Postingan

Menampilkan postingan dengan label Do'a

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Para pengunjung.., semoga kita selalu mendapat penjagaan Allah. Hari Jum’at hari penuh barokah. Di antara barokah di hari tersebut, Allah  Ta’ala  memberi satu waktu utama untuk memanjatkan do’a kepada-Nya. Di mana do’a saat itu adalah do’a yang mustajab (mudah diijabahi). Dari Abu Hurairah, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ “ Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. ”[1] Kapan waktu mustajab yang dimaksud? Para ulama menyebutkan beberapa pendapat d

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA Simak video berikut : Oleh : Ustadz Abdullah Amir Maretan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata: "Sejatinya sedekah dan puasa (seorang anak) akan sampai kepada bapaknya sebagaimana sampai kepada ibunya sepeninggal keduanya jika keduanya adalah Muslim. Dan pahala ibadah tersebut akan sampai kepada keduanya meskipun tanpa wasiat dari keduanya (untuk melakukan ibadah)." [Ash-Silsilah Ash-Shahihah, 1/873] Amalan kebaikan anak saleh yag dilakukannya, maka pahalanya akan sampai ke orang tuanya (selama mereka Muslim). Di antara dalilnya ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ "Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitunganNya." [QS. Al-Baqarah: 202] Sementara anak adalah bagian dari usaha orang tua. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ ان

Menjamin Masuk Surga?

Simak video ilustrasi berikut ; Sumber video/berita :  https://20.detik.com/pemilu-2019 Baca komentar Kompasianer ( klik disini ) Menjamin Masuk Surga Kita tidak perlu membenarkan atau meyakininya bahwa manusia mampu menjamin manusia lainnya masuk surga, dari siapapun kata dan ucapan tersebut. Tetapi kalau ditanya apa yang bisa manusia selamat dari siksa neraka dan mampu masuk surga, jelas jawabnya iman, amal soleh serta Istiqomah menjalankan taqwa. Rasulullah  ﷺ  tidak pernah bersabda menjamin puterinya Sayyidah Fatimah masuk surga, tetapi justeru Rosul sangat menekankan pada puterinya itu agar perbanyak amal saleh. قال رسول الله ﷺ: يا فاطمة بنت محمد اعملي فإني لا أغني عنك من الله شيئا،  صفية عمة رسول الله اعملي فإني لا أغني عنك من الله شيئا، يا عباس عم رسول الله اعمل فإني لا أغني عنك من الله شيئا، لا يأتيني الناس يوم القيامة بأعمالهم وتأتوني بأنسابكم. Artinya: Rasulullah  ﷺ  telah bersabda. Ya Fatimah puteri Muhammad, beramal lah, karena sesungguhnya saya tidak mampu menjamin ata

Masuk Surga Bersama Keluarga

Simak video ilustrasi berikut ; Sumber video/berita :  https://20.detik.com/pemilu-2019 Baca komentar Kompasianer ( klik disini ) Masuk Surga Bersama Keluarga Oleh dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.”  (Q.S. Fushshilat: 31) Kesamaan tersebut hanya ada pada nama, akan tetapi kenikmatannya tentu berbeda, jauh lebih nikmat di surga. Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah. Allah berfirman, جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”  (QS. Ar-Ra‘du: 23) Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucu

Do'a perlindungan dari 5 kejelekan

Do'a perlindungan dari 5 kejelekan Dari Abuhurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, dahulu diantara do'a yang dibaca Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam : اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِيْ قَبْلَ المَشِيْبِ وَمِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ رَبًّا وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ عَذَابًا وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِيْ وَقَلْبُهُ يَرْعَانِيْ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk, dan dari istri yang membuatku beruban sebelum waktunya, dan dari anak yang menguasaiku, dan dari harta yang menjadi azab atasku, dan dari teman dekat pembuat makar, matanya melihatku sedang hatinya mengawasiku, jika ia melihat kebaikan pada diriku maka ia menyembunyikannya, dan jika ia melihat keburukan maka ia menyebarkannya." (HR. Thabrani Dari Abuhurairah radhiyallahu 'anhu, Ashahihah : 3137)

Doa Memperbaiki Urusan Agama Dan Dunia

Doa Memperbaiki Urusan Agama Dan Dunia اَللَّهُمَّ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى، وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى، وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ Allaahumma ashlih lii diiniyalladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dunyaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhirotillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin. “Ya Allah, perbaikilah agamaku sebagai benteng urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Dan jadikanlah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah kematianku sebagai peristirahatan bagiku dari segala kejahatan([1])”([2]). _____ ([1]) Yaitu jadikan kematianku di atas persaksian, keyakinan dan tobat yang benar sehingga kematian itu menjadi se

Doa di Bulan Ramadhan

Sumber video :  https://youtu.be/dJrMa4 Doa di Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat baik untuk menyerahkan harapan dan cita-cita kepada Allah. Di dalam bulan Ramadhan juga banyak waktu-waktu yang tepat untuk berdo’a. Selain juga terdapat beberapa do’a-do’a harian yang dibaca ketika bulan Ramadhan. Waktu Untuk Berdo’a Dalam satu hari terdapat banyak waktu untuk berdo’a. Baik di dalam bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya. Seperti antara adzan dan iqomah, sepertiga malam (waktu sahur), dan setelah shalat. Sedangkan di bulan Ramadhan, terdapat satu waktu di setiap hari yang mungkin jarang dimanfaatkan, yaitu menjelang berbuka puasa. Maka perlu menyempatkan sekitar 10-20 menit untuk berdo’a hingga waktu maghrib tiba. Walaupun waktu untuk berdoa menjelang berbuka tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Orang yang berpuasa sunnah juga memiliki waktu mustajab untuk berdo’a setiap menjelang berbuka ketika dirinya berpuasa. Sedangkan dalam satu pekan, terdapat pula satu wak

Type Marahnya ibu Syeikh Sudais

Sumber video :  https://youtu.be/a53Q Kemarahan Ibu terhadap Syeikh Abdurrahman AsSudais SIAPA yang tidak mengenal Syeikh Abdurrahman AsSudais? Imam Masjidil Haram, sekaligus hafidz yang memiliki suara yang sangat menyentuh para ma’mum dan pendengarnya. Tetapi ternyata di balik kesuksesannya, beliau memiliki kisah unik di masa kecilnya. Ketika itu orang tua Syeikh Sudais akan kedatangan tamu kehormatan, sehingga ibunda Syeikh Sudais menyiapkan hidangan termasuk memasak kambing untuk menyambut tamu tersebut. Ketika hidangan sudah siap saji, masuklah Sudais kecil setelah bermain ke dalam rumahnya. dan alangkah kagetnya sang IBU melihat apa yang Sudais kecil lakukan terhadap hidangan yang sudah ia siapkan. Sudais kecil menaburkan pasir ke dalam hidangan kambing yang disiapkan ibunya. Kaget bercampur kesal akhirnya ibunda beliau memarahinya,  “Sudais, dasar kamu anak nakal! Awas kamu kalau sudah besar kamu akan menjadi IMAM MASJIDIL HARAM!” Kemarahan ibunda Sudais inilah yang menjad

DO'AKAN ANAKMU KEBAIKAN

DO'AKAN ANAKMU KEBAIKAN Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan). Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797). Dalam dua hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya. Maka sungguh amat bahaya jika keluar dari lisan orang tua doa jelek pada anaknya sendiri karena doa seperti itu bisa terkabul sebagaimana dapat kita lihat dalam kisah Juraij di atas. Yang terbaik, hendaklah orang tua mendoakan anaknya

Apakah syarat do'a dikabulkan harus jadi orang shaleh..?

Apakah syarat do'a dikabulkan harus jadi orang shaleh..? DOA adalah permohonan atau permintaan tolong atas segala sesuatu yang dimunajatkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagai hamba memang sudah sepatutnya kita tidak boleh lalai untuk berdoa, memohon ampunan, serta mensyukuri segala nikmat-Nya. Sebagai makhluk tentu manusia tak luput dari masalah. Dalam kondisi semacam ini acapkali manusia lebih mengandalkan sesamanya. Meminta bantuan orangtua, saudara, teman atau tetangga. Padahal, jika mau meminta kepada dzat sang pencipta, semua hajat akan dipenuhi. Tentu harus dibarengi dengan keyakinan, ketulusan dan tata cara yang benar. Allah swt telah berfirman dalam Alquran surat Al Ghafir ayat 60. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” Ayat di atas merupakan janji Allah kepada para hambanya yang mau berdoa dengan tulus. Jadi yakinlah bahwa semua yang k

Ini Alasan Kenapa Doa Keluar WC: Meminta Ampun

Ini Alasan Kenapa Doa Keluar WC: Meminta Ampun Seperti kita kita ketahui bahwa doa keluar dari WC atau toilet adalah doa yang ringkas dan mudah kita hafal doa tersebut adalah: غُفْرَانَكَ  “Ghufranaka (Aku meminta ampunanmu Ya Allah)”. Lafadz lengkap hadits, Dari ‘Aisyah  radhiallahu ‘anha  berkata, كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ قَالَ: غُفْرَانَكَ “Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam, jika keluar dari WC beliau membaca: “Ghufranaka (Aku meminta ampunanmu Ya Allah)”. [1] Hikmah doa: Karena kita sering meremehkan nikmat BAK Makna dari doa ini adalah  Kita meminta Ampun kepada Allah karena kita Sering meremehkan nikmat Allah kepada kita yaitu kenikmatan bisa lancar buang Air kecil.  BAB atau BAK yang lancar juga merupakan kenikmatan, yaitu perasaan lega dan rasa ringan di tubuh. Syaikh Abdul Aziz bin Baz  rahimahullah  berkata, والحكمة في ذلك والله أعلم أن الله سبحانه قد أنعم عليه بما يسر له من الطعام والشراب، ثم أنعم عليه بخروج الأذى

Adakah Anjuran Memperlama Sujud Terakhir untuk Berdo’a?

Adakah Anjuran Memperlama Sujud Terakhir untuk Berdo’a? Segala puji bagi Allah, pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.  Kita ketahui bersama bahwa do’a ketika sujud adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Seperti disebutkan dalam hadits, أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ “ Y ang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu .” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah) Namun seringkali kita lihat di lapangan, sebagian orang malah seringnya memperlama sujud terakhir ketika shalat, tujuannya adalah agar memperbanyak do’a ketika itu. Apakah benar bahwa saat sujud terakhir mesti demikian? Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Al Baro’ bin ‘Azib mengatakan, كَانَ رُكُوعُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَسُجُودُهُ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ “ Ruku’, sujud, bangkit

AGAR DIDOAKAN MALAIKAT, JANGAN LANGSUNG BERPINDAH TEMPAT DUDUK SETELAH SALAM.

Sumber video :  https://m.facebook.com/ AGAR DIDOAKAN MALAIKAT, JANGAN LANGSUNG BERPINDAH TEMPAT DUDUK SETELAH SALAM. Para malaikat mendoakan agar kita diampuni dan disayangi Allah.  رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ ثُمَّ جَلَسَ فِي مُصَلَّاهُ لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ أَوْ يَقُومْ  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:  "Jika salah seorang dari kalian selesai shalat kemudian ia tetap duduk di tempat ia shalat, maka para malaikat akan berdoa: 'Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia.' selama dia tidak berhadats atau bangun." [Musnad Ahmad ] Sumber video :  https://m.facebook.com/ Baca zikir dibawah ini setelah sholat Subuh dan Maghrib dalam posisi masih duduk tahiyyat akhir. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ, يحيي ويميت, وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "Tiada Tuhan

Raudhah taman surga di Masjid Nabawi

Salah satu incaran utama kaum muslim yang melakukan ibadah haji setibanya di Madinah adalah berkunjung ke Raudhah. Sebuah ruangan yang disebut-sebut Nabi Muhammad SAW sebagai Taman Surga di Masjid Nabawi. Masjid Nabawi masjid kedua yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah punya banyak keutamaan, yang membuat jemaah dari seluruh dunia disunahkan untuk memperbanyak sholat dan doa di masjid tersebut. Dari Jabir, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ “ Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya. ” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini  shahih . Lihat  Shahih At Targhib wa At Ta

Doa Meminta Kebaikan Sebagaimana yang Diminta Nabi

Doa Meminta Kebaikan Sebagaimana yang Diminta Nabi Amalkan doa berikut yang secara makna sahih, walaupun sisi riwayatnya dhaif. Doa ini berisi meminta segala kebaikan yang diminta Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Moga bisa diamalkan. Hadits #1492 : وعن أَبي أُمَامَةَ – رضي الله عنه – قَالَ : دعا رسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – ، بدُعاءٍ كَثيرٍ ، لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً ؛ قُلْنَا : يَا رسول الله ، دَعَوْتَ بِدُعاءٍ كَثِيرٍ لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً ، فَقَالَ : (( ألا أدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَجْمَعُ ذَلِكَ كُلَّهُ ؟ تقول : اللَّهُمَّ إنِّي أسَألُكَ مِنْ خَيْر مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ محمَّدٌ – صلى الله عليه وسلم – ؛ وأعوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا استَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ – صلى الله عليه وسلم -، وأنتَ المُسْتَعانُ ، وَعَليْكَ البَلاَغُ ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ باللهِ )) . رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن )) Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan doa yang banyak yang tidak kami hafal s

Curhat dan Doa di Facebook Menurut Islam

Dalam Surat Al A'raaf ayat 55, Allah menjelaskan tentang berdoa.  “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. --- Menurut Islam, curhat dan doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Jika dilakukan di Facebook, maka berpotensi jadi "syirik kecil", riya', ingin diperhatikan dan dipuji orang lain, jadinya "menduakan Allah". "Alhamdulillah Ya Rabb!", "Ya Allah....!," "Ya Tuhanku...! " Demikian penggalan status Facebooker yang biasa muncul di status update. Mereka curhat dan berdoa kepada Allah Swt, tapi di Facebook, bukan di atas sajadah, di masjid, atau di kamar pribadinya di kala sunyi. Bagaimana Fenomena Curhat dan Doa di Facebook dalam Perspektif Islam? Tidak ada larangan secara tegas, karena zaman Rasulullah Saw belum ada Facebook. Namun, sebagai agama universal, berlaku bagi seluruh umat manusia dan sepanjang masa, Islam sudah memprediks

Ya Allah, Berkahilah Kami di Bulan Rajab

Hanya sebatas doa, Ya Allah, Berkahilah Kami di Bulan Rajab.! Kita sering dengar doa “Allahumma baarik lanaa fii Rajab wa Sya’ban wa ballignaa Ramadhan”, Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. Riwayat selengkapnya mengenai do’a tersebut adalah sebagai berikut. حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي الرُّقَادِ عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah, telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin Umar dari  Za`idah bin Abu Ar Ruqad  dari  Ziyad An Numairi  dari Anas bin Malik, ia berkata, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan, اللَّهُمَّ بَارِكْ

Doa Nabi Ibrahim yang Indah dan Sarat dengan Pesan Ketawaduan

Simak pantun nasehat Buya Ristawardi Dt. Marajo berikut : Doa Nabi Ibrahim yang Indah dan Sarat dengan Pesan Ketawaduan Nabi Ibrahim memunajatkan doa dengan penuh ketawaduan. Para nabi merupakan teladan dalam segala hal, termasuk dalam memunajatkan doa. Dalam Alquran terdapat banyak sekali doa-doa para nabi, terutama doa Nabi Ibrahim ‘alaihissallam. Ketika berdoa, Nabi Ibrahim tidak langsung memohon apa yang diinginkannya melainkan dengan menggunakan bahasa yang lebih halus.  Beliau pernah berdoa:  وَٱلَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ ٱلدِّينِ "Dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (QS Asy Syuara ayat 82) Lihatlah, beliau tidak mengatakan “Dan Allah yang mengampuni dosa-dosaku di hari kiamat,” meskipun beliau adalah seorang Nabi yang pasti diampuni dosa-dosanya oleh Allah  Subhanahu wa Ta'ala.  Beliau malu untuk memohon langsung seperti itu. Hal ini merupakan bentuk penghormatan, rasa malu, dan rasa takut beliau

Mengeraskan Suara pada Dzikir Sesudah Shalat

Mengeraskan Suara pada Dzikir Sesudah Shalat Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Jika Anda berada di Saudi Arabia, akan terlihat fenomena dzikir yang berbeda setelah shalat lima waktu yang jarang kita lihat di tanah air. Para jamaah sama sekali tidak melakukan dzikir berjama’ah dengan dikomandoi imam sebagaimana kita lihat di sekitar kita, di tanah air. Mereka berdzikir sendiri-sendiri, namun dengan mengeraskan suara. Inilah di antara pendapat fikih Hambali yang dianut di kerajaan Saudi Arabia. Namun bagaimana tuntunan Rasul  shallallahu ‘alaihi wa sallam  mengenai dzikir sesudah shalat, apakah benar dengan mengeraskan suara? Dalil yang Jadi Rujukan Dari Ibnu Jarir, ia berkata, ‘Amr telah berkata padaku bahwa Abu Ma’bad –bekas budak Ibnu ‘Abbas- mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu ‘Abbas  radhiyallahu ‘anhuma  berkata, أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – . وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَ