Postingan

Menampilkan postingan dengan label Inspiratif

Jangan Bawa Bawa Agama.

Jangan Bawa Bawa Agama.  Simak video berikut : Oleh : Ustadz DR.Syafiq Basalamah. Lc. MA.  Agama itu harus dibawa dan selalu melekat kemanapun anda pergi..!  Jangan sampai anda menjadi orang atheis alias tak beragama di saat anda sedang di kantor, atau di pasar, atau di tempat kerja anda.  Terapkan nilai nilai agama anda dimana pun anda berada, agar anda menjadi manusia yang terhormat dan mulia lagi berakhlaq mulia di manapun anda berada.  Kawan..! tahukah anda bahwa yang membedakan manusia dari hewan adalah adanya nilai nilai agama dalam setiap sendi kehidupan anda..? Dahulu Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya adalah orang orang cerdas, bahkan sebagai kepala sukunya, namun karena mereka menolak agama Allah maka disamakan dengan hewan, yang hanya berorientasi pada menuruti nafsunya, makan, minum, melampiaskan seks, tidur, bangun layaknya hewan.  وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ  "Dan ...

GILA-kah ANDA?

GILA-kah ANDA?  Ibnu Hazm rahimahullah berkata :  الْعقْلُ وَالرَّاحَةُ وَهُوَ إِطْرَاحُ الْمُبَالاَةِ بِكَلَامِ النَّاس وَاسْتِعْمَال المبالاة بِكَلَام الْخَالِق عَزَّ وَجل، بَلْ هَذَا بَاب الْعقل والراحة كلهَا، مَنْ قَدَّرَ أَنه يَسْلَمُ مِنْ طَعْنِ النَّاسِ وَعَيْبِهِمْ فَهُوَ مَجْنُون  “Kecerdasan dan rileks (istirahat) adalah dengan sikap tidak peduli (cuek bebek) terhadap perkataan/komentar manusia dan dengan memperdulikan/memperhatikan perkataan sang Pencipta Azza wa Jalla. Ini adalah pintu kecerdasan dan seluruh peristirahatan. Barang siapa yang menyangka ia bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka maka ia adalah orang gila.” (Al-Akhlaaq wa As-Siyar fi mudawaatin nufuus hal 17)  Sungguh benar pernyataan Ibnu Hazm di atas…, betapapun baik diri anda dan betapa dermawan dan mulia, tetap anda tidak mungkin selamat dari celaan manusia. Lihatlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang terkumpulkan padanya banyak sifat yang mulia, kecerdasan, kedermawanan,...

DAMPAK ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT BAGI SEORANG MUSLIM

Gambar
DAMPAK ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT BAGI SEORANG MUSLIM Oleh : Chrisna Tri Hartadi, A. Md. Betapa banyak manusia menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya, mengeluarkan harta yang banyak untuk menempuh suatu jalan mencari ilmu dan mendalaminya. Akan tetapi, ketika ia mendapatkannya justru membuat ia semakin jauh dari Allah, semakin ia tamak dengan dunia, dan tidak ada manfaat yang bisa diambil darinya. Ini menunjukkan ilmunya tidaklah bermanfaat sama sekali. Tanda bahwa ilmu itu bermanfaat adalah ilmu tersebut masuk ke dalam hati manusia, yang kemudian menumbuhkan rasa takut, ketenangan, ketundukkan, pasrah, dan mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini sebagaimana definisi yang disebutkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, “Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menetap dalam hati (manusia), yang menumbuhkan rasa tenang, takut, tunduk, merendahkan, dan mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah.” (Kitab Al-Khusyu’ fis Shalaah, hal. 16) Syekhul Islam Ibnu...

Menikah Sambil Kuliah ? Kenapa Tidak

Menikah Sambil Kuliah ? Kenapa Tidak  Oleh : Dewi Rahmawati   Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Madura Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Menikah merupakan impian semua orang. Selain merupakan ibadah, nikah merupakan buah cinta yang sangat tak ternilai harganya. Tapi bagi sebagian orang, nikah bisa menjadi suatu hal yg menakutkan. Apalagi bagi para jomblowan dan jomblowati yang semakin digerus usia. Dari sisi lain menikah menjadi penghalang karena berbagai faktor, misalnya belum punya rumah, penghasilan pas-pasan, belum bisa bahagiain orang tua, dan yang paling menjadi alasan apalagi bagi mahasiswa, karena masih kuliah dan belum sarjana. Pada Artikel Ini Saya Akan Sharing Tentang Menikah Ketika Kita Masih Kuliah.  Menikah dan kuliah, kedua-duanya merupakan anjuran dalam Agama Islam. Menikah merupakan Sunnah Rasul dan menjadi wajib jika seseorang telah mampu menikah dan jika tidak menikah dikhawatirkan akan berbuat zina bila tidak segera menikah. Begitu juga kuliah ...

Bagaimana Al Quran Menjelaskan tentang “Tone Deaf”

Gambar
Bagaimana Al Quran Menjelaskan tentang “Tone Deaf” Istilah “ tone deaf ” secara harfiah berarti tuli. Dalam konteks sosial, istilah ini mengacu pada ketidakpekaan seseorang terhadap emosi atau perasaan orang lain. Orang yang dilabeli sebagai  tone deaf  sering kali dianggap tidak memiliki kepekaan sosial atau empati terhadap orang lain. Namun, dalam perspektif Al-Quran, ketidakpekaan ini memiliki dimensi yang lebih mendalam, khususnya ketika berkaitan dengan pemahaman dan penerimaan terhadap kebenaran spiritual. Manusia memperoleh pengetahuan melalui berbagai cara. Bagi beberapa individu yang istimewa, pengetahuan bisa datang melalui wahyu atau inspirasi spiritual yang diberikan oleh Allah. Namun, bagi kebanyakan orang, pengetahuan diperoleh melalui proses berpikir, refleksi, dan informasi yang diterima melalui panca indera, terutama pendengaran dan penglihatan. Tanpa kedua indera ini, memahami dunia sekitar dan eksistensi kita menjadi sulit. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah m...

SUDAHKAH ALLAH “MENPERKERJAKAN” ANDA

Gambar
SUDAHKAH ALLAH “MENPERKERJAKAN” ANDA Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuberkata,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ  يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ . “Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka dia akan mempekerjakan/menggunakannya”,beliau ditanya, “Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab: “Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal shalih sebelum meninggal”.[1] Salah satu amal shalih adalah berdakwah , mengurus dan memikirkan dakwah. Sudahkan kita bekerja untuk dakwah? Sudahkah kita menggunakan nikmat ini untuk berdakwah? Sudahkah kita memikirkan bagaimana saudara kita mendapatkan nikmatnya beribadah? Merasakan manisnya iman? Sudahkah kita memikirkan bagaimana nasib kaum muslimin? Yang tertindas, yang membutuhkan pertolongan? Yang membutuhkan ilmu agama? ...

Syair yang membuat imam Ahmad menangis

Syair yang membuat imam Ahmad menangis : Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis. ---- إذا ما قال لي ربي اما استحييت تعصيني Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?” وتخفي الذنب عن خلقي وبالعصيان تأتيني Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku فكيف أجيبُ يا ويحي ومن ذا سوف يحميني؟ Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku? أسُلي النفس بالآمالِ من حينٍ الى حيني Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan dari waktu ke waktu وأنسى ما وراءُ الموت ماذا بعد تكفيني Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani كأني قد ضّمنتُ العيش ليس الموت يأتيني Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku و...

Penjelasan tabur bunga di kubur

Simak penjelasan UAS di video berikut : UAS menqiyaskan tabur bunga (tasyabbuh, tradisi kristen) di kuburan dengan hadis menancapkan pelepah korma di kuburan : Ust. Khalid Basalamah dan Ust. Syafiq Riza Basalamah meluruskan tentang hadis menancapkan pelepah korma di kuburan, simak video berikut ; Penjelasan tabur bunga di kubur Perbuatan ini sering dilakukan oleh para peziarah kubur. Kami tidak menemukan satu pun riwayat valid yang menunjukkan bahwa rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan para sahabatnya melakukan hal yang serupa ketika menziarahi suatu kubur. Berdasarkan keterangan para ulama, perbuatan ini merupakan tradisi yang diambil dari orang-orang kafir, khususnya kaum Nasrani. Tradisi tebar bunga dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang telah wafat. Tradisi tersebut kemudian diserap dan dipraktekkan oleh sebagian kaum muslimin yang memiliki hubungan erat dengan orang-orang kafir, karena memandang perbuatan mereka merupakan salah satu bent...

Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup

Satu-Satunya Cara Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup ialah Memahaminya Sumber video reel:  https://www.facebook.com/ Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup Al-Qur’an Pedoman Hidup  –  “Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  (Q.S. Yunus 10:57)  “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  Al-Qur’an  sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yangn batil.”  (QS. Al-Baqarah: 185) Al-Qur’an bagi orang Islam adalah pedoman hidup, sumber segala hukum yang harus diikuti dalam hidupnya. Al Qur’an, selain sebagai  al-huda  (sumber petunjuk), juga merupakan  asy-syifa  (penyembuh) sebagaimana tertera dalam surah Yunus, ayat 57 di atas. Ibnu Katsir mengatakan, “Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit...

Untaian Nasihat Luqmân Untuk Buah Hatinya

UNTAIAN NASIHAT LUQMAN UNTUK BUAH HATINYA Oleh : Ustadz Abu Abdillah Arief Budiman وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.[Luqmân/31:3]. SIAPAKAH LUQMÂN? Terdapat perselisihan ulama dalam masalah penamaan ayah dan nasabnya, kenabian dan profesi serta sifat-sifat fisiknya.[1] Al-Hâfizh Ibnu Katsîr rahimahullah menjelaskan, ia adalah Luqmân bin ‘Anqâ bin Sadûn.[2] Sebagian besar ulama Salaf menyatakan, Luqmân rahimahullah bukanlah nabi dan tidak pula mendapatkan wahyu, melainkan ia seorang wali Allah Subhanahu wa Ta’ala yang taat, shâlih, dan bijaksana, yang telah dikaruniakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berbagai keutamaan, berupa kecerdasan akal, kedalaman pemahaman terhadap ...