Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aqidah Tauhid

APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA

Gambar
APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA? Dalil-dalil dan atsar para Salaf telah menunjukkan, bahwa Allah ﷻ berbicara dengan suara dan huruf. Di antara dalil yang menunjukkan bahwa Allah ﷻ berbicara dengan suara adalah sabda Rasulullah ﷺ: يحشر الله العباد فيناديهم بصوت يسمعه من بعد كما يسمعه من قرب أنا الملك أنا الديان Artinya: “Allah akan mengumpulkan hamba-hamba pada Hari Kiamat, kemudian Allah memanggil mereka dengan suara yang terdengar dari jarak jauh seperti suara yang terdengar dari jarak dekat: Aku adalah Al-Malik (Maha Raja), Aku adalah Ad-Dayyaan (Maha Membalas)….” [HR. Al-Bukhary, dari Abdullah bin Unais radhiyallahu ‘anhu] Berkata Al-Bukhary rahimahullah: وَأَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَادِي بِصَوْتٍ يَسْمَعُهُ مَنْ بَعُدَ كَمَا يَسْمَعُهُ مَنْ قَرُبَ ، فَلَيْسَ هَذَا لِغَيْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ذِكْرُهُ، وَفِي هَذَا دَلِيلٌ أَنَّ صَوْتَ اللهِ لا يُشْبِهُ أَصْوَاتَ الْخَلْقِ ، لأَنَّ صَوْتَ اللهِ جَلَّ ذِكْرُهُ يُسْمَعُ مِنْ بُعْدٍ كَمَا يُسْمَعُ مِنْ قُرْبِ Dan ses

Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya

Sumber video :  https://youtu.be/KJ4O Sumber video :  https://youtu.be/0Dr Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya Sepanjang perjalan sejarah pemikiran Islam memang ada beberapa aliran yang menyamakan antara sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya, seperti halnya aliran  Musyabbihah   (antropomorfisme). Pendeknya, aliran pemikiran ini sesuai dengan namanya ( Musyabbihah ), yakni menyamakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat manusia (makhluk). Ada pula aliran  Mujassimah  (korporalisme) yang beranggapan bahwa Allah berjisim (bertubuh) seperti halnya manusia (Ahmad Azhar Basyir,  Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi , hal. 27). Aliran-aliran tersebut jelas salah karena para penganut aliran ini menyamakan antara Allah dan makhluk-Nya. Oleh karenanya untuk mendudukkan permasalahan ini, terlebih dahulu  pemahaman yang mesti dibangun sebelumnya adalah pemahaman tentang konsep tauhid yang membicarakan tentang sifat Allah dan n

An-Nis-yaan (النِّسْيَانُ), Salah Satu Shifat Allah ta’ala

Sumber video :  https://youtu.be/F3AoR An-Nis-yaan (النِّسْيَانُ), Salah Satu Shifat Allah ta’ala An-Nis-yaan  (النِّسْيَانُ) dalam lisan bahasa Arab yang sering kita ucapkan sering diartikan ‘lupa’. Padahal, an-nis-yaan merupakan shifat  fi’liyyah khabariyyah  yang tsaabit bagi Allah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebelum kita bahas apa makna an-nis-yaan, mari kita cermati dalil-dalil yang ada dalam kedua sumber tersebut : Dalil Al-Qur’an Allah  ta’ala  berfirman : الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ  نَنْسَاهُمْ  كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ “(Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami  melupakan  mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”  [QS. Al-A’raaf : 51].

Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat

Video ilustrasi : Kiyai Muhammad Idrus Ramli, Menukil Fatwa Ulama Aceh Tentang Mencaci Maki "WAHABI". Caci-maki Wahabi. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan orang-orang yang ada disekeliling kita, aamiin....! ---- Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat Oleh : Abu Ashim Muhtar Arifin Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (wafat 1389 H)  rahimahullah  mengatakan: “Aku sekarang akan menyebutkan sebuah kisah tentang Abdurrahman al-Bakri, salah seorang penduduk kota Najd. Pada mulanya ia adalah salah seorang  thalibul ‘ilmi  (penuntut ilmu) yang belajar kepada pamannya, yaitu Syaikh Abdullah bin Abdullathif Alu Syaikh dan para syaikh yang lain. Kemudian beliau ingin membuka sebuah madrasah di Aman. Di sana beliau mengajarkan tauhid dari biaya sendiri. Apabila harta yang dimilikinya telah habis, maka beliau mengambil barang dagangan dari seseorang dan pergi ke India. Terkadang beliau menghabiskan waktu selama setengah t

Pluralisme Agama; Trend Pemikiran Semua Agama adalah Sama (?)

Simak video berikut : CIKAL BAKAL DAN SIAPA TOKOH ISLAM LIBERAL DI INDONESIA  Oleh : Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA Pluralisme Agama; Trend Pemikiran Semua Agama adalah Sama (?) Oleh Abu Khalid Resa Gunarsa, Lc.*) Pluralisme agama ( religious pluralism ) adalah di antara ide yang diusung oleh orang-orang yang berpemahaman liberal. Trend pemikiran yang dibangun diatas dasar kebebasan berkeyakinan ini telah melabrak salah satu pilar terpenting dalam kehidupan beragama; yaitu tentang klaim kebenaran ( truth claim ) pada setiap agama yang diyakini pemeluknya. Hakikatnya, pluralisme agama adalah agama baru yang mencoba meruntuhkan nilai-nilai fundamental agama-agama, termasuk Islam. Pluralisme adalah sebuah asumsi yang meletakkan kebenaran agama-agama sebagai kebenaran yang relatif dan menempatkan agama-agama pada posisi setara, apapun jenis agama itu. Pluralisme agama meyakini bahwa semua agama adalah jalan-jalan yang sah menuju tuhan yang sama. Atau, paham ini menyatakan, bahwa agama ada

Pluralisme, Paham yang Terbantahkan

Pluralisme, Paham yang Terbantahkan Oleh : Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST. Islam, -sebagai agama yang diridhai oleh Allah-, tidak henti-hentinya menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan yang cukup serius adalah tantangan di bidang pemikiran keagamaan, baik internal maupun eksternal. Kita sudah  mafhum , fanatisme, taklid buta,  bid’ah , dan  khurafat  (kesyirikan) telah menjadi tantangan internal bagi Islam. Namun, masuknya pluralisme[1] ke dalam wacana pemikiran Islam telah menjadi salah satu tantangan eksternal yang sangat berbahaya karena berusaha meruntuhkan konstruksi tauhid dalam Islam. Misi Tauhid = Misi Para Nabi Pembaca yang dimuliakan Allah, Allah  ta’ala  telah mengutus Muhammad  shallallahu ‘alaihi wa sallam  untuk mengeluarkan manusia dari kesyirikan menuju tauhid sebagaimana Dia mengutus para nabi dan rasul sebelum beliau. Allah  ta’ala  berfirman, وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ (٣٦) “Dan sungguhny

Menjawab Pertanyaan “Di manakah Allah?”

Menjawab Pertanyaan “Di manakah Allah?” Jawaban pertanyaan “Di Manakah Allah?” sangat jelas dalam sebuah hadits di mana Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah bertanya kepada seorang budak, أَيْنَ اللَّهُ “ Di manakah Allah? ” Lalu budak tersebut menjawab, فِى السَّمَاءِ “Di atas langit” Perhatikan teks lengkap haditsnya berikut, ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﺑْﻦِ ﺍْﻟﺤَﻜَﻢِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَ ﺑِﺘِﻠْﻚَ ﺍْﻟﺠَﺎﺭِﻳَﺔِ ﺍﻟﺴَّﻮْﺩَﺍﺀَ ﻗﺎَﻝَ ﻟَﻬَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺃَﻧَﺎ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺃَﻧْﺖَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻋْﺘِﻘْﻬَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔٌ “Dari Mu’awiyah bin al-Hakam bahwasanya dia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa seorang budak wanita hitam. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bertanya pada budak wanita tersebut: ’Di mana Allah?’ Budak itu menjawab, ’Di atas langit’. Rasul bertanya lagi, ’Siapakah aku?’ Budak itu menjawab, ’Engkau adalah utusan Allah’. Maka Rasul berka

Pengertian Wahabi dan Siapa Muhammad bin Abdul Wahhab

Sumber video ;  https://www.facebook.com/ PENGERTIAN WAHABI DAN SIAPA MUHAMMAD BIN ADBUL WAHHAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Orang-orang biasa menuduh “Wahabi ” kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid’ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Qur’anul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdo’a (memohon) hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Suatu kali, di depan seorang Syaikh, penulis membacakan hadits riwayat Ibnu Abbas yang terdapat dalam kitab Al-Arba’in An-Nawa-wiyah. Hadits itu berbunyi. إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، “Jika engkau memohon maka mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” [Hadits Riwayat At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih] Penulis sungguh kagum terhadap keterangan Imam An-Nawawi ketika beliau mengatakan, “Kemudian jika kebutuhan y