Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tausiah

HAKIKAT HUSNUL KHATIMAH

HAKIKAT HUSNUL KHATIMAH Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin رَحِمَهُ اللَّهُ berkata: "Bukanlah yang dimaksud dengan husnul khātimah (akhir yang baik) itu engkau meninggal dunia dalam keadaan di masjid, atau di atas sajadah shalat, atau dalam keadaan mushaf berada di tanganmu. Karena sungguh, penghulu seluruh makhluk (yaitu Nabi Muhammad ﷺ) meninggal dunia di atas ranjangnya. Sahabatnya yang paling setia, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, yang merupakan sebaik-baik sahabat pun wafat di atas ranjangnya. Khalid bin Al-Walid رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ juga wafat di atas ranjangnya, padahal ia dijuluki sebagai "Pedang Allah yang Terhunus", dan telah mengikuti seratus pertempuran tanpa pernah kalah sekalipun. Tetapi yang dimaksud dengan ḥusnul khātimah adalah: ✓• Engkau wafat dalam keadaan bersih dari syirik. ✓• Engkau wafat dalam keadaan bersih dari nifaq (kemunafikan). ✓• Engkau wafat dalam keadaan meninggalkan para pelaku bid'ah dan bersih dari segala b...

Saat Hidayah Menyapa

Saat Hidayah Menyapa  Oleh : DR. Firanda Andirja, Lc. MA.  Allah ﷻ berfirman,  فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ  “Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am : 125)  Dalam ayat ini Allah menggambarkan tentang orang-orang yang diberikan hidayah dan orang yang jauh dari hidayah. Orang yang jauh dari hidayah Allah jadikan dadanya sempit, hidupnya susah, meskipun hidupnya dipenuhi dengan kenikmatan duniawi. Mereka diibaratkan seperti orang yang naik ke puncak gunung, dimana orang...

Perbanyaklah Shalawat di Hari Jum’at

Perbanyaklah Shalawat di Hari Jum’at  Amalan memperbanyak shalawat di hari jum’at juga mungkin banyak dilalaikan oleh kaum muslimin atau mungkin belum diketahui. Amalan tersebut adalah shalawat kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah kita sampai melalaikan amalan ini.  Keutamaan Bershalawat Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ  “Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)  Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا  “Barangsiapa yang bersha...

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan daripada Allah SWT kepada hamba-Nya. Ia menjadi isyarat agar manusia kembali kepada-Nya, meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan amal soleh. Berikut susunan ayat berdasarkan al-Quran dan hadith: 1. Allah Mengingatkan Manusia Melalui Bencana Alam "Dan Kami tidak mengutuskan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakutkan (manusia)." (Surah Al-Isra’, ayat 59) 2. Gempa Bumi Juga Tanda Keagungan dan Kekuasaan Allah "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: 'Apa yang terjadi pada bumi ini?' Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya..." (Surah Az-Zalzalah: 1–4) 3. Hadis: Musibah Akibat Maksiat Manusia Rasulullah SAW bersabda: "Apabila zina dan riba telah merebak di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka kepada azab Allah." (Ri...

Keluasan Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Luas

Terdapat disebuah hadits Qudsi, dari Allah Azza Wajalla  Bahsawannya jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya ke langit sementara dia adalah orang yang bermaksiat, lalu dia memanggil Tuhannya  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi suaranya.  Lalu seorang hamba memanggil Tuhannya lagi.  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi lagi suaranya.  Lalu dia mengulangi lagi untuk yang keempat kalinya.  Maka Allah Azza Wajalla berkata,  “Sampai kapan kalian (Malaikat) menghalangi suara hamba-Ku dari Ku?”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Wahai anak-anak Adam, Aku menciptakanmu dengan kedua tangan-Ku & Aku membimbingmu dengan nikmat-Ku. Sementara engkau menyimpang dari-Ku dan bermaksiat pada-Ku. Apabila engkau kembali pada-Ku, maka Aku akan memberimu taubat.”  “Maka dimana lagi engkau temukan Tuhan seperti-Ku?”  “Aku adalah Maha Peng...

Begini Maksud Perintah “Sering Mengingat Kematian

Begini Maksud Perintah “Sering Mengingat Kematian”   Sebagian kaum muslimin bisa jadi salah paham dengan maksud hadis “perbanyaklah mengingat kematian.” Ketika mendengar hadis ini, mereka langsung menyangka bahwa mereka diperintahkan untuk mengingat hal-hal yang mengerikan dan seram. Misalnya,  “Keluargamu akan terlantar.”  “Anakmu akan menjadi yatim, istrimu akan menjadi janda.”  “Engkau akan mati dengan ngerinya sakaratul maut.”  “Engkau akan mati mengenaskan seperti tertabrak, sesak napas tiba-tiba, atau kena serangan jantung.”  Dan lain sebagainya.  Sebagian kaum muslimin langsung mengingat hal-hal yang justru membuat mereka semakin susah karena mengingat kematian. Padahal bukan ini yang menjadi maksud utama perintah agar memperbanyak mengingat mati. Salah satu maksudnya adalah agar melembutkan hati dan meringankan beban dunia dengan merenungi hakikat kehidupan. Bahkan kehidupan dunia ini hanya sementara saja dan akhirat itu kekal. Pintu gerbang me...

KITA HIDUP MENUNGGU SHALAT DAN DI SHALATKAN

KITA HIDUP MENUNGGU SHALAT DAN DI SHALATKAN  MERENUNGI SISA-SISA UMUR KITA  Dia yang di masa muda berbadan tegap, akhirnya akan mengeriput kulitnya. Dia yang di masa dewasa memiliki kekayaan ratusan trilliun rupiah, akhirnya akan beruban. Dia yang di masa puncak pernah duduk di kursi terpandang pun, akhirnya akan berkurang penglihatan dan pendengarannya. Dia yang Allah Ta’ala berikan umur panjang, akhirnya akan menua, sehebat apapun masa mudanya.  Sudah berapa tahun kita hidup?  Cobalah sejenak merenungi pertanyaan ini. Sudah berapa tahun kita hidup? Jika ternyata usia sudah 60 tahun lebih, maka berarti kita termasuk ke dalam orang-orang yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,   أعمارُ أمَّتي ما بينَ الستينَ إلى السبعينَ وأقلُّهم مَنْ يجوزُ ذلِكَ  “Umur umatku itu antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit orang yang melewati umur tersebut.” (HR. At-Tirmidzi no. 3550, Ibnu Majah no. 4236,  dihasankan oleh Syekh Albani)  Rasululla...