Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah

Kisah Dhimad Al-Azdi, Dukun dari Yaman yang Masuk Islam Setelah Bertemu Rasulullah SAW

Kisah Dhimad Al-Azdi, Dukun dari Yaman yang Masuk Islam Setelah Bertemu Rasulullah SAW  Di zaman Rasulullah SAW, banyak dukun dan tukang sihir yang mengklaim dirinya bisa mengobati penyakit. Termasuk salah satunya bernama Dhimad Al-Azdi. Dhimad dikenal sebagai dukun yang tinggal di Azad Syanuah, daerah sekitar Yaman. Dhimad bermaksud bertemu dengan Rasulullah SAW karena mendengar kalangan dukun yang membicarakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang terkena gangguan sihir. Para dukun ini tidak percaya bahwa ajaran yang dibawa Rasulullah SAW merupakan firman Allah SWT.  Merangkum buku Syama'il Rasulullah oleh DR. Ahmad Mustafa Mutawalli dijelaskan, Ibnu Abbas berkata, Dhimad datang ke Mekkah. Ia dikenal sebagai seorang yang terbiasa mengobati penyakit sihir.  Kedatangan Dhimad ke Makkah disambut kabar dari orang-orang Quraisy yang berkata, "Sesungguhnya Muhammad telah gila."  Merasa dirinya memiliki ilmu yang mumpuni untuk mengobati penyakit sihir, Dhimad bertekad me...

Al-Ustadz Haji Christiaan Snouck Hurgronje, Memang Bukan Ulama

Gambar
Al-Ustadz Haji Christiaan Snouck Hurgronje, Memang Bukan Ulama  Ilmuwan Barat yang repot-repot masuk Islam untuk meneliti Makkah dan kehidupan ibadah di dalamnya secara mendalam.  “Snouck adalah orang besar, seorang pelopor dalam mempeladjari Islam, Lembaga-lembaganja dan Hukumnja. Ia berdjasa menundjukkan kekurangan-kekurangan dalam Dunia Fikiran Islam jang la selami dan peladjari pada masa hidupnja”  Pengakuan itu diungkapkan bukan oleh orang sembarangan dalam kalangan kesarjanaan Islam, khususnya di Indonesia. Terlebih lagi, pengakuan itu disampaikan dalam forum intelektual terhormat. Orang itu adalah Mohammad Rasjidi dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Hukum Islam dan Lembaga-Lembaga Islam di Universitas Indonesia. Pidato itu dibacakan pada 20 April 1968—lebih dari setengah abad lalu—berjudul Islam dan Indonesia di Zaman Modern.  Rasjidi adalah penghafal kitab suci Al-Quran, santri yang menghafal sejumlah kitab kuning, didikan ulama besar di masa koloni...

Ketika Musik Menggema di Andalusia

Gambar
Ketika Musik Menggema di Andalusia  ZIRYAB . Ini lelaki yang mengubah Andalusia dari puncak kejayaan sebagai pusat peradaban Islam hingga Islam nyaris tak bersisa di sana. Andalusia yang awalnya hidup dengan semangat berislam dan menekuni ilmu diniyah sepenuh kesungguhan, berpaling kepada musik hingga melalaikan.  Jika Imam Syafi’i meninggalkan Baghdad karena menghindari taghbir (musik religius) yang mulai muncul, maka Ziryab meninggalkan Baghdad untuk berpindah ke Andalusia justru membawa taghbir dan beragam musik lainnya. Lelaki keturunan Persia kelahiran Iraq ini menjadi sumber fitnah syubhat yang menemukan lahan suburnya di Andalusia. Pintunya adalah musik.  Ziryab, begitu namanya panggilannya, atau Abul Hasan ‘Ali Ibn Nafi‘ pula yang pertama kali mendirikan sekolah musik di Spanyol dan pada gilirannya menjadi model di segenap penjuru Eropa. Atas gagasan Ziryab, pemisahan laki-laki dan perempuan saat belajar, dihapus. Sejak masa itu, mulai digabung laki-laki dan perem...

Musik Menyebabkan Runtuhnya Islam di Andalusia

Musik Menyebabkan Runtuhnya Islam di Andalusia  Berbicara tentang penyebab musibah yang menimpa umat Islam, sering kita dapati para pakar dan para ahli hanya berbicara dalam tataran teknis atau lingkup yang ditangkap panca indera saja, padahal ada faktor non teknis yang bisa jadi tidak tertangkap oleh indera manusia tapi itulah penyebab utamanya, yaitu dosa. Allah Ta’ala berfirman,  وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ   “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuraa: 30)  Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,  مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ   “Tidaklah musibah turun melainkan karena dosa. Dan musibah tersebut tidak hilang melainkan dengan taubat.” (al-Jawabul Kafi, Hal. 87).  Sama halnya dengan kehancuran sebuah negeri, para pengamat dan sejar...

Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat

Video ilustrasi : Kiyai Muhammad Idrus Ramli, Menukil Fatwa Ulama Aceh Tentang Mencaci Maki "WAHABI". Caci-maki Wahabi. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan orang-orang yang ada disekeliling kita, aamiin....! ---- Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat Oleh : Abu Ashim Muhtar Arifin Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (wafat 1389 H)  rahimahullah  mengatakan: “Aku sekarang akan menyebutkan sebuah kisah tentang Abdurrahman al-Bakri, salah seorang penduduk kota Najd. Pada mulanya ia adalah salah seorang  thalibul ‘ilmi  (penuntut ilmu) yang belajar kepada pamannya, yaitu Syaikh Abdullah bin Abdullathif Alu Syaikh dan para syaikh yang lain. Kemudian beliau ingin membuka sebuah madrasah di Aman. Di sana beliau mengajarkan tauhid dari biaya sendiri. Apabila harta yang dimilikinya telah habis, maka beliau mengambil barang dagangan dari seseorang dan pergi ke India. Terkadang beliau menghabiskan waktu selama s...

Umar bin Khatab Dibunuh Orang Iran

Umar bin Khatab Dibunuh Orang Iran Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, Sebenarnya berita tentang syahidnya Umar, telah disampaikan oleh Nabi  Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Anas bin Malik  Radhiyallahu ‘anhu  menceritakan, Suatu ketika, Nabi  Shallallahu ‘alaihi wa sallam  menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakr, Umar, dan Utsman Radhiyallahu ‘anhun. Merasa ada banyak manusia istimewa yang menaikinnya, Uhud langsung bergetar. Kemudian Nabi  Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِىٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu ada seorang nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid . (HR. Bukhari 3472, Ahmad 12435, dan yang lainnya). Dalam catatan kaki shahih Bukhari dinyatakan, ( شهيدان ) هما عمر وعثمان رضي الله عنهما وقد ماتا شهيدين “Dua orang syahid” maksudnya adalah Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhuma. Dan beliau berdua mati syahid. (Taqliq Shahih Bukhari Mu...

Type Marahnya ibu Syeikh Sudais

Sumber video :  https://youtu.be/a53Q Kemarahan Ibu terhadap Syeikh Abdurrahman AsSudais SIAPA yang tidak mengenal Syeikh Abdurrahman AsSudais? Imam Masjidil Haram, sekaligus hafidz yang memiliki suara yang sangat menyentuh para ma’mum dan pendengarnya. Tetapi ternyata di balik kesuksesannya, beliau memiliki kisah unik di masa kecilnya. Ketika itu orang tua Syeikh Sudais akan kedatangan tamu kehormatan, sehingga ibunda Syeikh Sudais menyiapkan hidangan termasuk memasak kambing untuk menyambut tamu tersebut. Ketika hidangan sudah siap saji, masuklah Sudais kecil setelah bermain ke dalam rumahnya. dan alangkah kagetnya sang IBU melihat apa yang Sudais kecil lakukan terhadap hidangan yang sudah ia siapkan. Sudais kecil menaburkan pasir ke dalam hidangan kambing yang disiapkan ibunya. Kaget bercampur kesal akhirnya ibunda beliau memarahinya,  “Sudais, dasar kamu anak nakal! Awas kamu kalau sudah besar kamu akan menjadi IMAM MASJIDIL HARAM!” Kemarahan ibunda Sudais inilah ya...

Maqam Ibrahim Batu dari Surga, Batu Pijakan Pembangun Ka'bah

Maqam Ibrahim yaitu batu pijakan Nabi Ibrahim sewaktu membangun kembali Ka’bah yang dapat naik turun seperti lift pekerja konstruksi saat ini. (video ilustrasi "lift untuk pekerja konstruksi) Sumber :  https://youtu.be/queiArbXPUg Maqam Ibrahim Batu dari Surga, Batu Pijakan Pembangun Ka'bah Maqam Ibrahim adalah tempat pijakan Nabi Ibrahim waktu membangun Ka’bah. Tempat pijakan itu adalah batu ajaib yang dikaruniakan Allah sebagai mukjizat kepada Nabi Ibrahim, di mana batu itu dapat bergerak naik turun sesuai kemauan Nabi Ibrahim ketika beliau membangun tembok Ka’bah. Telapak kaki Nabi Ibrahim membekas di batu pijakan itu. pijakan itu diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Kedua batu yang menjadi “asesoris” Baitullah ini telah dimuliakan Allah dengan firman-Nya: “Padanya (Baitullah) terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim” (QS. Ali Imran:125) “Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat” (QS al-Baqarah: 125). Sep...

Aneh jika merayakan Isra Mi’raj, namun mengingkari sifat Al ‘Uluw

Sumber video :  https://www.facebook. com Simak video bantahan Ust. Berik Said Bajri ( klik disini ) ------- Berikut Hadits Mi’raj : (1) ‏قال النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏ففرض الله عز وجل على أمتي خمسين صلاة فرجعت بذلك حتى مررت على ‏ ‏موسى ‏ ‏فقال ما فرض الله لك على أمتك قلت فرض خمسين صلاة قال فارجع إلى ربك فإن أمتك لا تطيق ذلك فراجعت فوضع شطرها فرجعت إلى ‏ ‏موسى ‏ ‏قلت وضع شطرها فقال راجع ربك فإن أمتك لا تطيق فراجعت فوضع شطرها فرجعت إليه فقال ارجع إلى ربك فإن أمتك لا تطيق ذلك فراجعته فقال هي خمس وهي خمسون لا يبدل القول لدي فرجعت إلى ‏ ‏موسى ‏ ‏فقال راجع ربك فقلت استحييت من ربي Nabi SAW bersabda, "Allah mewajibkan atas umatku 50 shalat dan aku kembali dengan perintah itu, sampai aku melewati nabi Musa di mana dia bertanya, "Apa yang Allah wajibkan kepada umatmu?" Aku menjawab, "Allah mewajibkan 50 shalat. " Musa berkata, "Kembali kepada tuhanmu, karena umatmu tidak akan kuat atas perintah itu." Maka aku kembali dan Allah menghapuskan separuhnya dan...

Kisah Pemindahan Arah Kiblat

Kisah Pemindahan Arah Kiblat Saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Shalat Zhuhur di Bani Salimah Ketika Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  di Makkah, beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis, bahkan sampai di Madinah pun, beliau masih menghadapnya lebih dari sepuluh bulan. Namun, beliau terus menerus memohon dan berharap agar kiblat dipindahkan ke Ka’bah yang merupakan kiblatnya Nabi Ibrahim ‘ alaihis salam . Pada suatu hari, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  mengunjungi ibu dari Basyar bin Barra’ bin Ma’rur dari  Bani Salimah . Lalu Ummu Basyar pun menjamu beliau. Kemudian tibalah waktu shalat Zhuhur. Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  pun shalat bersama para sahabat di masjid.  Setelah mengerjakan shalat dua rakaat, turunlah Jibril mengisyaratkan untuk shalat menghadap ke Baitullah dan Jibril pun shalat menghadap ke sana.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  memutar posisinya menghadap Ka’bah, bertukarlah posisi w...

Mu'tamar Ahlus Sunnah di Chechnya Menyingkirkan Semua Kelompok Selain Asya’irah dan Maturidi dari Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Mu'tamar Ahlus Sunnah di Chechnya Menyingkirkan Semua Kelompok Selain Asya’irah dan Maturidi dari Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Pada malam Kamis 21 Dzulqa’dah 1437 H. (25 Agustus 2016)  diselenggarakanlah Muktamar Internasional Ulama Islam, untuk memperingati haul al-Syahid Presiden Syaikh Ahmad Haji Kadyrov rahimahullah dengan tema: “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas.” Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Presiden Ramadhan Ahmed Kadyrov hafizahullah, dengan dihadiri oleh Grand Shaikh Al-Azhar, para mufti dan lebih dari dua ratus ulama dari seluruh dunia. Salah satu pointnya adalah : “Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Asyairah dan Maturidiyah dalam akidah, empat mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali dalam fikih, serta ahli tasawuf yang murni –ilmu dan akhlak—sesuai manhaj Imam Junaeid dan para ulama yang meniti jalannya. Itu adalah manhaj yang menghargai s...

Cerita khurafat tarekat (sufi) : Surau Tuo dan Syekh Ibrahim Mufti (Keramat Taram atau Tuanku Taram)

Gambar
Cerita khurafat tarekat (sufi) :  Surau Tuo dan Syekh Ibrahim Mufti (Keramat Taram atau Tuanku Taram) Surau Tuo Taram di Nagari Taram, Kabupaten Limapuluh Kota, terlihat masih berdiri kokoh dan sering didatangi peziarah. Surau Tuo Taram  Sumber video :  https://youtu.be/ Surau Tuo Taram merupakan pusat peradaban Islam tertua di Luak Limopuluah (Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, Sumbar). Dibangun pada zaman Syekh Ibrahim Mufti, ulama keramat asal Timor Tengah, Surau Tuo Taram kini dikelola secara bergiliran. Bersama surau ini, masyarakat Taram juga masih menyimpan Alquran tulisan tangan. Surau Tuo Taram masih berdiri kokoh di Jorong Balaicubadak, Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Di bagian belakang surau ini, tepatnya arah ke samping kiri, Bukik Bulek (Bukit Bulat) yang sudah lama menjadi ’maskot’ Taram. Konon, surau ini berdiri semasa seorang ulama besar bernama Syekh Ibrahim Mufti, mengembangkan Islam di wilayah Luak Limopuluah (Kabu...