Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sifat Allah

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy  Dalil Sifat Istiwa’  Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, As-Sajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:  ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ  Artinya:  “Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”  Dan dalam Surat Thaha: 5 dengan lafazh:  الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى  Artinya:  “Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”  Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam juga telah menetapkan sifat ini untuk Allah dalam beberapa hadits, diantaranya:  1. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:  لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي  “Ketika Allah menciptakan makhluk (maksudnya menciptakan jenis makhluk), Dia...

Apa itu paham mujassimah?

Gambar
Apa itu paham mujassimah?  Mujassimah itu berasal dari kata tajsim, yang artinya memiliki bentuk dan rupa.  Jadi, sekilas dari namanya, mujassimah itu adalah sebuah paham, ideologi, keyakinan bahwa Tuhan itu memiliki suatu wujud dan bentuk tertentu. Mereka memahami Tuhan akhirnya sama seperti makhluk hidup yang memiliki bentuk konkret.  Ada yang namanya tasybih, ada yang namanya tajsim. Tasybih adalah menyamakan Tuhan dengan makhluk. Kalau tajsim itu memahami kalau Tuhan memiliki bentuk tertentu.  الرحمن عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى   Maka ini harus dipahami, bahwa Allah subhanahuwata'ala yang bersifat rahman itu bertahta diatas singgasana 'arsy, bertahta Allah tidak sama dengan duduk atau bertahtanya dengan Abdul Somad (makhluknya) sebagaimana yang dipahaminya di video diatas (baca :  Menjawab Beberapa Syubhat Seputar Sifat Istiwa ) Juga redaksi-redaksi lain dalam Alquran yang sebenarnya bersifat majaz, menyebutkan tangan misalnya, dipahami dengan tangan fisi...

Allahu Akbar..! Allah berada di langit di atas Arsy

Gambar
Allahu Akbar..! Allah berada di langit di atas Arsy Allahu Akbar itu : Allah "lebih besar" atau "maha besar" Allahu Akbar  diucapkan oleh seorang insan yang meyakini Tauhid. Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah yang menyadari betul keagungan makna kalimat tersebut. Di antara 99 Nama-nama yang indah ( asmaul husna ), adalah al-Kabiir dan al-Mutakabbir. Artinya masing-masing Zat Yang Maha Besar dan Zat Yang Maha Memiliki Keagungan. Apa sebenarnya di balik terjemahan kalimat  Allahu Akbar ? Mengutip buku  8 Kalimat Al-Thayyibah: Ringan di Lisan, Berat di Timbangan Amal  karya M. Fauzi Rachman, terjemahan umumnya adalah 'Allah Mahabesar.' Rachman lebih lanjut memeriksa penerjemahan itu. Menurut dia, terjemahan yang akurat secara tata bahasa Arab dari kalimat  Allahu Akbar  adalah 'Allah lebih besar.' Sebab, kata  Akbar  berbentuk  ism al-tafdhil  yang berfungsi memperbandingkan sesuatu dalam perserikatan. Akan tetapi, masih ada bebera...

Tadabbur Al-Qur'an : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia

Tadabbur Al-Qur'an : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia Asy-Syura, ayat 9-12 أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ فَاللَّهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِي الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (9) وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ (10) فَاطِرُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (11) لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (12) Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah, Dialah Pelindung  (yang sebenarnya)  dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati, dan Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tentang sesuatu apa pun kamu berselisih, maka putusannya  (terserah)  kepada Allah.  (Yang mempunyai sifat-sifat demikian...

Pernyataan Imam Syafi’i Dalam Masalah ‘Aqidah

PERNYATAAN IMAM SYAFI’I DALAM MASALAH ‘AQIDAH Mengenal aqidah seorang imam besar Ahlu Sunnah merupakan perkara penting. Khususnya, bila sang imam tersebut memiliki pengikut dan madzhab yang mendunia. Karenanya, mengenal pernyataan Imam Syafi’i yang madzhabnya menjadi madzhab banyak kaum muslimin di negeri ini, menjadi lebih penting dan mendesak, agar kita semua dapat melihat secara nyata aqidah Imam asy-Syafi’i, dan dapat dijadikan pelajaran bagi kaum muslimin di Indonesia. Untuk itu, kami sampaikan disini beberapa pernyataan beliau seputar permasalahan aqidah, yang diambil dari kitab Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, karya Dr. Muhammad bin Abdil-Wahab al-‘Aqîl. Pernyataan Imam Syafi’i Dalam Masalah Kubur 1. Hukum Meratakan Kuburan. وَ أُحِبُّ أَنْ لاَ يُزَادُ فِيْ القَبْرِ مِنْ غَيْرِهِ وَلَيْسَ بأَنْ يَكُوْنَ فِيْهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ بَأْسٌ إِذَا زِيْدَ فِيْهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ ارْتَفَعَ جِدًّا وَ إِنَّمَا أُحِبُّ أَنْ يُشَخِّصَ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ شِبْرًا ...