Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tausiah

Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita

Gambar
Baca artikel terkait berikut : ○  Sesungguhnya "tanaqudh (kontradiksi) awal pijakan dari kerusakan"   ○  Ulama Su’ (Orang Berilmu Yang Buruk)   ○  AKAN MUNCUL DAI-DAI YANG MENYERU KE NERAKA JAHANNAM  Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita Abu Qilabah Abdullah bin Zaid al-Jurmi rahimahullah pernah mengatakan: مَا أَمَاتَ العِلْمَ إِلَّا القُصَّاصُ يُجَالِسُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ القَاصَّ سَنَةً فَلَا يَتَعَلَّقُ مِنْهُ بِشَيْءٍ وَيَجْلِسُ إِلَى العِلْمِ فَلَا يَقُوْمُ حَتَّى يَتَعَلَّقَ مِنْهُ بِشَيْءٍ “Tidak ada yang mematikan ilmu kecuali para penceramah tukang cerita yang tak karuan. Jika seorang bermajelis dengan penceramah tukang cerita selama satu tahun maka tidak ada satu ilmu pun yang dia dapatkan. Adapun bila ia duduk di majelis ilmu maka tidaklah ia bangkit untuk beranjak pulang melainkan ada ilmu yang ia dapatkan.” (Hilyah al-Auliya’: 2/287) ---oOo--- Banyak orang yang bisa berceramah tapi tidak semua penceramah itu ahli ilmu agama. Alangkah banyakn...

Keutamaan Ahli Ilmu Terhadap Ahli Ibadah

Keutamaan Ahli Ilmu Terhadap Ahli Ibadah  فلعالم فضل على من يعبد # فضل البدور على الكواكب فى الجلا  Keutamaan bagi seorang ahli ilmu terhadap seseorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama atas bintang-bintang dalam pencahayaan.  Bait di atas diilhami dari sabda Nabi ﷺ  فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِب  Keutamaan bagi orang ahli ilmu terhadap ahi ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama terhadap seluruh bintang-bintang .  Rasulullah ﷺ mengutamakan rembulan dalam malam purnamanya atas keseluruhan bintang-bintang, Rasulullah ﷺ menetapkan sebuah perbedaan yang besar di antara bulan dan keseluruhan bintang-bintang dalam terang. Dan Rasulullah ﷺ mengutamakan ahli ilmu itu seperti rembulan, dan mengutamakan orang ahli ibadah seperti seluruh bintang-bintang. Dalam keadaan purnama cahaya bulan akan mampu menerangi kegelapan dengan penuh keteduhan, sedangkan keseluruhan bintang-bintang...

PEMUDA YANG DIJANJIKAN AKAN MENDAPATKAN NAUNGAN ALLAH TA'ALA

PEMUDA YANG DIJANJIKAN AKAN MENDAPATKAN NAUNGAN ALLAH TA'ALA Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait hadits tentang pemuda. Semoga dengan pembahasan ini para pemuda bisa lebih memaksimalkan masa mudanya. Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, {أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ. لِيَوْمٍ عَظِيمٍ. يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ} “Tidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar (dasyat), (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (Allah Ta’ala)” (QS al-Muthaffifiin: 4-6). Rasulullah shallalla...

SESEORANG AKAN MENINGGAL SESUAI DENGAN KEBIASAANNYA, MAKA BIASAKAN YANG BAIK-BAIK

SESEORANG AKAN MENINGGAL SESUAI DENGAN KEBIASAANNYA, MAKA BIASAKAN YANG BAIK-BAIK. Ada orang meninggal dalam keadaan taat kepada Allah Azza Wa Jalla: saat solat berjemaah di masjid, membaca al-Quran, berzikir atau bertaubat kepada Allah ; saat menghadiri majlis ilmu atau mengajarkan ilmu; saat berdakwah atau berjihad di jalan Allah Subhana wata'ala; dll. Sebaliknya, banyak orang mati dalam keadaan maksiat kepada Allah Azza Wa jalla: mati di kelab malam, di meja judi atau di tempat pelacuran; mati saat mabuk atau mati kerana dadah; mati saat menikmati wang rasuah, atau riba; mati dalam keadaan aurat terdedah atau saat sedang menari di atas pentas; mati dalam keadaan menyakiti ibu bapa, mengabaikan hak-hak suami/isteri atau menzalimi orang lain; dll. Banyak juga orang yang mati dalam keadaan menunda-nunda bahkan meninggalkan solat, lalai dari zikir mengingati Allah Subhana wata'ala, jarang sekali membaca al-Quran; dalam keadaan asyik bermain games, berhibur di tempat-tempat hibur...

Awas Kematian Mendadak!

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا  " Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat." (HR An- Nasa'i) Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A Awas Kematian Mendadak! Oleh : Ustadz Abu Isma'il Muslim al-Atsari Kita berada di akhir zaman, banyak terjadi kematian mendadak, memang itu merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits :  عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ...

Terapi Intensif bagi Pelaku Bid’ah

Terapi Intensif bagi Pelaku Bid’ah  Oleh : Sufyan Basweidan  Sebagai pelengkap, rasanya kurang pas kalau kita bicara panjang lebar tentang bid’ah namun tidak memberikan solusi bagi mereka yang telah lama ‘mengidap’ penyakit yang satu ini. Karenanya, kami berusaha untuk menawarkan beberapa terapi yang diharapkan mampu membantu ‘kesembuhan’ mereka.   Terapi pertama: Kenali penyakitnya terlebih dahulu  Seperti layaknya penyakit, sebelum seorang dokter bisa menentukan obat apa yang cocok untuknya, terlebih dahulu ia harus mengadakan diagnosa. Ia harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang penyakit yang diderita si pasien, baru kemudian menentukan terapi apa yang cocok untuknya.  Demikian pula bid’ah, ia tak ubahnya seperti penyakit yang menggerogoti agama seseorang. Kalau orang tersebut tidak merasa dirinya sakit, bagaimana ia akan berobat? Oleh karena itu, berikut ini kami sebutkan beberapa pengaruh buruk bid’ah terhadap agama seseorang, mudah-mud...

Musibah Datang Karena Maksiat dan Dosa

Sumber video :  https://www.facebook.com/ Sumber suara latar belakang :  https://www.facebook.com/reel/ Musibah Datang Karena Maksiat dan Dosa “ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Asy Syuraa: 30) Ali bin Abi Tholib – radhiyallahu ‘anhu – mengatakan, مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” ( Al Jawabul Kaafi , hal. 87) Perkataan ‘Ali – radhiyallahu ‘anhu – di sini selaras dengan firman Allah Ta’ala, وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ “ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Asy Syuraa: 30) Para ulama salaf pun mengataka...

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at

Terkabulnya Do’a pada Hari Jum’at Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Para pengunjung.., semoga kita selalu mendapat penjagaan Allah. Hari Jum’at hari penuh barokah. Di antara barokah di hari tersebut, Allah  Ta’ala  memberi satu waktu utama untuk memanjatkan do’a kepada-Nya. Di mana do’a saat itu adalah do’a yang mustajab (mudah diijabahi). Dari Abu Hurairah, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ “ Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. ”[1] Kapan waktu mustajab yang dimaksud? Para ulama menyebutkan ...

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA

AMALAN YANG BERMANFAAT BUAT ORANG TUA Simak video berikut : Oleh : Ustadz Abdullah Amir Maretan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata: "Sejatinya sedekah dan puasa (seorang anak) akan sampai kepada bapaknya sebagaimana sampai kepada ibunya sepeninggal keduanya jika keduanya adalah Muslim. Dan pahala ibadah tersebut akan sampai kepada keduanya meskipun tanpa wasiat dari keduanya (untuk melakukan ibadah)." [Ash-Silsilah Ash-Shahihah, 1/873] Amalan kebaikan anak saleh yag dilakukannya, maka pahalanya akan sampai ke orang tuanya (selama mereka Muslim). Di antara dalilnya ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ "Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitunganNya." [QS. Al-Baqarah: 202] Sementara anak adalah bagian dari usaha orang tua. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ ان...

Kalaulah bukan karena Allah Tabarakallah wa Ta'ala menutupi aib-aib kita…

Bismillah... Pada zaman Nabi Musa ‘alaihis salam, bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Mereka pun berkumpul mendatangi Nabi mereka. Mereka berkata : “Ya Kaliimallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami.” Maka berangkatlah nabi Musa ‘alaihis salam bersama kaumnya menuju padang pasir yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus dan lapar. Nabi Musa 'alaihis salam berdoa : “Ilaahi! Asqinaa ghaitsak…. Wansyur ‘alaina rahmatak… warhamnaa bil athfaal ar rudhdha’… wal bahaaim ar rutta’… wal masyaayikh ar rukka’…..” Setelah itu langit tetap saja terang benderang… matahari pun bersinar makin kemilau… (maksudnya segumpal awan pun tak jua muncul). Kemudian Nabi Musa 'alaihis salam berdoa lagi, “Ilaahi … asqinaa….” Allah Tabarakallah wa Ta'ala pun berfirman kepada Musa 'alaihis salam, “Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian s...

Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup

Satu-Satunya Cara Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup ialah Memahaminya Sumber video reel:  https://www.facebook.com/ Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup Al-Qur’an Pedoman Hidup  –  “Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  (Q.S. Yunus 10:57)  “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  Al-Qur’an  sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yangn batil.”  (QS. Al-Baqarah: 185) Al-Qur’an bagi orang Islam adalah pedoman hidup, sumber segala hukum yang harus diikuti dalam hidupnya. Al Qur’an, selain sebagai  al-huda  (sumber petunjuk), juga merupakan  asy-syifa  (penyembuh) sebagaimana tertera dalam surah Yunus, ayat 57 di atas. Ibnu Katsir mengatakan, “Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit...