Postingan

Menampilkan postingan dengan label Isnu

Apa kata Jalaluddin Rakhmat

Gambar
Jalaluddin Rakhmat : Para Sahabat itu MURTAD Sepeninggal Nabi IJABI Sulawesi Selatan bekerjasama dengan IJABI Jawa Barat membagi-bagikan buletin dakwah Al-Tanwir pada acara asyura Syiah 1431 H di Makassar. Makalah pertama dalam bulletin tersebut adalah tulisan ‘KH’. Jalaluddin Rakhmat yang berjudul “Bersama Al-Husein: Hidupkan Kembali Sunnah Nabawiyah (Sebuah Pengantar Asyura)” “Mengapa Imam Husein bertekad menemui kesyahidannya? Apa yang melatarbelakangi beliau untuk tetap berangkat? Itu yang menjadi pertanyaan banyak orang. Dan sekarang saya akan menjelaskan mengapa. Latar belakang ini cukup panjang sebenarnya. Banyak hadis yang membicarakannya, tetapi di sini akan saya bacakan beberapa saja” tulis pak Jalal mengawali tulisannya. Di antara jawaban yang dikemukakan Jalaluddin Rakhmat adalah karena para sahabat yang baru saja ditinggal oleh Nabinya itu merubah-rubah agama dan kembali murtad. Kembali menjadi orang-orang jahiliyah. Dan kembali menjadi orang kafir. Dia beralasan dengan be

NU Kembali Tegaskan Syiah Bukan Aliran Sesat

Gambar
Sumber video :  https://www.facebook.com NU Kembali Tegaskan Syiah Bukan Aliran Sesat Di dalam tradisi agama Islam nusantara, faktanya adalah tradisi keagamaan itu sebagian asal usulnya dari Syiah. Nahdlatul Ulama (NU) kembali menegaskan Syiah bukanlah aliran sesat. Banyaknya masyarakat yang masih merujuk pada pendapat-pendapat lama mengenai Syiah dan membantah informasi yang bertentangan dengan pendapat mereka memicu konflik agama. “Merujuklah pada pendapat-pendapat kelompok ulama yang benar-benar ulama,” kata Rois Syuriah Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU) Prof. Dr. Masdar F Mas'udi, dalam acara peluncuran dan kajian “Buku Putih Mizhab Syiah” diluncurkan, hari ini. Masdar khawatir, keberagaman di Indonesia menjadi perbedaan pendapat yang muncul terkait aliran Syiah. Menurutnya, semua pihak harus kembali kepada kesepakatan dan harus mampu menjelaskan kepada masyarakat, terutama orang-orang awam yang kurang mengerti Islam dan komunitas Syiah. "Di Indonesia, ini menja

Penyimpangan dalam Moderasi Agama.

Gambar
Simak video berikut : PELUNCURAN BUKU MODERASI BERAGAMA & INTERNATIONAL CONFERENCE ON RELIGIOUS MODERATION 2022 Simak video berikut : Penyimpangan dalam Moderasi Agama. Oleh :  Prof. Dr. KH. Hamid Fahmi Zarkasyi M.A.Ed., M.Phil Sumber video :  https://youtu.be/9kYYFdN_p7E Moderasi Tapi Tidak Moderat?. Oleh : Jeje Zaenudin Ketua STAIPI Jakarta Di tengah kegaduhan yang kerap terjadi dalam menyikapi setiap isu yang kontroversi, kita perlu sesekali menarik diri ke sudut sunyi untuk menenangkan perasaan kita yang terkadang juga terbawa larut emosi dan sentiment oleh arus opini salah satu dari kedua sisi yang berhadapan secara diametral. Dengan posisi sunyi dan tenang itu diharapkan kita dapat melihat sesuatu secara lebih objektif dan jernih, mengedepankan naluri imaniah dan nalar intelek secara sehat dan tidak tercemari virus kebencian maupun kecintaan yang membutakan. Dengan benci dan kecurigaan yang berlebihan nalar dan iman kita bisa saja jadi buram sehingga memandang segala se

STRATEGI GLOBAL PENGHANCURAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI ISLAM NUSANTARA

Sumber video :  https://fb.watch/hzOoRTjjb2/ STRATEGI GLOBAL PENGHANCURAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI ISLAM NUSANTARA Oleh : Irjen Pol Dwi Purwanto Pada tahun 2004, Daniel Pipes, pendiri Middle East Forum yang juga dikenal sebagai dalang gerakan Islamophobia menulis sebuah artikel berjudul : “Rand Corporation and Fixing Islam”.  Dalam tulisannya tersebut, Pipes mengaku senang. Harapannya untuk memodifikasi Islam berhasil diterjemahkan dalam sebuah strategi oleh peneliti Rand Corporation, Cheryl Benard. Oleh Benard, misi ini ia sebut dengan istilah *Religious Building*, upaya untuk membangun agama Islam alternatif.  Benard mengakui bahwa misi ini sangat berbahaya dan kompleks, jauh lebih menakutkan dibanding misi nation building.  Sedangkan Pipes, meng analogikan misi ini sebagai upaya untuk masuk ke dalam wilayah yang belum terpetakan.  “Ini adalah sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya,” tulisnya. Sebelumnya, Cheryl Benard, yang berdarah Yahudi ini pernah mencetuskan *ide u