Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aliran Menyimpang

Nikah Mut’ah (Kawin Kontrak)

NIKAH MUT’AH (KAWIN KONTRAK) Oleh : Ustadz Armen Halim Naro Pendahuluan Pernikahan merupakan sunnatullah pada alam ini, tidak ada yang keluar dari garisnya, manusia, hewan maupun tumbuhan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” -adz Dzariyat/51 ayat 49-. Allah memilih sarana ini untuk berkembang-biaknya alam dan berkesinambungannya ciptaan, setelah mempersiapkan setiap pasangan tugas dan posisi masing-masing. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia seperti ciptaan yang lainnya, tidak membiarkan nalurinya berbuat sekehendaknya, atau membiarkan hubungan antara laki-laki dan perempuan kacau tidak beraturan. Tetapi Allah meletakkan rambu-rambu dan aturan sebagaimana telah diterangkan oleh utusanNya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Oleh karenanya, salah satu maqashid syari’ah (pokok dasar syariah), yaitu menjaga ke...

Pokok-Pokok Kesesatan Aqidah Syiah

POKOK-POKOK KESESATAN AQIDAH SYIAH Syiah dikenal dengan sebutan Rafidhah karena mereka menolak mengakui khilafah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan ‘Umar Radhiyallahu anhu bin Khaththab dan penolakan mereka atas sanjungan Zaid bin ‘Ali bin Husain terhadap dua orang terbaik umat itu. Mereka menyikapi jawaban Zaid bin Ali bin Husain dengan , “Rafadhnaka” yang artinya kami menolak jawabanmu. Akhirnya mereka dikenal dengan nama Rafidhah. Rafidhah adalah salah satu sekte Syiah, dan memiliki banyak nama diantaranya al-Itsna ‘Asyariyah, Ja’fariyyah,  Imamiyyah dan nama yang lainnya, akan tetapi hakikatnya sama. Apabila pada zaman ini disebutkan kata Syiah secara mutlak, maka tidak lain yang dimaksudkan adalah Rafidhah Rafidhah memiliki keyakinan-keyakinan yang sangat bertentangan dengan Islam yang mereka jadikan sebagai dasar agama mereka. Di antara kerusakan keyakinan mereka adalah: Al-Qur`ân yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh Azza wa Jalla telah banyak berkurang dan mengalami...

SYIAH : MELUKAI DIRI SENDIRI DIHARI ASYURA TERMASUK IBADAH

SYIAH : MELUKAI DIRI SENDIRI DIHARI ASYURA TERMASUK IBADAH Syiah menganggap bahwa melukai diri, melakukan niyahah, berpakaian hitam, adalah suatu ibadah mulia. Itulah yang didapati pada mereka di hari Asyura (10 Muharram). Syiah Menganggap itu Sebagai Ibadah • Dalam kitab Syiah sendiri disebutkan, إن اللطم والتطبير ولبس السواد في عاشوراء والنياحة من أعظم القربات للحسين بل هذه الأفعال من الأعمال الممدوحة “Sesungguhnya menampar, memainkan pisau ke badan, dan mengenakan pakaian hitam di hari Asyura, juga bentuk niyahah bersedih hati saat itu merupakan di antara bentuk ibadah –pendekatan diri- dalam rangka mengenang Husain. Bahkan amalan seperti ini termasuk amalan terpuji.” (Lihat: Fatawa Muhammad Kasyif Al Ghitho war Ruhaani wat Tibriziy wa Ghoirihim min Maroji’il Imamiyah) Syiah Kecewa Atas Pembunuhan di Hari Asyura • Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Setiap muslim seharusnya bersedih atas terbunuhnya Husain radhiyallahu ‘anhu karena ia adalah sayyid-nya (penghulunya) kaum mu...

Asyura dan Tanah Karbala

Gambar
ASYURA DAN TANAH KARBALA Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Tanggal 10 Muharam atau hari asyura menjadi hari istimewa bagi beberapa agama dan sekte kepercayaan.  Bagi orang Yahudi, Asyura menjadi hari istimewa, karena pada tanggal 10 Muharam, Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan: قَدِمَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لأَصْحَابِهِ «أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ ، فَصُومُوا». Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang yahudi berpuasa Asyura’. Mereka mengatakan: Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.  Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat: “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang yahudi), karena itu berpuasalah.” (...

Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah

Gambar
Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah  Oleh : Ustadz Dr. Andy Octavian Latief   Salah satu prinsip akidah dari Ahlus-Sunnah adalah tidak boleh bermajelis dengan ahlul-bid’ah, karena wajib bagi kita untuk bara’ atau berlepas diri dari mereka.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,  إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ  “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan menjadi berkelompok-kelompok, engkau bukan bagian dari mereka sama sekali.” [1]  Sufyan ats-Tsauriy rahimahullah berkata,  من جالس صاحب بدعة لم يسلم من إحدى ثلاث: إما أن يكون فتنة لغيره، وإما أن يقع في قلبه شيء فيزل به فيدخله الله النار، وإما أن يقول: “والله ما أبالي ما تكلموا، وإني واثق بنفسي”، فمن أمن الله على دينه طرفة عين، سلبه إياه.  “Barangsiapa yang bermajelis dengan ahlul-bid’ah, maka dia tidak akan selamat dari salah satu dari tiga hal berikut: bisa jadi dia akan menjadi musibah bagi orang lain, bisa j...

Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah

Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah  Berabad-abad lamanya sekte Syi’ah menyebarkan penyimpangan akidah di tengah umat. Terkhusus perbuatan mengafirkan para sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahkan termasuk istri-istri beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Berangkat dari akidah yang menyimpang tersebut, terjadilah apa yang terjadi seperti pengkhianatan dan pembantaian terhadap kaum muslimin.  Tulisan berikut ini menghadirkan sejarah pengkhianatan dan pembantaian yang dilakukan kaum Syi’ah terhadap kaum muslimin berdasarkan fakta. Disuguhkan dari sejumlah karya tulis para ulama, di antaranya adalah kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir, seorang ulama besar bermadzhab Syafi’i.  PENGKHIANATAN DAULAH QARAMITHAH   Daulah Qaramithah dinisbahkan kepada Hamdan Qarmath, pemimpin mereka. Didirikan oleh Abu Said al-Jannabi tahun 278 H berpusat di Bahrain. Mengusung pemikiran Syi’ah Ismailiyyah, ideologi sesat yang meyakini imamah (kepemimpinan) Is...