Postingan

Menampilkan postingan dengan label Asy'ariyah

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy  Dalil Sifat Istiwa’  Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, As-Sajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:  ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ  Artinya:  “Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”  Dan dalam Surat Thaha: 5 dengan lafazh:  الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى  Artinya:  “Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”  Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam juga telah menetapkan sifat ini untuk Allah dalam beberapa hadits, diantaranya:  1. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:  لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي  “Ketika Allah menciptakan makhluk (maksudnya menciptakan jenis makhluk), Dia...

Mengenal Penyimpangan-Penyimpangan Jahmiyah dalam Akidah

  Mengenal Penyimpangan-Penyimpangan Jahmiyah dalam Akidah  Penjelasan Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Alu Asy-Syaikh  Jahmiyah dinisbatkan kepada Jahm bin Shafwan At-Tirmidzi. Dahulu, ia adalah seorang ulama dan ahli fikih. Ia disebutkan sebagai salah satu ulama madzhab Hanafi. Namun, ia memiliki perhatian besar terhadap ilmu logika. Ia suka berdebat dan banyak berdebat, sampai ia pun berdebat dengan sebagian kaum Dahriyah dari India. Kaum Dahriyah adalah kaum yang meyakini bahwa yang mematikan dan menghidupkan adalah dahr (waktu). Sebagian ulama menyebut mereka dengan Duhriyah, dari kata duhr yang artinya kecerdasan. Ini pendapat yang dikuatkan oleh Al-Murtadha dalam kitab Tajul Arus dan beberapa ulama lain.  Tujuan Jahm bin Shafwan berdebat dengan kaum Dahriyah dari India yang dikenal dengan sebutan As-Sumniyah adalah karena mereka tidak mengimani adanya Allah Ta’ala sama sekali. Jahm bin Shafwan ingin meyakinkan mereka tentang adanya Allah. Sehingga terjadilah perde...

Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah

Gambar
Tiga Akibat Buruk dari Bermajelis dengan Ahlul-Bid’ah  Oleh : Ustadz Dr. Andy Octavian Latief   Salah satu prinsip akidah dari Ahlus-Sunnah adalah tidak boleh bermajelis dengan ahlul-bid’ah, karena wajib bagi kita untuk bara’ atau berlepas diri dari mereka.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,  إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ  “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan menjadi berkelompok-kelompok, engkau bukan bagian dari mereka sama sekali.” [1]  Sufyan ats-Tsauriy rahimahullah berkata,  من جالس صاحب بدعة لم يسلم من إحدى ثلاث: إما أن يكون فتنة لغيره، وإما أن يقع في قلبه شيء فيزل به فيدخله الله النار، وإما أن يقول: “والله ما أبالي ما تكلموا، وإني واثق بنفسي”، فمن أمن الله على دينه طرفة عين، سلبه إياه.  “Barangsiapa yang bermajelis dengan ahlul-bid’ah, maka dia tidak akan selamat dari salah satu dari tiga hal berikut: bisa jadi dia akan menjadi musibah bagi orang lain, bisa j...

Menolak Kemunkaran Dengan Bid’ah

MENOLAK KEMUNKARAN DAN BID’AH Menolak Kemunkaran Dengan Bid’ah Oleh Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas  حفظه الله عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ  اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. (رواه البخاري ومسلم) وَ فِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. Diriwayatkan dari Ummul-Mu’minin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah Radhiyallahu anha ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:  “Barangsiapa yang menciptakan hal baru dalam perkara (ibadah) yang tidak ada dasar hukumnya, maka ia ditolak”.  (HR al Bukhari dan Muslim). Dalam hadits riwayat Muslim: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Barangsiapa melakukan amalan, yang tidak didasari perintah kami, maka ia ditolak” . BIOGRAFI PERAWI HADITS Beliau adalah Ummul-Mu’minin, ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shid...

ChatGPT : Buktikan bahwa Allah berada di atas langit !

Gambar
ChatGPT : Buktikan bahwa Allah berada di atas langit ! Sulit menentukan apa bukti yang diinginkan. Kebanyakan manusia ingin jawaban yang sesuai dengan keinginannya sendiri.  Oleh karena itu, saya melakukan pendekatan dari sisi kecerdasan buatan. •) Manusia dengan otaknya yang efisien, secara Kolektif berhasil menciptakan kecerdasan buatan bernama ChatGPT. Ini terjadi ketika komputer sudah ada, sumber daya listrik sudah cukup, data center sudah besar, proses or sudah canggih, dan Internet sudah cepat. Lingkungan sudah mendukung untuk AI muncul ke permukaan bumi.  •) Penciptaan ChatGPT berkembang (berevolusi) yang dikendalikan oleh manusia dengan metode ilmiah (desain, trial, error, improve). Awalnya ChatGPT 1 lalu sekarang sudah ada versi 4o. Penciptaan bukanlah bin salabim jadi apa prok prok prok. Penciptaan adalah desain bertahap dengan penambahan kemampuan ketika sudah siap.  •) Bentuk ChatGPT sekarang bukanlah final, masih ada ruang perbaikan ke depannya. Efisiensi, ef...