Postingan

Menampilkan postingan dengan label Qunut

PENJELASAN RINCI TENTANG LEMAHNYA HADITS QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS

Gambar
Sumber video :  https://youtu.be/iep PENJELASAN RINCI TENTANG LEMAHNYA HADITS QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS   Oleh : Berik Said Hadits yang paling sering dijadikan alasan untuk menetapkan bahwa qunut shubuh terus-menerus dilakukan diantaranya adalah hadits berikut: Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengisahkan: مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِيْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا "Terus-menerus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam qunut pada shalat shubuh sampai beliau meninggal dunia".  Nah... Inilah hadits utama yang paling sering dijadikan alasan sebagian saudara kita yang melakukan qunut Shubuh terus-menerus. Shohihkan hadits di atas ? Berikut penjelasannya Periwayat Hadits di Atas • HR. Ahmad no.12.657,  • Thahawi dalam Syarah Ma’aanil Atsar [1458]; • Daraquthni [II:39] dan lain-lain Nama Perawi yang Bermasalah Pada Hadits di Atas Hadits di atas diantara mata rantai periwayatnya terdapat orang yang bernama : Abu Ja’fa

Tahlilan dan Qunut Dalam Pandangan Resmi Majelis Tarjih Muhammadiyah

Gambar
Tuntunan Tahlilan dalam Pandangan Muhammadiyah Muhammadiyah tidak pernah melarang membaca kalimat tahlil “La Ilaha Illallah” (tiada Tuhan selain Allah). Bahkan menganjurkan agar memperbanyak membacanya, berapa kali saja, untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 152 dan QS. al-Ahzab ayat 41. Perintah berzikir dengan menyebut Lafal Jalalah (La Ilaha illa Allah) dalam hadits-hadits pun banyak diungkapkan. Rasul saw besabda: “maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas neraka terhadap orang yang mengucapkan ‘La Ilaha Illa Allah’, yang dengan lafal tersebut ia mencari keridhaan Allah” (HR. al-Bukhari, Kitab as-Shalah, Bab al-Masajid fi al-Buyut, dari ‘Itban ibn Malik). Berdasarkan keterangan di atas, maka memperbanyak tahlil adalah termasuk amal ibadah yang sangat baik, bahkan dijamin masuk surga dan haram masuk neraka. Tentu saja tidaklah cukup hanya mengucapkannya, atau melafalkannya saja, melainkan harus menghadirkan hati

Qunut Shubuh Bid'ah?

QUNUT SHUBUH itu tidak sampai pada derajat Bid'ah, sebab ada perbedaan Khilafiyah diantara para Ulama terdahulu.. Bahkan Imam Syafi'i dan Imam Nawawi menganggap nya Sunnah dengan landasan Dalil Hadist yg Beliau nilai Sahih sedang Ulama lainnya menilai dhaif.. Simak video berikut : Masih Qunut subuh? Pencerahan oleh Asatidz dari PERSIS, Muhammadiyah, MTA dan Salafi Sumber video :  https://youtu.be/3h0yH Jadi yang Qunut Shubuh silahkan yang tidak juga silahkan. Ana sendiri memilih tidak Qunut Shubuh tapi jika makmum kepada Imam yang Qunut kita harus mengikuti Imam. Simak penjelasan Ustadz Firanda Andirja berikut : Baca juga artikel terkait : " PENJELASAN RINCI TENTANG LEMAHNYA HADITS QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS "