Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Masalih Mursalah

  Kehadiran Syara' Islam adalah untuk menghasilkan Maslahah kepada manusia keseluruhannya. Perkara ini berdasarkan firman Allah dalam surah al-Baqarah: “Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan dan Dia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran."(QS 2:185) Masalih Mursalah pula adalah pembentukkan sesuatu hukum dan syariat yang baik serta berfaedah dan bermanfaat untuk kepentingan manusia dan masyarakat yang tidak ada sebarang nas atau dalil dari al Quran dan Sunnah untuk dijadikan bukti dan dasar samada ia boleh dilaksanakan, harus atau tidak boleh dilaksanakan menurut pandangan ulama fiqh. Maslahah mursalah merupakan satu istilah khusus yang diertikan sebagai satu method pengeluaran hukum yang tiada nas dan dalil khusus mengenainya dan tidak pula diketahui penerimaan dan penolakan syarak terhadapnya. Dari segi bahasa Maslaha bererti kebaikan umum yang berfaedah yang meraihkan manfaat dan menolak mafsadah atau mudarat. Mursalah pula bererti mutlak(individual, lone), iaitu be

JANGAN MENGHINA NABI!

JANGAN MENGHINA NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM! وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ “Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka.” (QS. Al-An’am : 10) Diantara ciri seorang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah berani terang-terangan melecehkan agama islam, seorang muslim yang taat hendaknya tidak menjadikan agamanya sebagai bahan candaan, apalagi mengolok-oloknya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja’. Katakanlah, ‘Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’.”

Masa Kelam Masjidil Haram

Gambar
SEKITAR tahun 500 hijriah kaum muslimin di Masjid Haram mulai terpecah ke dalam lima jamaah ketika menunaikan shalat fardhu dan berakhir tahun 1926 di akhir abad ke tiga belas hijriah, ketika Dinasti (Keluarga) Sa‘ud merebut Makkah dari kekuasaan Dinasti Syarif Husein. Jadi masa kelam tersebut berlangsung sekitar 700 tahun. Keadaan tidaklah sama sepanjang rentang yang disebutkan itu. Buku-buku kisah perjalanan ini menjelaskan bahwa mazhab Syi‘ah sering tidak diberi izin mendirikan jamaah sendiri, dan begitu pula mazhab Hanbali pernah bergabung dengan mazhab Syafi‘iyah. Namun buku-buku kisah perjalanan ini menyatakan sejak abad ketujuh hijriah (14 Masehi), empat imam telah mempunyai mihrab, pada empat tempat di atas dan yang paling mewah adalah mihrab mazhab Hanafi. Para raja dan penguasa muslim di berbagai belahan dunia mengirimkan sejumlah uang untuk membuat mihrab dan mempercantik sisi-sisi Masjid Haram yang menjadi bagian mazhabnya. Karena wilayah muslim yang kaya di berbagai belaha

Arab Saudi Siapkan 100 Ulama di Masjidil Haram Bersama Robot Pintar

Sumber video :  https://youtube.com/ Kerajaan Arab Saudi terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jamaah haji yang datang dari seluruh dunia. Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci telah mempersiapkan 100 ulama untuk menjawab pertanyaan dari jamaah selama ibadah haji mereka. Tersebar di 10 lokasi berbeda di dalam Masjidil Haram, 100 ulama terdiri dari hakim elit dan anggota fakultas universitas. Dilansir ArabNews, Minggu (26/6/2022), mereka telah dilatih untuk menjawab pertanyaan secara langsung atau melalui telepon melalui tujuh stan yang beroperasi sepanjang waktu atau 24 jam. Direktur Jenderal Dakwah dan Bimbingan Masjidil Haram, Majid Al-Masoudi, mengatakan: “Respons yang ditawarkan para ulama kepada jamaah haji sesuai dengan hasil dokumen Fatwa Dua Masjid Suci." "Dampaknya akan dirasakan oleh seluruh jamaah haji yang memanfaatkan fasilitas satu ini." Ulama juga memberikan tanggapan tentang ibadah haji sejalan dengan fatwa yang sering dikeluarkan

UMAT ISLAM HARUS TAHU ...!

Gambar
UMAT ISLAM HARUS TAHU ...!  Agama Syi'ah Houtsi di Yaman mereka bagian dari Rafidhah, bukan dzidiyah. Kenapa mereka sampai sekarang ingin merudal Makkah ...????  Baca berita terkait : [ Klik Disini ] JAWABANNYA : Karena bagi agama Syi'ah, Karbala lebih suci dibandingkan ka'bah di Makkah. Aqidah Agama Syiah tentang Karbala dan Makkah Bagi agama Syi'ah, tanah Karbala lebih mulia dibandingkan tanah Makkah atau Madinah. Kita akan sebutkan bagaimana aqidah mereka tentang Karbala yang dicantumkan dalam kitab-kitab rujukan agama Syiah, Pertama,  keterangan dalam at-Tahdzib karya at-Thusi, خلق الله كربلاء قبل أن يخلق الكعبة بأربعة وعشرين ألف عام وقدسها وبارك عليها، فما زالت قبل أن يخلق الله الخلق مقدسة مباركة ولا تزال كذلك Allah menciptakan Karbala 24 ribu tahun sebelum Allah menciptakan Ka’bah. Lalu Allah mensucikannya dan memberkahinya. Dia terus menjadi kota suci yang diberkahi, sebelum Allah menciptakan makhluk yang lain, dan terus akan menjadi kota suci. (at-Tahdzib li at-

Hukum Selfie ?

Sumber video :  https://www.youtube.com/embed/jxjewArVcPc Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.  Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda , ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ  Tiga dosa pembinasa : sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya. ( HR. Thabrani dalam al-Ausath 5452) Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri.  Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ  Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonj

Awas, Jangan Rusak Ibadah Haji dengan Berfoto Selfie!

Oleh : Hartono Ahmad Jaiz Ulama Arab Saudi prihatin dengan gejala yang mungkin baru muncul pada setahun belakangan ini, ibadah haji namun melakukan selfie. Fenomena selfie jamaah Indonesia SELAMA di Madinah  yang dijelaskan Guru besar Syeikh Sulaiman Ar-Ruhaily Hafhizahullahu ta'ala .. Ulama terkemuka seperti Syaikh Abdul Razzaq Al-Badr, dan Syaikh Fauzan pun angkat bicara mengkritik para jamaah haji kini yang melakukan foto-foto diri untuk dipasang di jejaring social yang dikenal dengan sebutan selfie. Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau narsisme. Jika ditelusuri lebih dalam, pengertian ‘Selfie’ menurut referensi pustakawan Britania adalah “sebuah pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diunggah ke situs web media sosial.” (definisikata.com) Perbuatan itu dipandang mengandung unsur pamer atau bahkan riya’, yang kalau sampai pada taraf itu maka sangat membahayakan bagi pelakunya. Karena riya’ it

Yang penting sanad ke-ilmuan, bukan sanad guru

Pentingnya Sanad Keilmuan  Habib Abdurrahman Asad Habsyi mengatakan bahwa dalam dunia Islam dikenal tentang pentingnya sanad keilmuan.  Karena sanad atau transmisi keilmuan memiliki peran penting dalam agama, ada ungkapan yang menyatakan, “ Laula isnaadu laqaala man sya-a ma sya-a , (andaikan tidak ada sanad, maka orang akan berpikir agama sesuai maunya)". Video :  Kajian-Ustadz-Mujiman Sudah sepantasnya bagi kita jika setiap kali mendengar atau membaca sesuatu, maka yang pertama kita lihat adalah sanad keilmuannya, karena sanad itu bagian dari agama. Kalau bukan karena isnad (sanad), pasti siapa pun bisa berkata sesuai nafsunya saja. Imam Malik berkata: “Jangan mengambil ilmu dari ahli bid’ah, serta janganlah menukilnya dari orang yang tidak diketahui dari mana ia mendapatkannya, dan tidak pula dari organisasi yang dalam perkataannya". Lebih-lebih seorang muslim yang masih sangat awam akan ilmu agama. Mereka wajib mencari ilmu dengan bimbingan ulama yang jelas sanad keilmuan

Pengertian Tahrif, Ta’thil, Takyif, Tamtsil dan Tasybih

Sebelumnya membahasa tentang Tauhid Asma’ dan Sifat yang menjelaskan tentang pengertian Tahrif, Ta’thil, Takyif, Tamtsil dan Tasybih dalam asma’ dan sifat Allah maka insya Allah pada artikal ini adalah penjelasan terperincinya: 1. Tahrif (تخريف ) Tahrif secara bahasa ialah merubah Adapun menurut istilah ialah merubah nash dari segi lafaz atau maknanya. Perubahan pada lafaz yang disertai merubah maknanya dan terkadang tidak merubah maknanya, sehingga terbagi menjadi tiga jenis: Pertama: Tahrif pada Lafaz sekaligus merubah makna; Sebagaimana dilakukan oleh sebahagian orang terhadap firman Allah ta’ala: وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا “Dan Allah telah berbicara dengan langsung” (An-Nisaa`:164) Mereka me-nashab-kan (fat-hah) [وَكَلَّمَ اللَّهَ] lafazh Allah agar yang berbicara adalah Musa. Kedua: Tahrif pada lafaz tanpa disertai perubahan makna; Seperti mem-fathah-kan huruf dal pada firman Allah ta’ala: الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (A

SETIAP MANUSIA PASTI SALAH

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ. “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat” (HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139 - Hadits Qudsi) . Nabi Adam pernah mengakui dia bersalah , bahkan Nabi Musa ketika di Yaumil Qiyamah nanti kelak akan ditanya dan akan menyebutkan beberapa kesalahan pada dirinya.  Bahkan para nabi yang lain , Sampai nabi Ibrahim alaihisallam menyebutkan kesalahan-kesalahan dirinya . كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ   Semua bani Adam bersalah..., tapi yang salah adalah orang yang tidak mau merubah dirinya dan meninggalkan kesalahannya Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah @luthfi_abduljabbar Baca juga : " Langkah Memperbaiki Diri "

Kunci Surga

Apakah mereka punya "kunci" surga? Seolah-olah mereka mengklaim surga milik mereka. Satu lagi..., silahkan baca "Tidak NU masuk neraka" klik: https://minaretsunnah.blogspot.com/2022/01/kalau-udah-begini-bukan-bidah-lagi.html Padahal kunci surga adalah: silahkan baca klik: https://muslimah.or.id/9422-kunci-surga.html

Benar, tidak smua bid'ah sesat

> Bid'ah dalam urusan dunia "hasanah" > Bid'ah dalam urusan ibadah "dhalalah" Benar.., Sesungguhnya tidak semua  bid’ah  itu sesat . Ada  bid’ah-bid`ah  yang baik dan bermanfaat bagi kemajuan Islam dan umat Islam. Sebab makna bid’ah sendiri secara bahasa sesungguhnya sangat positif.  Bid’ah secara bahasa berasal dari kata  bada`a –yabda`u—bid`ah  yang bisa berarti menciptakan sesuatu yang baru ( to create something new ), bekreasi dan berinovasi, menciptakan sesuatu yang di dalamnya ada unsur keindahan. Itu sebabnya, Allah Swt dalam al-Qur’an disebut sebagai  bad î `  al- sam â wati wal ardl  wa idzâ qadlâ amran fa innmâ yaqûlu lahu kun fayakûnu.  Artinya: “Allah adalah pencipta langit dan bumi, dan apabila Dia hendak memutuskan sesuatu, maka ia cukup mengatakan  kun fayakun  (jadilah, maka ia jadi) (Q.S al Baqarah [2]:117).

Jangankan difitnah "wahabi", fitnah "dajjal" pun tidak bakalan masuk ke kota Madinah.

Di awal Islam, Madinah-lah tempatnya, dan sebagaimana Iman muncul dari Madinah maka imanpun akan kembali ke Madinah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : إِنَّ الإِيْمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا “Sesungguhnya iman itu akan kembali ke Madinah sebagaimana ular akan kembali ke lobangnya” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mensifati kota Madinah bahwasanya “kota Madinah memakan negeri-negeri”, beliau bersabda : أُمِرْتُ بِقرية تَأْكُل الْقُرَى. يَقُولُونَ: يَثْرِبُ، وَهِي الْمَدِينَة “Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah kota yang memakan kota-kota yang lain, mereka menamakannya kota tersebut adalah Yatsrib, padahal namanya adalah Al-Madinah” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Kota Madinah menggugurkan dosa dan kesalahan karena keutamaannya, atau karena cobaan yang dihadapi oleh seorang hamba di kota Madinah.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : إنها طيبةٌ تَنْفِي الذُّنوبَ كَمَا تَنْفِي

Mendidik anak tanggung jawab orang tua, bukan guru

Orang tua yang berusaha keras mendidik anaknya dalam lingkungan ketaatan kepada Allah, maka pendidikan yang diberikannya tersebut merupakan pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang disadari. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679). Mengenai tanggung jawab pendidikan anak terdapat perkataan yang berharga dari imam Abu al-Hamid al-Ghazali rahimahullah. Beliau berkata, “perlu diketahui bahwa metode untuk melatih/mendidik anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih dari urusan yang lainnya. Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya dan qalbunya yang masih bersih merupakan permata yang sangat berharga dan murni yang belum dibentuk dan diukir. Dia menerima apa pun yang diukirkan padanya dan menyerap apa pun y

Jangan Jadi Orang yang Tak Tahu Terima Kasih

Simak video ceramah  Ustadz Abdullah Gymnastiar berikut : Biasakanlah untuk selalu berusaha membalas kebaikan orang lain, meskipun tentu orang yang membantu kita itu tidak berharap pamrih atau balas jasa. Tetapi, membalas kebaikan adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah Ta’ala dan agar kita tidak berutangbudi. Jangan sampai ada dalam hati kita kesenangan karena terus-menerus dibantu orang lain, sedangkan kita tidak melakukan hal yang sama terhadap mereka. Syukurilah bantuan yang datang kepada kita dengan cara membantu meringankan keperluan orang lain pula. عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud: 4177) Di sinilah kita menemukan bahwa berterima kasih, membalas budi, adalah wujud rasa syukur, sedangkan syukur kepada Allah itu mengundang rejeki lain untuk dekat den

Siapa suami terbaik dan isteri terbaik itu?

Gambar
Menurut Anda, suami terbaik itu yang seperti apa sich? Apakah yang suka memanjakan istrinya, memberikan banyak uang, suka memberikan hadiah, membebaskan istrinya melakukan apa saja yang disukainya dan berbagai kesempurnaan lainnya? Ternyata islam memiliki criteria khusus tentang suami yang terbaik. Kira-kira apakah Anda termasuk didalamnya ataukah masih banyak yang harus dibenahi untuk bisa mendapatkan label suami terbaik di hadapan Allah SWT? Agar lebih jelasnya, sebaiknya simak cirri-ciri suami terbaik dalam islam, berikut ini : A. Suami Terbaik : 1. Jadi pemimpin di keluarganya : Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسـْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَاْلأَمِيْـرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. “Setiap kalian adalah pemimpin