Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hadis

Mengkritisi Keabsahan Hadits-Hadits Kitab Ihyâ’ Ulûmiddîn

Gambar
MENGKRITISI KEABSAHAN HADITS-HADITS KITAB IHYA ULUMIDDIN Oleh :  Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA Kiranya tidak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa kitab Ihyâ’ Ulûmiddîn adalah termasuk kitab berbahasa Arab yang paling populer di kalangan kaum Muslimin di Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia. Kitab ini dianggap sebagai rujukan utama, sehingga seorang yang telah menamatkan pelajaran kitab ini dianggap telah mencapai kedudukan yang tinggi dalam pemahaman agama Islam. Padahal kiranya juga tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa kitab ini termasuk kitab yang paling keras diperingatkan oleh para ulama untuk dijauhi, bahkan di antara mereka ada yang merekomendasikan agar kitab ini dimusnahkan![1] Betapa tidak, kitab ini berisi banyak penyimpangan dan kesesatan besar, sehingga orang yang membacanya apalagi mendalaminya tidak akan aman dari kemungkinan terpengaruh dengan kesesatan tersebut, terlebih lagi kesesatan-kesesatan tersebut dibungkus dengan label agama. Di anta...

Benarkah Kisah Nabi Musa Memukul Malaikat Hingga Matanya Copot?

  Benarkah Kisah Nabi Musa Memukul Malaikat Hingga Matanya Copot?  Bagian dari konsekuensi iman kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membenarkan berita apapun yang beliau sampaikan. Karena beliau utusan Allah, yang dijamin oleh Allah, beliau tidak akan berbicara kecuali atas panduan wahyu.  Allah berfirman,  وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى  إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى  Beliau tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu. Tidak lain semua itu adalah wahyu yang disampaikan kepadanya. (QS. an-Najm: 3-4)  Terkait kejadian Musa memukul malaikat pencabut nyawa (malakul maut), telah disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis yang shahih riwayat Bukhari, Muslim dan yang lainnya.  Kita simak hadis selengkapnya,  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,  أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَفَقَأَ عَيْنَهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَ...

Al-Ghuraba’ dan Tafsir Kata Al-Ghuraba’

Simak video berikut : KH.  Marzuki Mustamar mengajak jemaahnya (warga NU) untuk kembali ke ajaran salafi mengikuti Al-Qur'an dan As-Sunnah. (KH.  Marzuki Mustamar,  adalah seorang  ulama dan tokoh agama yang dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang .  Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 Al-Ghuraba’ dan Tafsir Kata Al-Ghuraba’ AS-SALAFIYAH, FIRQATUN NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT) DAN THAIFATUL MANSHURAH (KELOMPOK YANG MENANG ) Oleh : Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly Al-Ghuraba’ : Pembahasan tentang Al-Ghuraba dapat dijabarkan dari beberapa sisi : Pertama :  Hadits-hadits yang menerangkan keterasingan Islam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda. إِنَّ الإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَظُبَى لِلْغُرَبَاء “Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan a...

Derajat Hadits Tentang Arwah Mengunjungi Keluarga

Derajat Hadits Tentang Arwah Mengunjungi Keluarga  Dikeluarkan oleh Abul Husain Ali bin Ahmad Al Hakkari dalam kitab Hadiyyatul Ahya ilal Amwat wa Maa Yashilu Ilaihim (6) dengan sanad sebagai berikut,  أخبرنا أبو عبد الرحمن محمد بن الحسين بن موسى السلمي كتابةً قال: ثنا أبو القاسم عبد الله بن محمد النيسابوري عن علي بن موسى البصري، عن ابن جريج، عن موسى بن وردان، عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((اهدوا لموتاكم)) ، قلنا: وما نهدي يا رسول الله الموتى؟ قال: ((الصدقة والدعاء)) ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن أرواح المؤمنين يأتون كل جمعة إلى سماء الدنيا فيقفون بحذاء دورهم وبيوتهم فينادي كل واحد منهم بصوت حزين: يا أهلي وولدي وأهل بيتي وقراباتي، اعطفوا علينا بشيء، رحمكم الله، واذكرونا ولا تنسونا، وارحموا غربتنا، وقلة حيلتنا، وما نحن فيه، فإنا قد بقينا في سحيق وثيق، وغم طويل، ووهن شديد، فارحمونا رحمكم الله، ولا تبخلوا علينا بدعاء أو صدقة أو تسبيح، لعل الله يرحنا قبل أن تكونوا أمثالنا، فيا حسرتاه وانداماه يا عباد الله، اسمعوا كلامنا، ولا تنسونا، فأنتم تعلمون...

TANDUK SETAN Lokasinya Ada di Negeri IRAK

Gambar
Pemahaman Syaikh Idahram alias MARHADI alias Abu Salafi (Penulis Buku Hujat Salafi Wahabi )  tentang hadis tanduk setan, simak video berikut : Simak bantahan di video berikut : Negeri Najd Yang Akan Muncul Aliran-aliran Sesat  Ustadz DR. Dasman Yahya Ma'ali, Lc., MA. (Doktor Bidang Hadist Lulusan S1, S2, S3 Universitas Islam Madinah.) TANDUK SETAN Lokasinya Ada di Negeri IRAK Hujjah itu pakai Dalil, bukan pake PETA doang Tanduk setan bukan menurut peta tapi menggunakan dalil Muncul fitnah dari timur (المشرق) = Iraq (العراق) = Khurasan (خراسان) Aliran Syiah, Sufi, Jahmiyyah dari Iraq… Silahkan Kalian meradang dengan hujjah di bawah ini : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ إِلَى الْمَشْرِقِ فَقَالَ هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْط...

Hadis-hadis Keutamaan Laa Ilaaha Illaa Allah

Hadis-hadis Keutamaan Laa Ilaaha Illaa Allah  Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab kedua, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah atau keutamaan laa ilaaha illa Allah yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.  Hadis Pertama : قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لاَ اِلَهَ إلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ مِائَةَ مَرَّة جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ}.  Nabi saw. bersabda, “Siapa yang setiap hari membaca laa ilaaha illa Allah Muhammad rasulullah seratus kali, maka di hari Kiamat wajahnya seperti rembulan di malam purnama.”  Hadis Kedua :  وقال صلى الله عليه وسلم: {أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ اِلَهَ إلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ اَلْحَمْدُ لِلهِ}.  Nabi saw. bersabda, “Dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illa Allah dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”  Hadis Ketiga :  وقال صلى الله عليه وسلم: {قَالَ اللهُ تَعَالَى لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كَلَام...

Pendapat Beberapa Ulama Tentang Hadits-Hadits Dhaif Untuk Fadhaailul A’maal (Keutamaan Amal)

BOLEHKAH HADITS DHA’IF DIAMALKAN DAN DIPAKAI UNTUK FADHAA-ILUL A’MAAL (KEUTAMAAN AMAL)? Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله Pendapat Beberapa Ulama Tentang Hadits-Hadits Dhaif Untuk Fadhaailul A’maal (Keutamaan Amal) Di kalangan ulama, ustadz dan kyai sudah tersebar bahwa hadits-hadits dha’if boleh dipakai untuk fadhaa-ilul a’maal. Mereka menyangka tentang bolehnya itu tidak ada khilaf di antara ulama. Mereka berpegang kepada perkataan Imam an-Nawawi yang menyatakan bahwa bolehnya hal itu sudah disepakati oleh ahli ilmu. Apa yang dinyatakan Imam an-Nawawi rahimahullah tentang adanya kesepakatan ulama yang membolehkan memakai hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal ini merupakan satu kekeliruan yang nyata. Sebab, ada ulama yang tidak sepakat dan tidak setuju digunakannya hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal. Ada beberapa pakar hadits dan ulama-ulama ahli tahqiq yang berpendapat bahwa hadits dha’if tidak boleh dipakai secara mutlak, baik hal itu dalam masalah ahkam (h...

SIAPA KELUARGA YANG WAJIB DIJAGA SILATURAHMINYA ?

SIAPA KELUARGA YANG WAJIB DIJAGA SILATURAHMINYA ? Oleh : Ustadz Ahmad Anshori, Lc Silaturahmi adalah ibadah yang besar pahalanya. Banyak ayat dan hadis yang secara gamblang menjelaskan keutamaannya. Sehingga silaturahmi bukan hanya suatu tindakan sosial saja, tapi seorang muslim bisa beribadah kepada Thannya; Allah azza wa jalla dengan cara bersilaturahim kepada kerabatnya. Diantara motivasi menyambung silaturahmi dalam Al-Quran, ada dalam surat Ar-Ra’d ayat 21 Allah ta’ala berfirman,  وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ  Orang-orang yang menjaga hubungan kepada siapa saja yang Allah perintahkan dijaga hubungannya. Mereka takut kepada Tuhannya, takut kepada hisab yang buruk. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menerangkan bahwa yang dimaksud menjaga hubungan kepada siapa saja yang Allah perintahkan, adalah perintah luas maknanya, bukannya kerabat, bahkan menjaga hubungan baik kepada Allah dan R...