Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’
Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’
Ribuan Muslim di Hadramaut, Yaman, berziarah empat hari ke makam Nabi Hud, pertengahan bulan Sya'ban menjelang bulan Ramadhan. Peziarah yang mayoritas penganut Sufisme tersebut berjalan melewati gang dan rumah warga untuk menuju bangunan berkubah yang dipercaya menjadi tempat Nabi Hud dikubur.
Inilah yang diketahui tentang kisah Hud AS dan kaumnya, tidak lain melainkan dari al-Quran. Kisah tersebut jika tidak disebut dalam al-Quran sudah pasti kita tidak mengetahui tentangnya sedikitpun. Kisah tersebut disebut di dalam al-Quran adalah untuk diambil pengajaran semata-mata. Inilah yang dapat kita nyatakan. Saya dengar dari ramai ulama, perkara yang dilakukan di Hadramaut itu hanyalah berdasarkan apa yang dinamakan sebagai kasyaf, iaitulah kasyaf golongan sufi untuk perkara-perkara ghaib menurut dakwaan mereka… Dari sini dapat diketahui bahawa, maklumat tentang keberadaan kubur Hud AS di Hadramaut hanya dakwaan berdasarkan kasyaf, tidak melalui maklumat pasti berdasarkan kajian. Inilah bukti yang ada pada mereka, tiada bukti lain.” (Dakwah al-Khalaf Ila Tariqah al-Salaf, hal: 321-322)
3. Al-Syeikh Ahmad al-Mu‘allim al-Yamani (أحمد المعلِّم اليماني) berkata :
من أشهر تلك القبور في اليمن على الإطلاق القبر المنسوب إلى رسول الله هود عليه السلام شرقي حضرموت، وهو أشهرها وأكثرها زواراً، وأكثرها كذلك فضائل وكرامات مزعومة، بل إنه من أعجب وأغرب القبور المعظَّمة في العالم، حيث لزيارته مناسك مكانية مُرتَّبة، ومناسك زمانية محدَّدة، وحوله من المآثر المزعومة ما لا يوجد عند أي قبر من القبور، إلاَّ أن يكون قبور أئمة الشيعة في العراق وإيران، فهناك نهرٌ من أنهار الجنة - على حسب زعمهم - وبئرٍ مُعطَّلة تضمُّ أرواح الأنبياء والأولياء - على حسب زعمهم - وناقة هود المتحجرة التي هي عبارة عن صخرة ضخمة جداً، ومُعظَّمة جداً عند القوم، حتى لقد مهَّدوا ما حولها ووسعوه وجعلوه موضع صلاتهم، وموقع تعبُّدهم الجماعي عندما يُقيمون صلاتهم وسماعهم وموالدهم ومواعظهم، وتحتها في الطريق إليها صخرة صغيرة مقعرة، قالوا: إنها موطئ قدم هود عليه السلام، كما أن في مكة حول الكعبة مقام إبراهيم عليه السلام الذي فيه موطئ قدميه، أما المناسك الزمانية والعملية: فهي تجمُّعٌ عند مشاهد أبي بكر بن سالم وبنيه عند نيَّة التوجُّه إلى شعب هود، ثمَّ المرور بـ « المحذفة »، أي: المرجم الذي يرجمه جموعٌ من الزوار، ثمَّ المرور بقبر الكافرة الذي يُسبُّ ويُشتم ويُتفل عليه، ثمَّ الوصول إلى الشعب والاغتسال في نهر هود الذي هو في زعمهم من أنهار الجنة، ثمَّ الصلاة عند « حصاة » عمر المحضار، أي: الموقع الذي كان يَتعبَّد ويُصلِّي فيه ذلك الصوفي الكبير المقدَّس عندهم... ثمَّ الوقوف على البئر المعطَّلة، والسلام على الأرواح التي فيها، وهي أرواح الأنبياء والأولياء، ثمَّ الوقوف على القبر المزعوم، ثمَّ النزول إلى تحت الصخرة المقدَّسة « الناقة المتحجرة » - كما يزعمون - وعند العودة إلى تريم، يختمون بالطواف سبعة أشواط حول مقابر تريم الثلاث المسمَّاة: بشار.
Artinya: “Termasuk kuburan yang paling terkenal di Yaman pada umumnya adalah kuburan yang disumbangkan kepada Rasulullah, Hud AS, di sebelah timur Hadramaut. Inilah kuburan yang paling terkenal dan paling banyak orang yang mengunjunginya, sekaligus kuburan yang paling banyak kelebihan dan kesakralannya seperti yang diklaim. Bahkan kuburan merupakan kuburan yang paling aneh diantara kuburan-kuburan yang diagung-agungkan di seluruh dunia, ditinjau dari upacara penguburannya, ada upacara yang berkaitan dengan tempat tertentu, maupun upacara yang berkaitan dengan waktu tertentu. Disekitarnya juga diklaim terdapat upacara-upacara tertentu yang tidak ditemukan di kuburan mana pun di seluruh dunia – seperti yang mereka klaim – Sumur Mu’attalah, tempat berkumpulnya seluruh ruh para nabi dan wali – menurut klaim mereka – Unta Hud yang berbentuk bongkahan batu yang sangat besar, sangat diagungkan oleh mereka, sehingga mereka bersedia memperluas areal sekitarnya dan menjadikannya sebagai tempat menunaikan salat, tempat menunaikan ibadah berjamaah, tempat untuk menunaikan salat, pertemuan muhadharah, perayaan maulid dan tempat memberi peringatan. Di bagian bawahnya terdapat sebongkah batu kecil yang berlubang, mereka mengklaim bahwa itu adalah tempat kaki Nabi Hud AS seperti halnya di Mekkah di sekitar Ka'bah terdapat maqam Ibrahim AS, tempat kedua kakinya. . Adapun manasik zamaniyyah dan amaliyah, yaitu silaturahmi yang dilakukan di sekitar makam Abu Bakar bin Salim dan anak-anaknya ketika hendak berangkat ke Sy’b Hud. Kemudian bergerak menuju Muhazzafah yang merupakan tempat lempar bagi semua orang yang datang menunaikan ibadah haji. Kemudian bergerak menuju kuburan orang-orang kafir untuk mencela dan meludahinya. Kemudian sampai di al-Sha'b dan mandi di sungai Hud yang diklaim berasal dari sungai surga. Kemudian salat di Hasha Umar al-Mihdhar yang semula merupakan tempat salat dan tempat beribadah 'Umar al-Mihdhar, seorang sufi yang agung dan dimuliakan di kalangan mereka... kemudian wukuf di sumur Mu'attalah sambil menyampaikan salam. kepada roh-roh yang ada disana, terdiri dari jiwa para nabi dan wali. Setelah itu wukuf di sekitar makam yang diduga (nabi Hud). Kemudian turun ke dasar batu mulia berbentuk unta, seperti yang diklaim mereka saat pulang ke Tarim. Mereka menutup upacara ini dengan melakukan Tawaf tujuh kali mengelilingi tiga kuburan di Tarim yang disebut Bassyar.” ( al-Quburiyyah: Nasy-atuha wa Atharuha , halaman: 365)
Ribuan Muslim di Hadramaut, Yaman, berziarah empat hari ke makam Nabi Hud, pertengahan bulan Sya'ban menjelang bulan Ramadhan. Peziarah yang mayoritas penganut Sufisme tersebut berjalan melewati gang dan rumah warga untuk menuju bangunan berkubah yang dipercaya menjadi tempat Nabi Hud dikubur.
Sumber video :
Sumber video : https://youtu.be/
Pernyataan Ulama tentang Kepalsuan Klaim Makam Nabi Hud di Hadramaut Yaman
1. Sejarawan Hadramaut bernama Muhammad bin 'Abd al-Qadir Ba Mutarrif, berkata :
Kuburan yang diyakini sebagian masyarakat dunia sebagai kuburan Hud as, nyatanya bertentangan dengan pemberitaan-pemberitaan lama, termasuk kisah Al-Sibg dan Al-Hamdani.
"Adapun kuburan yang diyakini oleh sebagian masyarakat Hadramaut adalah kuburan Nabi Hud AS, sebenarnya salah dengan catatan sejarah lama, diantaranya bertentangan dengan catatan al-Ashbagh dan al-Hamdani.”
Dia juga berkata:
وقد زرت القبر المزعوم
1. Sejarawan Hadramaut bernama Muhammad bin 'Abd al-Qadir Ba Mutarrif, berkata :
Kuburan yang diyakini sebagian masyarakat dunia sebagai kuburan Hud as, nyatanya bertentangan dengan pemberitaan-pemberitaan lama, termasuk kisah Al-Sibg dan Al-Hamdani.
"Adapun kuburan yang diyakini oleh sebagian masyarakat Hadramaut adalah kuburan Nabi Hud AS, sebenarnya salah dengan catatan sejarah lama, diantaranya bertentangan dengan catatan al-Ashbagh dan al-Hamdani.”
Dia juga berkata:
وقد زرت القبر المزعوم
Pada tahun 1954, dan tingginya berupa gundukan batu-batu kecil berbentuk persegi panjang yang panjangnya sembilan puluh dua kaki, dan tingginya di beberapa sisi sekitar empat kaki, dan terletak di kaki gunung di sebelah timur sumur Berhut (relatif terhadap kaum Alhamiri), tidak ada gundukan merah, atau gua di atasnya. Penyebutan al-Sibg ibn Nabata dan penyebutannya adalah al-Hamdani
Itu berarti: Daku pernah mengunjungi kuburan yang diduga pada tahun 1954, dan menemukannya berupa tumpukan batu kecil yang panjangnya 92 kaki, tinggi beberapa sisinya mencapai empat kaki. Letaknya di kaki bukit sebelah timur sumur Barhut (nibah ke Barahit Hamyariyyin), tidak terdapat kumpulan pasir merah, juga tidak terdapat gua yang dimuliakan sebagaimana disebutkan oleh al-Asbagh bin Nabatah, yang dikutip oleh al-Hamdani.” (al-Sufiyyah Fi Hadramaut , halaman: 844)
2. Al-Syekh Muhammad bin 'Ali Ba Fadhal al-Hadrami (w1404H) berkata:
Ziarah masyarakat Trim dan Sion dan lain-lain ke makam yang konon untuk Nabi Allah Hud alaihissalam adalah adat sufi, dan Hud adalah nabi kembali, dan kembalinya bangsa pertama setelah kaum Nuh, dan sejarahnya tidak diketahui. Dan adapun mengenai pengantaran Nabi setelah berdiri di atas gunung, mereka tidak percaya bahwa ruh Nabi ada di dalamnya, sehingga terjadi keheranan dan keheranan.? Dan di manakah mereka mengetahui bahwa di dalamnya tercatat ruh Nabi, dan aku bersabda dengan sesungguhnya: janganlah manusia mengikutinya kecuali dengan pemikiran yang salah, sebaliknya tidak ada tiruan orang mati! Khususnya Sya'ban? Dan jika kita mencari-cari alasan bagi masyarakat atas ketidaktahuan mereka, misalnya, kita tidak akan mencari-cari alasan bagi para ulama yang memimpin kunjungan ini dan teladan-teladan mereka, namun kita akan menyalahkan mereka dan marah-marah di kepala mereka!! Ya, kita harus beriman pada Nabi Hud, saw, dan dia diutus kepada umatnya untuk kembali ke kebenarannya, dan itulah yang dia katakan :
﴿ وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ ﴾ [الأحقاف 21 ], ولقوله تعالى: ﴿ وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ﴾ [ Al-Araf 65].
Apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang hal ini? Dan jika Anda tidak menyebutkannya dalam Al-Qur'an, maka kami tidak mengetahui apa-apa tentangnya, dan itu tertulis di dalam Al-Qur'an dan hanya untuk pelajaran?
هذا ما يُمكننا القول به.هذا وكم سمعدُ من عفواه العلاما بن هذا امرَ قاعمٌ على ام يُسُّونه سكتاف, اي كسف السو
Dan itu adalah masalah yang sangat besar, Dari sini Anda belajar:
أن العلم بهود عليه السلام كونه بهذا المكان لم يأت إلا من طريق الكشف، لا عن طريق العلم والبحث، هذا هو دليلهم لا غير
Maksudnya: “Ziarah yang dilakukan penduduk Tarim, Seiyun dan lainnya ke kubur yang dikatakan kubur Nabi Allah Hud AS adalah perbuatan kebiasaan golongan sufi. Hud adalah seorang Nabi kepada kaum ‘Ad selepas kaum Nabi Nuh. Tidak diketahui secara terperinci sejarah mereka. Adapun ucapan salam kepada para nabi yang dilakukan selepas berwukuf di telaga yang menurut kepercayaan mereka bahawa ruh-ruh pada nabi berada di telaga tersebut, merupakan perkara yang menimbulkan kehairanan. Dari mana mereka mengetahui ruh para nabi dihimpunkan di situ. Dengan benar saya katakan bahawa, mereka tidak memiliki sebarang bukti melainkan salah faham dan taklid buta, tiada yang lain. Sehinggakan jika diandaikan benar kubur Nabi Hud AS berada di situ, ia tetap tidak wajar untuk diadakan upacara menziarahinya setiap tahun, khusus pada bulan Sya’ban. Jika kita berikan keuzuran kepada orang awam disebabkan kejahilan mereka (melakukan upacara ini), kita tidak akan dapati sebarang keuzuran untuk para ulama yang mengetuai upacara ziarah ini dan seumpamanya. Bahkan kita akan mencela tindakan mereka itu dan mereka yang menjadi pemimpin kepada orang-orang awam yang jahil tersebut. Benar, kita semua wajib beriman akan kenabian Hud AS, bahawa baginda adalah seorang yang diutuskan menjadi rasul kepada kaum ‘Ad di Ahqaf,
Itu berarti: Daku pernah mengunjungi kuburan yang diduga pada tahun 1954, dan menemukannya berupa tumpukan batu kecil yang panjangnya 92 kaki, tinggi beberapa sisinya mencapai empat kaki. Letaknya di kaki bukit sebelah timur sumur Barhut (nibah ke Barahit Hamyariyyin), tidak terdapat kumpulan pasir merah, juga tidak terdapat gua yang dimuliakan sebagaimana disebutkan oleh al-Asbagh bin Nabatah, yang dikutip oleh al-Hamdani.” (al-Sufiyyah Fi Hadramaut , halaman: 844)
2. Al-Syekh Muhammad bin 'Ali Ba Fadhal al-Hadrami (w1404H) berkata:
Ziarah masyarakat Trim dan Sion dan lain-lain ke makam yang konon untuk Nabi Allah Hud alaihissalam adalah adat sufi, dan Hud adalah nabi kembali, dan kembalinya bangsa pertama setelah kaum Nuh, dan sejarahnya tidak diketahui. Dan adapun mengenai pengantaran Nabi setelah berdiri di atas gunung, mereka tidak percaya bahwa ruh Nabi ada di dalamnya, sehingga terjadi keheranan dan keheranan.? Dan di manakah mereka mengetahui bahwa di dalamnya tercatat ruh Nabi, dan aku bersabda dengan sesungguhnya: janganlah manusia mengikutinya kecuali dengan pemikiran yang salah, sebaliknya tidak ada tiruan orang mati! Khususnya Sya'ban? Dan jika kita mencari-cari alasan bagi masyarakat atas ketidaktahuan mereka, misalnya, kita tidak akan mencari-cari alasan bagi para ulama yang memimpin kunjungan ini dan teladan-teladan mereka, namun kita akan menyalahkan mereka dan marah-marah di kepala mereka!! Ya, kita harus beriman pada Nabi Hud, saw, dan dia diutus kepada umatnya untuk kembali ke kebenarannya, dan itulah yang dia katakan :
﴿ وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ ﴾ [الأحقاف 21 ], ولقوله تعالى: ﴿ وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ﴾ [ Al-Araf 65].
Apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang hal ini? Dan jika Anda tidak menyebutkannya dalam Al-Qur'an, maka kami tidak mengetahui apa-apa tentangnya, dan itu tertulis di dalam Al-Qur'an dan hanya untuk pelajaran?
هذا ما يُمكننا القول به.هذا وكم سمعدُ من عفواه العلاما بن هذا امرَ قاعمٌ على ام يُسُّونه سكتاف, اي كسف السو
Dan itu adalah masalah yang sangat besar, Dari sini Anda belajar:
أن العلم بهود عليه السلام كونه بهذا المكان لم يأت إلا من طريق الكشف، لا عن طريق العلم والبحث، هذا هو دليلهم لا غير
Maksudnya: “Ziarah yang dilakukan penduduk Tarim, Seiyun dan lainnya ke kubur yang dikatakan kubur Nabi Allah Hud AS adalah perbuatan kebiasaan golongan sufi. Hud adalah seorang Nabi kepada kaum ‘Ad selepas kaum Nabi Nuh. Tidak diketahui secara terperinci sejarah mereka. Adapun ucapan salam kepada para nabi yang dilakukan selepas berwukuf di telaga yang menurut kepercayaan mereka bahawa ruh-ruh pada nabi berada di telaga tersebut, merupakan perkara yang menimbulkan kehairanan. Dari mana mereka mengetahui ruh para nabi dihimpunkan di situ. Dengan benar saya katakan bahawa, mereka tidak memiliki sebarang bukti melainkan salah faham dan taklid buta, tiada yang lain. Sehinggakan jika diandaikan benar kubur Nabi Hud AS berada di situ, ia tetap tidak wajar untuk diadakan upacara menziarahinya setiap tahun, khusus pada bulan Sya’ban. Jika kita berikan keuzuran kepada orang awam disebabkan kejahilan mereka (melakukan upacara ini), kita tidak akan dapati sebarang keuzuran untuk para ulama yang mengetuai upacara ziarah ini dan seumpamanya. Bahkan kita akan mencela tindakan mereka itu dan mereka yang menjadi pemimpin kepada orang-orang awam yang jahil tersebut. Benar, kita semua wajib beriman akan kenabian Hud AS, bahawa baginda adalah seorang yang diutuskan menjadi rasul kepada kaum ‘Ad di Ahqaf,
Kerana itu Allah Taala berfirman:
وَٱذۡكُرۡ أَخَا عَادٍ إِذۡ أَنذَرَ قَوۡمَهُۥ بِٱلۡأَحۡقَافِ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِن بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦٓ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ
Ingatlah saudara (kaum) ‘Ad (Hud) ketika dia mengingatkan kaumnya (yang tinggal) di (lembah) Ahqaf. Sungguh, telah berlalu para pemberi peringatan sebelum dan setelahnya" (al-Ahqaf: 21),
dan firman Allah Taala:
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودًا ۗ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Inilah yang diketahui tentang kisah Hud AS dan kaumnya, tidak lain melainkan dari al-Quran. Kisah tersebut jika tidak disebut dalam al-Quran sudah pasti kita tidak mengetahui tentangnya sedikitpun. Kisah tersebut disebut di dalam al-Quran adalah untuk diambil pengajaran semata-mata. Inilah yang dapat kita nyatakan. Saya dengar dari ramai ulama, perkara yang dilakukan di Hadramaut itu hanyalah berdasarkan apa yang dinamakan sebagai kasyaf, iaitulah kasyaf golongan sufi untuk perkara-perkara ghaib menurut dakwaan mereka… Dari sini dapat diketahui bahawa, maklumat tentang keberadaan kubur Hud AS di Hadramaut hanya dakwaan berdasarkan kasyaf, tidak melalui maklumat pasti berdasarkan kajian. Inilah bukti yang ada pada mereka, tiada bukti lain.” (Dakwah al-Khalaf Ila Tariqah al-Salaf, hal: 321-322)
3. Al-Syeikh Ahmad al-Mu‘allim al-Yamani (أحمد المعلِّم اليماني) berkata :
من أشهر تلك القبور في اليمن على الإطلاق القبر المنسوب إلى رسول الله هود عليه السلام شرقي حضرموت، وهو أشهرها وأكثرها زواراً، وأكثرها كذلك فضائل وكرامات مزعومة، بل إنه من أعجب وأغرب القبور المعظَّمة في العالم، حيث لزيارته مناسك مكانية مُرتَّبة، ومناسك زمانية محدَّدة، وحوله من المآثر المزعومة ما لا يوجد عند أي قبر من القبور، إلاَّ أن يكون قبور أئمة الشيعة في العراق وإيران، فهناك نهرٌ من أنهار الجنة - على حسب زعمهم - وبئرٍ مُعطَّلة تضمُّ أرواح الأنبياء والأولياء - على حسب زعمهم - وناقة هود المتحجرة التي هي عبارة عن صخرة ضخمة جداً، ومُعظَّمة جداً عند القوم، حتى لقد مهَّدوا ما حولها ووسعوه وجعلوه موضع صلاتهم، وموقع تعبُّدهم الجماعي عندما يُقيمون صلاتهم وسماعهم وموالدهم ومواعظهم، وتحتها في الطريق إليها صخرة صغيرة مقعرة، قالوا: إنها موطئ قدم هود عليه السلام، كما أن في مكة حول الكعبة مقام إبراهيم عليه السلام الذي فيه موطئ قدميه، أما المناسك الزمانية والعملية: فهي تجمُّعٌ عند مشاهد أبي بكر بن سالم وبنيه عند نيَّة التوجُّه إلى شعب هود، ثمَّ المرور بـ « المحذفة »، أي: المرجم الذي يرجمه جموعٌ من الزوار، ثمَّ المرور بقبر الكافرة الذي يُسبُّ ويُشتم ويُتفل عليه، ثمَّ الوصول إلى الشعب والاغتسال في نهر هود الذي هو في زعمهم من أنهار الجنة، ثمَّ الصلاة عند « حصاة » عمر المحضار، أي: الموقع الذي كان يَتعبَّد ويُصلِّي فيه ذلك الصوفي الكبير المقدَّس عندهم... ثمَّ الوقوف على البئر المعطَّلة، والسلام على الأرواح التي فيها، وهي أرواح الأنبياء والأولياء، ثمَّ الوقوف على القبر المزعوم، ثمَّ النزول إلى تحت الصخرة المقدَّسة « الناقة المتحجرة » - كما يزعمون - وعند العودة إلى تريم، يختمون بالطواف سبعة أشواط حول مقابر تريم الثلاث المسمَّاة: بشار.
Artinya: “Termasuk kuburan yang paling terkenal di Yaman pada umumnya adalah kuburan yang disumbangkan kepada Rasulullah, Hud AS, di sebelah timur Hadramaut. Inilah kuburan yang paling terkenal dan paling banyak orang yang mengunjunginya, sekaligus kuburan yang paling banyak kelebihan dan kesakralannya seperti yang diklaim. Bahkan kuburan merupakan kuburan yang paling aneh diantara kuburan-kuburan yang diagung-agungkan di seluruh dunia, ditinjau dari upacara penguburannya, ada upacara yang berkaitan dengan tempat tertentu, maupun upacara yang berkaitan dengan waktu tertentu. Disekitarnya juga diklaim terdapat upacara-upacara tertentu yang tidak ditemukan di kuburan mana pun di seluruh dunia – seperti yang mereka klaim – Sumur Mu’attalah, tempat berkumpulnya seluruh ruh para nabi dan wali – menurut klaim mereka – Unta Hud yang berbentuk bongkahan batu yang sangat besar, sangat diagungkan oleh mereka, sehingga mereka bersedia memperluas areal sekitarnya dan menjadikannya sebagai tempat menunaikan salat, tempat menunaikan ibadah berjamaah, tempat untuk menunaikan salat, pertemuan muhadharah, perayaan maulid dan tempat memberi peringatan. Di bagian bawahnya terdapat sebongkah batu kecil yang berlubang, mereka mengklaim bahwa itu adalah tempat kaki Nabi Hud AS seperti halnya di Mekkah di sekitar Ka'bah terdapat maqam Ibrahim AS, tempat kedua kakinya. . Adapun manasik zamaniyyah dan amaliyah, yaitu silaturahmi yang dilakukan di sekitar makam Abu Bakar bin Salim dan anak-anaknya ketika hendak berangkat ke Sy’b Hud. Kemudian bergerak menuju Muhazzafah yang merupakan tempat lempar bagi semua orang yang datang menunaikan ibadah haji. Kemudian bergerak menuju kuburan orang-orang kafir untuk mencela dan meludahinya. Kemudian sampai di al-Sha'b dan mandi di sungai Hud yang diklaim berasal dari sungai surga. Kemudian salat di Hasha Umar al-Mihdhar yang semula merupakan tempat salat dan tempat beribadah 'Umar al-Mihdhar, seorang sufi yang agung dan dimuliakan di kalangan mereka... kemudian wukuf di sumur Mu'attalah sambil menyampaikan salam. kepada roh-roh yang ada disana, terdiri dari jiwa para nabi dan wali. Setelah itu wukuf di sekitar makam yang diduga (nabi Hud). Kemudian turun ke dasar batu mulia berbentuk unta, seperti yang diklaim mereka saat pulang ke Tarim. Mereka menutup upacara ini dengan melakukan Tawaf tujuh kali mengelilingi tiga kuburan di Tarim yang disebut Bassyar.” ( al-Quburiyyah: Nasy-atuha wa Atharuha , halaman: 365)
Makam yang Sunyi sepi
diwaktu selain waktu ziarah
Sumber video : https://youtu.be/
Sumber video : https://www.facebook.com
Baca juga artikel terkait berikut :
- JANGAN SALAH MEMIILIH "YAMAN"...!
- Keturunan Nabi, Ba Alawi, Ternyata Palsu?
- Mengatakan Ali Jufri wajahnya mirip dengan Nabi adalah Bentuk penistaan terhadap Nabi Muhammad ﷺ
- Ahli Bait, Bukan Sekedar Pengakuan
- Ternyata Ada Habib yang Tak Dikasihi Rasulullah, Siapa Mereka?
- Agama Syi‘ah membawa "slogan ahlul bait" untuk menyesatkan umat Islam
- Siapa Habib Ali Al Jufri?
- Komunis Yaman dan Mispersepsi Umat Islam Indonesia
Sumber artikel : https://binsahak.com/
Komentar
Posting Komentar