Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aqidah Tauhid

Perhatikan Dari Mana Engkau Mengambil Akidah

Perhatikan Dari Mana Engkau Mengambil Akidah  Di antara permasalahan penting yang telah dibahas oleh para ulama’ adalah apa saja sumber yang shahih untuk mengambil ilmu dan akidah. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para ulama’, kesalahan dalam menentukan sumber ilmu akan berakibat pada kesalahan dalam banyak masalah akidah dan manhaj. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mempelajari apa saja sumber ilmu dan akidah menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah, sehingga kita bisa memiliki pondasi yang kuat untuk menentukan mana akidah yang benar dan mana yang salah.  Sumber untuk mengambil ilmu yang lurus dan akidah yang shahihah, yang sering diistilahkan sebagai mashdar talaqqiy dalam literatur para ulama’, menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah ada dua jenis:  Pertama: Sumber primer atau utama, yaitu dalil-dalil syar’iy dari Qur’an dan Sunnah, dan ijma’ para ulama’.  Kedua: Sumber sekunder atau penguat, yaitu akal yang lurus, dan fithrah yang selamat.  Sumber utama pertama...

Di Manakah Allah, Syubhat Allah Ada Tanpa Tempat

Baca juga " Isu Allah tanpa bertempat " Di Manakah Allah, Syubhat Allah Ada Tanpa Tempat  Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.  Syubhat zaman kuno masih saja dimunculkan oleh orang yang hidup di abad ke-21. Demikianlah syubhat yang muncul saat ini apalagi digembar-gemborkan di dunia maya yang sedikit sekali yang mengcounternya. Sebagian syubhatnya adalah kalau kita menetapkan Allah di atas langit, maka mereka menyanggah, “Kalau gitu Allah punya tempat dong!” Gitu ujar mereka.  Kalau saudara lihat tulisan berikut ini akan jelaskan syubhat kuno yang dimunculkan oleh mereka. Syubhat ini sudah disinggung oleh ulama masa silam seperti Al Karmani. Semoga tulisan ini semakin menarik untuk dikaji.  Muhammad bin Aslam Ath Thusi[1]  قال الحاكم في ترجمته حدثنا يحيى العنبري حدثنا أحمد بن سلمة حدثنا محمد بن أسلم قال قال لي عبد الله بن طاهر بلغني أنك لا ترفع رأسك إلى السماء فقلت ولم وهل أرجو الخير إلا ممن هو في السماء...

Isu Allah tanpa bertempat

Isu Allah tanpa bertempat   HUJJAH ALLAH WUJUD TANPA BERTEMPAT  Sesungguhnya telah tersebar dalam masyarakat kita suatu kata-kata yang dinisbahkan kepada Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu mengenai Allah wujud tanpa bertempat.  KATA MEREKA:  Imam Ali radhiallahu ‘anhu berkata :  كان ولا مكان، وهو الان على كان.  “Adalah Allah, tiada tempat bagi-Nya, dan Dia sekarang tetap seperti semula.”  Beliau juga berkata :  إن الله تعالى خلق العرش إظهارًا لقدرته لا مكانا لذاته.  ”Sesungguhnya Allah – Maha Tinggi- menciptakan Arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya bukan sebagai tempat untuk Zat-Nya.”[ Al Farqu baina al Firaq:333]  Beliau juga berkata :  من زعم أن إلهنا محدود فقد جهل الخالق المعبود.  ”Sesiapa menganggap bahawa Tuhan kita terbatas (mahdûd) maka ia telah jahil (tidak mengenal) Tuhan Sang Pencipta.”[ Hilyatul Awliyâ’; Abu Nu’aim al Isfahani,1/73, ketika menyebut sejarah Ali ibn Abi Thalib ra.]  KITA JAWAB :  Ini m...

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim

Simak video ilutrasi berikut : Ust. Adi Hidayat menghafal dan meriset Injil : Simak video berikut :  Muhammad Yahya Waloni (mantan pendeta masuk Islam : "Injil sekarang tulisan manusia" Akibatnya terjebak "pemancing dilarikan ikan" dengan menyimpulkan sbb : ---oOo--- Koreksi untuk Ust. Adi Hiyat, simak video berikut : Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim  Dakwah adalah Jalan para Rasul, para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan para Imam Kaum Muslimin  Allah Ta’ala telah mengutus para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu sebagai da’i yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Allah semata dengan meniti jalan yang lurus.  Para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu telah menjelaskan agama yang Allah turunkan dengan sempurna, mereka telah menegakkan hujjah, memberi peringatan, membawa kabar gembira serta menghilangkan syubhat sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan tidak mengetahui agama Islam dan tidak ada alasan untuk tidak menerima agama I...

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy  Dalil Sifat Istiwa’  Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, As-Sajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:  ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ  Artinya:  “Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”  Dan dalam Surat Thaha: 5 dengan lafazh:  الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى  Artinya:  “Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”  Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam juga telah menetapkan sifat ini untuk Allah dalam beberapa hadits, diantaranya:  1. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:  لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي  “Ketika Allah menciptakan makhluk (maksudnya menciptakan jenis makhluk), Dia...

Apa itu paham mujassimah?

Gambar
Apa itu paham mujassimah?  Mujassimah itu berasal dari kata tajsim, yang artinya memiliki bentuk dan rupa.  Jadi, sekilas dari namanya, mujassimah itu adalah sebuah paham, ideologi, keyakinan bahwa Tuhan itu memiliki suatu wujud dan bentuk tertentu. Mereka memahami Tuhan akhirnya sama seperti makhluk hidup yang memiliki bentuk konkret.  Ada yang namanya tasybih, ada yang namanya tajsim. Tasybih adalah menyamakan Tuhan dengan makhluk. Kalau tajsim itu memahami kalau Tuhan memiliki bentuk tertentu.  الرحمن عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى   Maka ini harus dipahami, bahwa Allah subhanahuwata'ala yang bersifat rahman itu bertahta diatas singgasana 'arsy, bertahta Allah tidak sama dengan duduk atau bertahtanya dengan Abdul Somad (makhluknya) sebagaimana yang dipahaminya di video diatas (baca :  Menjawab Beberapa Syubhat Seputar Sifat Istiwa ) Juga redaksi-redaksi lain dalam Alquran yang sebenarnya bersifat majaz, menyebutkan tangan misalnya, dipahami dengan tangan fisi...

Kandungan istimewa surah Al-Fatihah yang tidak ditemukan dalam surah lainnya dalam Al-Qur’an

Gambar
Kandungan istimewa surah Al-Fatihah yang tidak ditemukan dalam surah lainnya dalam Al-Qur’an  Pertama : Surah ini mengandung tiga macam tauhid:  Tauhid rububiyyah (pengesaan dalam perbuatan Allah) diambil dari ayat “Rabbil ‘aalamiin”, berarti Allah adalah Rabb satu-satunya yang mengatur jagat raya ini.  Tauhid uluhiyyah (pengesaaan ibadah hanya untuk Allah) diambil dari ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”, berarti kita hanya beribadah dan meminta tolong kepada Allah.  Tauhid asma’ wa shifat, yakni pengesaan bahwa Allah satu-satunya yang memiliki nama dan sifat yang sempurna tanpa melakukan takthil (menolak sifat Allah), tamtsil (menyerupakan dengan makhluk), tasbih (menyerupakan dengan sifat makhluk). Kesemuanya telah ditunjukkan dengan lafaz “alhamdu lillah”.  Kedua : Surah ini menetapkan adanya kenabian pada ayat “ihdinaash shiroothol mustaqiim” (tunjukilah kami ke jalan yang lurus) karena hal tersebut tidak akan bisa tercapai tanpa adanya rasul yang diut...

Sesatnya Buya Arrazy Hasyim, Pengasuh Ribath Nouraniyah : "Muhammad disebut Allah"

Sesatnya Buya Arrazy Hasyim , Pengasuh Ribath Nouraniyah :  "Muhammad disebut Allah" Sumber video :  https://www.facebook. com Biodata Buya Arrazy Hasyim (klik disini) Rusaknya aqidah umat terdahulu yang menjadikan Nabi Uzair, Ibrahim, dan Isa sebagai sesembahan, bukanlah sekaligus, tetapi bertahap, dimulai dari meminta lewat mereka hingga menjadikan mereka (para nabi) tempat meminta. Naudzubillah min dzalik. Firman Allah yang memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengatakan: “Katakanlah (wahai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam): Aku tidak memiliki kemampuan untuk menghindarkan kalian dari bahaya dan tidak pula mampu memberi kebaikan pada kalian.” (QS. Al-Jin: 21). Rasullah shallaAllahu alaihi wasallam bersabda:  "Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” (HR. Ahmad dan Al-Bukhori) Jadi, jika ingin meminta syafaat nabi, mintanya (memohonny...