Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bid'ah

Perkataan Ulama Tentang Sufi

Gambar
Baca artikel terkait berikut : Betulkah Buya Hamka Pengikut Tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah? Meluruskan Fitnah Terhadap Buya Hamka Soal Tahlilan dan Dibaiat Abah Ano Perkataan Ulama Tentang Sufi  Celaan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah terhadap shufiyah  Shufiyah bukanlah pengikut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah. Di antara buktinya adalah banyaknya celaan dari Al-Imam Asy-Syafi’i dan lainnya terhadap mereka.  Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah: “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”  Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang shufi yang berakal. Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya.”  Beliau juga berkata, “Azas (dasar shufiyah) adalah malas.” (Lihat Mukhalafatush Shufiyah lil Imam Asy-Syafi’i rahimahullah hal. 13-15)  Beli...

MEMBACA SHALAWAT NARIYAH MENDATANGKAN KETENANGAN ?

MEMBACA SHALAWAT NARIYAH MENDATANGKAN KETENANGAN? Oleh : Ustadz Abdullah Taslim. MA Kebiasaan membaca shalawat Nariyah sudah sangat populer, tidak terkecuali masyarakat Muslim di tanah air. Hal ini tiada lain diantaranya disebabkan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar yang disebutkan bagi orang yang membaca  shalawat tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang meyakini bahwa membaca shalawat ini merupakan perwujudan cinta dan pengagungan besar kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam Di antara keterangan yang mereka sebutkan tentang shalawat ini, barangsiapa yang membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali, dengan niat menghilangkan kesusahan atau memenuhi hajat (kebutuhan), maka semua itu akan terpenuhi [1] (??!!). Ada juga yang mengatakan bahwa dengan membaca shalawat ini hati menjadi tenang dan dada menjadi lapang (??!!). Benarkah semua itu dapat dicapai dengan membaca shalawat tersebut? SUMBER KETENANGAN DAN PENGHILANG KESUSAHAN YANG HAKIKI Setiap orang yang beriman k...

Ahlul Bid'ah Lebih Berbahaya Daripada Orang Kafir

Ahlul Bid'ah Lebih Berbahaya Daripada Orang Kafir Bahaya ahli bid’ah terhadap kaum muslimin “terkadang” lebih besar daripada bahaya orang-orang kafir. Ini kalimat banyak orang yang tidak menerimanya, namun kalau kita perhatikan dengan hati yang dingin dan kenyataan serta dalil-dalil memang keadaannya demikian terkadang. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: ”Menolak atau mencegah kezoliman orang-orang ahli bid’ah itu wajib secara fardu kifayah dengan kesepakatan kaum muslimin” Dimana Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam ketika mensifati orang-orang khawarij, beliau bersabda:  “Seburuk-buruknya orang yang terbunuh dikolong langit itu orang khawarij, dan sebaik-baiknya orang yang dibunuh adalah yang dibunuh oleh orang khawarij.” (Dikeluarkan oleh Tarmidzi dan yang lainnya). Hadits ini menyebutkan bahwa seburuk-buruknya orang yang terbunuh di kolong langit itu adalah orang-orang khawarij. Siapa orang khawarij ? Itu yang mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah merek...

Bid’ah dan Sumber Perpecahan

Bid’ah dan Sumber Perpecahan "Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah radhiyallahu’anha beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan [agama] kami ini yang bukan berasal darinya, maka ia pasti tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim).  Di dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia pasti tertolak.”   Kedudukan Hadits  Imam Ibnu Daqiq al-‘Ied rahimahullah mengatakan, “Hadits ini merupakan salah satu kaidah agung di dalam agama. Ia termasuk salah satu Jawami’ al-Kalim (kalimat yang ringkas dan sarat makna) yang dianugerahkan kepada al-Mushthofa [Nabi] shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia mengandung penegasan tertolaknya segala bentuk bid’ah dan perkara yang diada-adakan [dalam agama, pent]…” (lihat Syarh al-Arba’in Haditsan, hal. 25)  Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah berkata, “Hadits ini adalah kaidah un...

Apakah Al Qur’an Bebas Tafsir?

Apakah Al Qur’an Bebas Tafsir?  Pernyataan bahwa Al Qur’an itu bebas tafsir erat kaitannya dengan bahasan at tafsir bir ra’yi (penafsiran Al Qur’an dengan opini). Karena jika Al Qur’an dikatakan bebas tafsir artinya semua orang bebas untuk memaknai dan menafsirkan Al Qur’an dengan opini mereka masing-masing dan pemahaman masing-masing yang keluar dari benak mereka. Apakah yang demikian dibenarkan?  Pengertian at tafsir bir ra’yi  At tafsir bir ra’yi artinya penafsiran seseorang dalam menjelaskan makna-makna Al Qur’an dengan suatu pemahaman khusus yang hanya berlandaskan dengan ra’yu (opini) semata [1. Mabahits fi Ulumil Qur’an, 351].  Tafsir dengan semata-mata opini adalah “langganannya” orang-orang menyimpang dari ahlul bid’ah dan munafiqin. Syaikh Manna’ Al Qathan menjelaskan, “Mayoritas yang menggunakan metode ini adalah ahlul bid’ah yang meyakini keyakinan-keyakinan batil. Mereka berbuat lancang terhadap Al Qur’an dengan menafsirkannya seseuai opini mereka, dan m...

Di Manakah Allah, Syubhat Allah Ada Tanpa Tempat

Baca juga " Isu Allah tanpa bertempat " Di Manakah Allah, Syubhat Allah Ada Tanpa Tempat  Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.  Syubhat zaman kuno masih saja dimunculkan oleh orang yang hidup di abad ke-21. Demikianlah syubhat yang muncul saat ini apalagi digembar-gemborkan di dunia maya yang sedikit sekali yang mengcounternya. Sebagian syubhatnya adalah kalau kita menetapkan Allah di atas langit, maka mereka menyanggah, “Kalau gitu Allah punya tempat dong!” Gitu ujar mereka.  Kalau saudara lihat tulisan berikut ini akan jelaskan syubhat kuno yang dimunculkan oleh mereka. Syubhat ini sudah disinggung oleh ulama masa silam seperti Al Karmani. Semoga tulisan ini semakin menarik untuk dikaji.  Muhammad bin Aslam Ath Thusi[1]  قال الحاكم في ترجمته حدثنا يحيى العنبري حدثنا أحمد بن سلمة حدثنا محمد بن أسلم قال قال لي عبد الله بن طاهر بلغني أنك لا ترفع رأسك إلى السماء فقلت ولم وهل أرجو الخير إلا ممن هو في السماء...

KITAB AL BARDZANJI MENGANDUNG KHURAFAT YANG BISA MENYERET UMAT ISLAM KEPADA KESYIRIKAN DAN MENJAUHKANNYA DARI SUNNAH

Gambar
KITAB AL BARDZANJI MENGANDUNG KHURAFAT YANG BISA MENYERET UMAT ISLAM KEPADA KESYIRIKAN DAN MENJAUHKANNYA DARI SUNNAH KITAB BARDZANJI BIASA DIBACA KETIKA MAULID NABI, ISRA MI'RAJ,  HAUL DAN TAHLILAN BISMILLAH          Kitab al Bardzanji adalah kitab yang amat populer pada sebagian besar masyarakat Islam. Popularitas kitab ini mampu mengalahkan al-Qur'an dan as-Sunnah. Kitab ini telah menjadi bacaan wajib ketika masyarakat melakukan hajatan seperti pernikahan,sunatan, akikah anak, ritual 7 bulan kehamilan, membangun dan pindah rumah, perayaan maulid Nabi ﷺ dan sebagainya. Membaca kitab al-Bardzanji oleh sebagian masyarakat sudah diyakini dapat mendatangkan berkah atau melindungi keluarga dari berbagai keburukan dan bahkan sudah dianggap sebagai jalan untuk mendapatkan syafa'at Rasulullah ﷺ.         Tapi sayang sekali, kitab ini jarang dibaca terjemahannya sehingga baik pembaca maupun pendengar tidak mengerti isi kitab tersebut, yang dit...

Apa Hukum Mempelajari Injil dan Taurat ?

Simak vidio berikut : Ust. Adi Hidayat vs Dondy Tan : 》Ust. Adi Hidayat lagakkan atau memotivasi flowernya hafal Injil ? 》Dody Tan : "Tak setuju/perlu karena isi kitab Injil sekarang bukanlah wahyu" ! Ringkasan telusuran AI : Tidak ada kewajiban muslim baca dan hafal Injil : APA HUKUM MEMPELAJARI INJIL DAN TAURAT?  “Setiap Muslim harus beriman bahwa kitab-kitab tersebut; Taurat, Injil dan Zabur, berasal dari Allah. Dia harus beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan menurunkan shuhuf yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, nasehat dan pengingat dan berita tentang perkara yang lalu, serta berita tentang surga dan neraka dan semacamnya. Akan tetapi, dia tidak boleh menggunakannya, karena kitab-kitab tersebut telah mengalami perubahan dan pergantian.  Tidak dibenarkan baginya untuk menyimpan Taurat, Injil atau Zabur dan membacanya, karena hal tersebut berbahaya karena mungkin saja ada kebenaran yang didustakan atau kebatilan yang dibenarka...

Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah

Gambar
Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah  Oleh : Ustadz Dr. Andy Octavian Latief   Salah satu prinsip akidah dari Ahlus-Sunnah adalah tidak boleh bermajelis dengan ahlul-bid’ah, karena wajib bagi kita untuk bara’ atau berlepas diri dari mereka.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,  إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ  “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan menjadi berkelompok-kelompok, engkau bukan bagian dari mereka sama sekali.” [1]  Sufyan ats-Tsauriy rahimahullah berkata,  من جالس صاحب بدعة لم يسلم من إحدى ثلاث: إما أن يكون فتنة لغيره، وإما أن يقع في قلبه شيء فيزل به فيدخله الله النار، وإما أن يقول: “والله ما أبالي ما تكلموا، وإني واثق بنفسي”، فمن أمن الله على دينه طرفة عين، سلبه إياه.  “Barangsiapa yang bermajelis dengan ahlul-bid’ah, maka dia tidak akan selamat dari salah satu dari tiga hal berikut: bisa jadi dia akan menjadi musibah bagi orang lain, bisa j...