Postingan

Menampilkan postingan dengan label Universitas

Universitas Islam Madinah: Kampus Pemersatu Umat

Gambar
Lihat lokasi photo 360° ( klik disini ) Universitas Islam Madinah: Kampus Pemersatu Umat Menuntut ilmu agama dari sumbernya adalah sebuah kebutuhan yang semakin mendesak seiring dengan semakin jauhnya umat Islam dari ajaran agama mereka. Kerajaan Saudi Arabia yang dikenal dengan gerakan pemurnian ajaran Islam menjadi tujuan banyak pencari ilmu dari semua penjuru jagat. Keberadaan kota Makkah dan Madinah yang merupakan titik tolak dakwah Islam dan selalu identik dengan ulama juga ikut berperan dalam hal ini. Universitas Islam Madinah (UIM) bisa menjadi salah satu pilihan bagi para pemuda yang haus akan ilmu agama yang murni, juga para orang tua yang memimpikan ada di antara keturunan mereka yang Allah angkat derajatnya dengan ilmu agama. Apalagi, ternyata UIM membuka pintu lebar-lebar bagi para pemuda Islam untuk meraih beasiswa. SEKILAS TENTANG UNIVERSITAS ISLAM MADINAH Sumber video :  https://fb.watch/oW3v Lihat lokasi photo 360° ( klik disini ) Universitas Islam Madinah (al-Jami’

Sejarah dan Konsep Akidah Universitas Al Azhar Kairo

Gambar
Sejarah Universitas Al Azhar Kairo Di antara universitas-universitas papan atas, inilah universitas tertua di dunia. Bagaimana tidak, Universitas Al Azhar didirikan oleh Pemerintahan Dinasti Fatimiyah (penganut mazhab Syiah) yang pertama kalinya pada tahun 970 M. Sejak saat itu, belum ada perguruan tinggi yang berdiri di bagian bumi manapun. Bahkan tercatat universitas di dunia baru berdiri kembali pada tahun 1200 di Italia.  Universitas ini pun sebetulnya berawal dari sebuah masjid dengan nama yang sama. Pada masa itu, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah umat Islam saja. Masjid juga berfungsi sebagai sarana pendidikan pemuda-pemuda belajar setingkat perguruan tinggi. Bidang pendidikannya pun masih cukup terbatas pada agama, seperti tafsir Al Qur'an dan darul hikam. Terlebih Dinasti Fatimiyah yang menerapkan mazhab tertentu semakin menguatkan penanaman pendidikan pada mazhab tersebut.  Kemudian pada kepemimpinan Abu Al Manshur Nizar Al Aziz lah universitas dibang

Universitas al-Azhar dan Pengarusutamaan Mazhab Ahlussunah Wal Jama’ah

Gambar
Universitas al-Azhar dan Pengarusutamaan Mazhab Ahlussunah Wal Jama’ah Oleh : Achmad Fauzan Azhima (Mahasiswa Akidah dan Filsafat Universitas al-Azhar Mesir) Mustafa al-Azhari—seorang sarjana Muslim al-Azhar Mesir—pernah menulis sebuah novel fiksi menceritakan dinamika mahasiswa al-Azhar yang beragam dan pelangi latar belakangnya. Novel itu berjudul  al-Sayyidunā  sebagai simbol al-Azhar. Tokoh utamanya bernama Yunus, seorang Azhari, kemudian disusul oleh tokoh-tokoh lainnya semisal, Rabi seorang Sufi, Hudzaifah seorang Salafi-Wahabi, Abdussalam seorang ISIS (Islam State of Iraq and Syria), Hazem seorang Liberal dan Mus‘ab seorang anggota al-Ikhwān al-Muslimūn (IM). Keenamnya tinggal dalam satu atap yang sama. Sehingga menimbulkan banyak problem dan pro-kontra satu sama lainnya. Sekilas novel ini menggambarkan realita yang ada dalam sebuah institusi tinggi al-Azhar. Bahwa dari sekian banyak mahasiswa/i yang terdaftar di lembaga tertua di dunia ini memang begitu adanya. Ada yang m

Al-Azhar meminta maaf kepada pemuka agama di Arab Saudi atas “Konferensi Sunah”

Al-Azhar meminta maaf kepada pemuka agama di Arab Saudi atas “Konferensi Sunah”  Syekh Al-Azhar di Mesir mengeluarkan permintaan maaf kepada para pemimpin agama di Kerajaan Arab Saudi ; Karena krisis yang disebabkan oleh konferensi “ Ahli Sunnah ” di Chechnya . Surat kabar Mesir "Al-Watan" melaporkan bahwa delegasi Al-Azhar yang dipimpin oleh Dr. Abbas Shoman, Wakil Syekh Al-Azhar, dan Muhammad Abdel Salam, dalam kunjungan ke Arab Saudi, menyampaikan permintaan maaf kepada para pemimpin agama di Arab Saudi. Kerajaan untuk krisis yang disebabkan oleh konferensi tersebut.  Shuman” berkata, “Konferensi ini dieksploitasi dalam konteks perang dan upaya tanpa henti untuk menciptakan ketegangan antara ulama Al-Azhar dan Kerajaan, dan untuk memicu perselisihan yang dibuat-buat. Pendapat Al-Azhar cepat, jelas, dan tegas. setelah dikeluarkannya pernyataan akhir konferensi, yang tidak disaksikan atau diikutinya  Dia menambahkan: “Kami mengatakan bahwa Syekh Al-Azhar menghadiri sesi pemb