Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tokoh

Abdullah bin Saba’ Bukan Tokoh Fiktif

ABDULLAH  BIN SABA’ BUKAN TOKOH FIKTIF  Oleh : Muhammad Ashim bin Musthafa  Para ahli hadits dan para penulis kitab Al-Jarh wa At-Ta’dil [1],  para penulis sejarah serta penulis kitab-kitab tentang aliran-aliran telah sepakat tentang keberadaan tokoh keturunan Yahudi ini, dia ialah Abdullah bin Saba, yang juga berjuluk Ibnu Sauda.  Peran yang ia mainkan telah menanamkan bibit kerusakan di kalangan orang-orang munafiqin dan orang-orang sukuisme serta orang-orang yang di dalam hatinya berakar hawa nafsu dan keinginan-keinginan buruk lainnya. Andullah bin Saba memperlihatkan keislamannya pada masa kekhilafahan Utsman. Dia juga mempertontonkan pribadi yang shalih, kemudian berusaha menjalin kedekatan dengan Ali.  Siapakah Abdullah bin Saba? Jati diri Abdullah bin Saba diperselisihkan. Ada sebagian ulama tarikh yang menisbatkannya ke suku Himyar. Sementara Al-Qummi memasukkannya ke dalam suku Hamadan. Adapun Abdul Qahir al-Baghdadi menyebutnya berasal dari kabil...

MUJIMAN vs ADI HIDAYAT: Studi Prilaku Keberagamaan Warga Muhammadiyah

MUJIMAN vs ADI HIDAYAT:  Studi Prilaku Keberagamaan Warga Muhammadiyah Secara tampilan:  Mujiman merepresentasi kesederhanaan, kepolosan, dai (tarkam) antar kampung dari langgar ke mushala atau masjid-masjid sederhana milik Muhammadiyah.  Ustadz Adi Hidayat menyimbolkan intelektualitas, dari institut ke kampus, jamaahnya kaum terdidik dan terpelajar, kalangat elite dan kelompok kelas atas lainnya. Secara pemikiran : Mujiman merepresentasi puritanisme. Ideologis. Eksklusif. Menampilkan originalitas, merawat otentitas generik. Sebagian yang tidak suka menyebutnya jumud atau stag. Adi Hidayat menawarkan dinamisasi pemikiran, inklusif, pembrontakan atas kejumudan, moderasi, intelektualitas, dengan sumber-sumber referensi yang terbuka maka sebagian yang tidak suka menyebutnya sebagai liberal.  Diantara keduanya siapakah yang mujtahid ? Pertanyaan mendasar dan tak perlu dijawab apalagi jika bermaksud mengkomparasi keduanya dengan takaran yang tidak baku hasilnya sudah past...

POLIGAMI DALAM TAFSIR MINANGKABAU: STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN SULAIMAN AR-RASULI DAN BUYA HAMKA

Gambar
Sumber foto baca biografi:  https://id.m.wikipedia.org/ Banyak orang tidak tahu bahwa Syekh Haji SULAIMAN AR-RASULI yang terkenal dengan panggilan Inyiak Canduang ulama tarekat sufi Naqsabandiyah mempunyai isteri 17 orang, anak 19 orang dan cucu 19  Ummi Shafiyyah adalah istri pertamanya, dan mereka memiliki empat anak bersama. Ar-Rasuli adalah sosok yang penyayang keluarga dan romantis. Ditunjukkan bahwa dia menulis kepada Ummi Shafiyyah Religious-Love Agreement (perjanjian berdasarkan cinta dan agama) sesaat sebelum berangkat ke Makkah:  “Adinda berapa lama nanti adinda kakanda tinggalkan selama di Mekkah, tentu adinda separo tersiksa, selain sabar adinda yang kakanda harap sebab perjalanan kakanda demi untuk kebahagiaan rumah tangga  kita dimasa depan. Nanti bila kakanda telah kembali pulang, kalau kiranya kakanda dijemput orang jadi mantu (sebagaimana tradisi bagi haji-haji baru apalagi ulama pula). Maka kakanda berjanji di muka tuhan akan menolak/bertahan selama...

Benarkah Imam As-Syafi’i Bertabarruk(Ngalap Berkah) Dengan Kubur Imam Abu Hanifah?

Gambar
Sesungguhnya ibadah itu dibangun di atas dalil baik dari Al-Qur’an maupun as-Sunnah yang dipahami oleh para shahabat radhiyallahu ‘anhum. Tatkala para pemakmur kuburan yang mencari barokah di sana mengetahui bahwasanya perbuatan mereka menyelisihi dan bertentangan dengan terlalu banyak hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka merekapun berusaha untuk berdalil dengan perkataan ulama yang sepakat dengan aqidah mereka. Video : Mahasiswa Univ. Al-Azhar meminta barokah ke kuburan Imam Syafii, karena mau ujian.  Sumber :  https://fb.watch/eogGK6OB_J / Diantara perkataan para ulama yang dijadikan dalil untuk menguatkan kebiasaan mereka beribadah di kuburan adalah perkataan Al-Baidhowi rahimahullah. Benarkah Imam As-Syafi’i Bertabarruk(Ngalap Berkah) Dengan Kubur Imam Abu Hanifah? Pertanyaan  : Benarkah atsar yang diriwayatkan oleh Al-Khothiib Al-Baghdaadi bahwasanya Imam As-Syafi’i sering bertabarruk dengan kuburan Imam Abu Hanifah?. Jawab : Atsar tersebut sebagai b...