Postingan

Menampilkan postingan dengan label Panduan Shalat

Shalat Tarawih 11 ataukah 23 dan ataukah 13 Raka’at ?

Gambar
Shalat Tarawih 11 ataukah 23 dan ataukah 13 Raka’at ? Sebenarnya dalam permalasalahan jumlah raka’at shalat tarawih tidak ada masalah sama sekali. Tidak ada masalah dengan 23, 13 raka’at atau 11 raka’at. Semoga kita bisa semakin tercerahkan dengan tulisan berikut.  Shalat Tarawih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam   Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,  مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً  “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)  Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alai...

Dibolehkan melangkah untuk mengisi shaf-shaf yang kosong

Dibolehkan melangkah untuk mengisi shaf-shaf yang kosong Syaikh Muhammad bin al-Utsaimin rahimahullah menjawab [1]: Bila seseorang yang sedang shalat melihat ada celah di depannya, maka yang lebih utama baginya adalah ia maju untuk menutup celah tersebut, baik dalam shalat fardhu ataupun sunnah. Karena ini gerakan yang terhitung sedikit, dalam rangka mewujudkan perkara yang diperintahkan terkait keperluan dalam shalat. Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu pernah shalat bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia Radhiyallahu anhu  berdiri (di tempat yang salah yaitu-red) di sebelah kiri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kepala Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu bagian belakang dan menggesernya ke posisi kanan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [2] ini adalah gerakan yang dilakukan dua pihak untuk kepentingan shalat. Akan tetapi bila ada celah lagi di depanmu, lalu ada lagi celah yang ketiga, maka...

Pembahasan atsar Hadits Riwayat Ibnu Mas’ud yang Melarang Dzikir Berjamaah

Pembahasan atsar Hadits Riwayat Ibnu Mas’ud yang Melarang Dzikir Berjamaah "Hadits riwayat Ibnu Mas’ud yang Melarang Dzikir Berjamaah adalah Dhaif". Begitulah kira-kira judul dalam satu halaman blog salafytobat ( http://salafytobat.wordpress.com/2010/02/06/hadits-riwayat-ibnu-masud-yang-melarang-dzikir-berjamaah-adalah-dhaif/ ) dimana tulisan ini hanyalah  copy-paste  dari ulasan Bapak Habib Munzir di Majelis Rasulullah ( http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=20008&catid=7  dan  http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&catid=8&id=24343 ).  Berikut pembahasan atsar Ibnu Mas’ud : Al-Imaam Ad-Daarimiy dalam  Sunan -nya (no.  210 –  tahqiq  : Husain Salim Asad) membawakan riwayat sebagai berikut : أخبرنا الحكم بن المبارك، أنبأنا عمرو بن يحيى قال : سمعت أبي يحدث، عن أبيه قال : كُنَّا نَجْلِسُ عَلَى بَابِ عَبْدِ...