah diketahui oleh seluruh kaum Muslimin yang diawali Qul huwallahu ahad. Hal itu karena kedua surat ini menjelaskan tentang bara’ah minas syirk (berlepas diri dari kesyirikan).  Surat Al-Kafirun adalah surat yang menjelaskan tentang berlepas diri dari kesyirikan secara amalan. Sedangkan Surat Al-Ikhlas adalah surat yang menjelaskan tentang berlepas diri dari kesyirikan, tetapi dari sisi ilmu, yaitu bahwasanya Allah itu Maha Esa. Nabi ﷺ sering kali membaca kedua surat ini dalam salatnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai hadis, Nabi ﷺ bersabda: نِعْمَتِ السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ: { قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ }

INTERAKSI DENGAN NON MUSLIM

Simak video berikut : BATASAN TOLERANSI DALAM ISLAM Oleh : Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA Hafidzahullah INTERAKSI DENGAN NON MUSLIM Oleh : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Setelah kami membahas berkenaan dengan ucapan selamat natal, agar tidak disalahpahami, sekarang kami akan utarakan beberapa hal yang mestinya diketahui bahwa hal-hal ini tidak termasuk loyal (wala’) pada orang kafir. Dalam penjelasan kali ini akan dijelaskan bahwa ada sebagian bentuk muamalah dengan mereka yang hukumnya wajib, ada yang sunnah dan ada yang cuma sekedar dibolehkan. Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah- kita harus mengetahui lebih dulu bahwa orang kafir itu ada empat macam: 1. Kafir mu’ahid yaitu orang kafir yang tinggal di negeri mereka sendiri dan di antara mereka dan kaum muslimin memiliki perjanjian. 2. Kafir dzimmi yaitu orang kafir yang tinggal di negeri kaum muslimin dan sebagai gantinya mereka mengeluarkan jizyah (semacam upeti) sebagai kompensasi perlindungan kaum muslimin terhadap

10 KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU YANG HARUS ANDA KETAHUI

Simak video berikut : HARAMNYA IKUT SERTA MEMERIAHKAN TAHUN BARU Oleh : Ustadz Dahrul Falihin, Lc Hafidzahullah Sumber video :  https://www.facebook 10 KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU YANG HARUS ANDA KETAHUI Oleh : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam agama yang hanif mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya. SEJARAH TAHUN BARU MASEHI Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma

HUKUM MUSLIM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

Sumber video :  https://fb.watch/pcv Simak video : HUKUM MUSLIM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL Oleh : Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc Hafidzahullah. ALASAN TERLARANGNYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL BAGI MUSLIM Oleh : Ustadz Wiwit Hardi Priyanto Kenapa kaum muslimin dilarang mengucapkan selamat natal? Simak penjelasan larangan mengucapkan selamat natal di artikel berikut ini. Mungkin tidak lama lagi, akan terdengar, akan terpampang tulisan yang dibaca Merry Christmas, atau yang artinya Selamat Hari Natal. Dan biasanya, momen ini disandingkan dengan ucapan Selamat Tahun Baru. Sebagian orang menganggap ucapan semacam itu tidaklah bermasalah, apalagi yang yang berpendapat demikian adalah mereka orang-orang kafir. Namun hal ini menjadi masalah yang besar, ketika seorang muslim mengucapakan ucapan selamat terhadap perayaan orang-orang kafir. Dan ada juga sebagian di antara kaum muslimin, berpendapat nyeleneh sebagaimana pendapatnya orang-orang kafir. Dengan alasan toleransi dalam beragama!? Toleran

Hukum mengucapkan selamat hari raya agama lain

Sumber video :  https://m.facebook.com Sumber video :  https://fb.watch/hyuLHNblgo/ UCAPAN SELAMAT HARI RAYA AGAMA LAIN Oleh: Ustadaz Muhammad Abduh Tuasikal, Msc Di antara ijma’ ulama muslimin adalah diharamkannya mengucapkan selamat dalam perayaan khusus kaum nonmuslim (yaitu orang yang mengingkari bahwa Allah adalah satu-satunya Yang berhak disembah, serta yang mengingkari Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai hamba dan utusan-Nya). Sebab diharamkannya adalah karena termasuk perwujudan keridhaan terhadap syiar kedurhakaan. Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya. (Q.S. Az-Zumar : 7) ■ Diharamkan pula menghadiri kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perayaan agama mereka. ■ Dan terlarang pula bagi seorang muslim berpenampilan menyerupai orang nonmuslim, pada perkara yang menjadi kekhasan mereka. ■ Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan hati menjadi lunak terhadap kekufuran mereka. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R