Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ziarah kubur

Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’

Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’ Ribuan Muslim di Hadramaut, Yaman, berziarah empat hari ke makam Nabi Hud, pertengahan bulan Sya'ban menjelang bulan Ramadhan. Peziarah yang mayoritas penganut Sufisme tersebut berjalan melewati gang dan rumah warga untuk menuju bangunan berkubah yang dipercaya menjadi tempat Nabi Hud dikubur. Sumber video :  https://www.voaindonesia https://www.facebook.com/ Sumber video :  https://youtu.be/ Pernyataan Ulama tentang Kepalsuan Klaim Makam Nabi Hud di Hadramaut Yaman 1. Sejarawan Hadramaut bernama Muhammad bin 'Abd al-Qadir Ba Mutarrif, berkata : Kuburan yang diyakini sebagian masyarakat dunia sebagai kuburan Hud as, nyatanya bertentangan dengan pemberitaan-pemberitaan lama, termasuk kisah Al-Sibg dan Al-Hamdani. "Adapun kuburan yang diyakini oleh sebagian masyarakat Hadramaut adalah kuburan Nabi Hud AS, sebenarnya salah dengan catatan sejarah lama, diantaranya bertentangan dengan catatan al-Ashbagh dan al-Hamdani.”  

Ziarah Kota Madinah Saat Ibadah Haji dan Umrah

Ziarah Kota Madinah Saat Ibadah Haji dan Umrah Ziarah Kota Madinah Saat Ibadah Haji dan Umrah. Ketika musim haji tiba, terkadang para pemandu haji menyampaikan arahan kepada jama’ahnya dengan ungkapan sebeagi berikut: “Barangsiapa pergi haji lalu tidak mengunjungi kubur Nabi, berarti tidak sopan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم. Barangsiapa pergi haji lalu tidak ke Madinah, maka hajinya tidak sempurna. Barangsiapa melakukan shalat di masjid Nabawi 40 kali (shalat Arba’in) dia tidak akan masuk neraka. Bagi yang hendak meninggalkan Madinah melakukan ziarah Wada.” Dan masih banyak ucapan-ucapan semisal yang secara lahir menganjurkan kebaikan, tetapi sesungguhnya itu adalah amalan yang tidak disyariatkan. Sesungguhnya Madinah adalah kota rasulullah صلى الله عليه وسلم, tempat yang penuh berkah, tempat kembalinya iman, tempat hijrahnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم, lalu menjadi tempat tinggal beliau hingga meninggal dunia. Madinah merupakan pusat kota kaum muslimin yang pertama dan paling uta

Wisata Spiritual Ke Kuburan Wali

Sumber video :  https://www.facebook.com Wisata Spiritual Ke Kuburan Wali Sudah begitu ma’ruf wisata spiritual ke kuburan wali digalakkan di negeri kita. Bahkan ingin lebih dilestarikan demi meningkatkan devisa daerah. Memang ziarah kubur adalah suatu hal yang disyari’atkan. Namun ada suatu masalah di balik itu. Terjadinya pengkultusan terhadap kubur wali. Seperti yang pernah kita dengar pada kuburan seorang “ Gus  …” yang tanah kuburnya sampai jadi rebutan para peziarah, ditambah lagi dengan ritual tanpa dasar yang dilakukan. Dan satu hal yang akan disinggung di sini mengenai safar ke suatu tempat dalam rangka ibadah. Ziarah Kubur yang Syar’i Ziarah kubur yang dituntunkan adalah yang mengingatkan kepada kematian. Sebagaimana sabda Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam , زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ “ Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian) .” (HR. Muslim no. 976) Kemudian dituntunkan lagi ketika ziarah kubur

Larangan Membuat Bangunan di Atas Kubur

Gambar
Larangan Membuat Bangunan di Atas Kubur Larangan yang dimaksud adalah membuat bangunan atau rumah atau memasang kijing (marmer) di atas kubur. Pertama , perkataan ‘Ali bin Abi Tholib, Dari Abul Hayyaj Al Asadi, ia berkata, “‘Ali bin Abi Tholib berkata kepadaku, “Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengutusku dengan perintah tersebut. Yaitu jangan engkau biarkan patung (gambar) melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kubur tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim no. 969). Syaikh Musthofa Al Bugho -pakar Syafi’i saat ini- mengatakan, “Boleh kubur dinaikkan sedikit satu jengkal supaya membedakan dengan tanah, sehingga lebih dihormati dan mudah diziarahi.” (At Tadzhib, hal. 95). Hal ini juga dikatakan oleh penulis Kifayatul Akhyar, hal. 214. Kedua , dari Jabir, ia berkata, عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ D

Syiah dan Batiniyah, Pencetus Budaya Pengagungan Kubur

Sumber video :  https://m.facebook.com/ SYIAH DAN GOLONGAN BATINIYAH, PENCETUS BUDAYA PENGAGUNGAN KUBUR Pengagungan kuburan dan komplek makam sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat, bahkan menjadi bagian praktek keagamaan mereka yang tak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Di antaranya, dengan membuatkan bangunan makam dan memperindahnya, menjadikannya sebagai tempat shalat, mengkhatamkan baca al-Qur`ân di sampingnya dan memanjatkan doa kepada penghuni kubur (bukan kepada Allâh Azza wa Jalla). Menilik sejarah generasi Salaf, pantas dikatakan bahwa praktek-praktek ibadah di atas masuk dalam kategori bid’ah, satu perbuatan dalam beragama yang tidak pernah diperbuat oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan generasi terbaik umat Islam. “Semua itu adalah perkara baru, belum pernah tersebar (dikenal) kecuali pasca tiga generasi paling utama (generasi Sahabat, Tâbi’in dan Tâbi’it Tâbi’in)”[1]. Pada tiga generasi pertama ini, tidak ditemukan petunjuk dan pembicaraan sat

PERBUATAN YANG DILAKUKAN MANUSIA DI KUBURAN KETIKA ZIARAH KUBUR ADA TIGA MACAM

PERBUATAN YANG DILAKUKAN MANUSIA DI KUBURAN KETIKA ZIARAH KUBUR ADA TIGA MACAM 1. ZIARAH YANG DI SYARI'ATKAN  yaitu ziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat mati, akhirat, untuk memberikan salam kepada ahli kubur dan mendo’akan mereka atau memohonkan ampun untuk mereka. TUNTUNAN ZIARAH KUBUR SESUAI SUNNAH Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang disyari’atkan. Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah” (HR. Muslim no. 977) Namun beberapa orang terkadang salah dalam mengamalkan ibadah tersebut, hingga meleset dari tuntunan syar'i dalam amalan diatas. Berikut ini akan sedikit diulas tentang adab-adab ziarah kubur syar'iyyah A. TATA CARA: 1. Meluruskan niat hanya untuk mendoakan si mayit/orang2x yang udah mendahului kita, dan mengingat kematian |  HR. Muslim : 108 2. Mengucap salam kepada ahli kubur dan mendoakan kebaikan untuk si mayit/yang telah mendahului kita |  HR. Muslim : 975 B. ADA

APAKAH TIDAK MENZIARAHI KUBURAN KEDUA ORANG TUA TERMASUK KEDURHAKAAN ?

APAKAH TIDAK MENZIARAHI KUBURAN KEDUA ORANG TUA BERDOSA? Simak video berikut ; Oleh : Ustadz Abu Qotadah Hafidzahullah APAKAH TIDAK MENZIARAHI KUBURAN KEDUA ORANG TUA TERMASUK KEDURHAKAAN ? Oleh : Ustadz Prasetyo Abu Ka'ab  Pertanyaan : Apakah tidak menziarahi kuburan kedua orang tua termasuk kedurhakaan ? Jawaban : Segala puji bagi Allah. PERTAMA : HUKUM-HUKUM SEPUTAR ZIARAH KUBUR Ziarah Kubur Merupakan Perkara Sunnah, bagi Laki-laki Ziarah kubur merupakan perkara sunnah yang disyariatkan bagi laki-laki; dengan maksud mengambil pelajaran, dan mendoakan kebaikan bagi kaum muslimin yang telah meninggal. Hal tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (977) dari shahabat Buraidah bin Hushoib Radhiyallaahu ‘anhu, dimana dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallaahu alahi wa sallam bersabda:  قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ Sungguh aku dulu telah melarang kalian dari ziarah kubur. Akan tetapi sekarang, si