Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aqidah Tauhid

Tidak ditemukan kaligrafi lafaz "Muhammad" di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi

Gambar
Arab Saudi pemerintah Negeri Dua Kota Suci Makkah dan Madinah (haramain) menghilangkan nama Nabi Muhammad di kiswah (atau kain penutup Kabah). Karena ini adalah sebuah kesyirikan untuk menulis kalimat  "Ya Muhammad".  Sebab itu penguasa haramain menambahkan titik di bawah huruf Ha sehingga menjadi huruf Jim (seperti foto diatas) Dan juga memotong huruf mim kedua di kata Muhammad, lalu ditambahkan dua titik sehingga menjadi huruf Ya. Alhasil, kalimat  "Ya Muhammad"  berganti  "Ya Majid" (Wahai Yang Mulia).  Ini juga menjadi salah satu dari 99 nama indah sekaligus agung buat Allah. Di Masjid Nabawi Madinah dan di Masjidil Haram di Makkah tidak ditemui kaligrafi "Muhammad" yang ada adalah kaligrafi "Allah" Hukum memasang kaligrafi lafadz "Allah" disejajarkan dengan kaligrafi lafadz "Muhammad"  Hal ini sudah diingatkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau jangan dijadikan  sekutu bagi Allah,   ﺃَﻥَّ ﺭ...

Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik

Sumber video :  https://youtube.com/shorts/ Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik  Tawasul artinya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk rasul-Nya, dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhoi-Nya. Atau dengan kata lain seseorang melakukan suatu ibadah dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah dan surga-Nya.  Namun, sebagian kaum muslimin salah dalam memahami tawasul. Mereka bertawasul dengan orang-orang shalih dan wali yang sudah mati. Inilah yang mereka anggap sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Padahal hal tersebut dapat menjerumuskan mereka ke lembah kesyirikan.  Tawasul yang Diperbolehkan  Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu diketahui bahwa tawasul dibagi menjadi dua yaitu tawasul syar’i dan tawasul bid’i.  Tawasul syar’i adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yakni yang memiliki dalil dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi. Maksudnya mengambil wasila...

Tidak Meyakini Allah Di Atas ‘Arsy, Apakah Keluar Dari Islam (Kafir) ?

Tidak Meyakini Allah Di Atas ‘Arsy, Apakah Keluar Dari Islam (Kafir) ?  Oleh : Ustadz Muslim Al-Atsari حفظه الله  1. Saudara Muslim Yang Berbeda Aqidah.  Seorang Muslim  yang berbeda aqidah, termasuk masalah dalam asma wa sifat, tidak dapat dikatakan kafir kecuali di dalam perkara yang menjadikan kemurtadan atau keluar dari Islam.  Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rohimahullah berkata:  “Menghukumi dengan takfir dan tafsiq (menyatakan seseorang sebagai orang kafir dan orang fasiq) bukan diserahkan kepada kita, tetapi hal itu diserahkan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Sehingga hal itu termasuk hukum-hukum agama yang tempat kembalinya adalah Al-Kitab dan As-Sunnah, maka dalam hal ini wajib sangat berhati-hati. Tidaklah dikafirkan dan difasiqkan kecuali orang yang ditunjukkan Al-Kitab dan As-Sunnah atas kekafirannya atau kefasiqannya. Dan hukum asal seorang muslim yang nyata (keislamannya), yang lurus, adalah tetap pada keislaman dan kelurusannya, sa...

Mendustakan Ayat-ayat Allah SWT bukan hanya Orang Kafir Saja

Mendustakan Ayat-ayat Allah SWT bukan hanya Orang Kafir Saja  ‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ  وَا لَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  وَكَذَّبُوْا  بِاٰ يٰتِنَاۤ  اُولٰٓئِكَ  اَصْحٰبُ  الْجَحِيْمِ “Ada pun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 10).  Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Ka­mi, mereka itu adalah penghuni neraka. Hal ini merupakan sikap adil dari Allah Swt. dan hikmah serta keputusan-Nya yang tiada kezaliman padanya, bahkan Dia Pemberi kepu­tusan Yang Mahaadil lagi Mahabijaksana serta Mahakuasa.  Sedangkan tafsir lengkap Kemenag, Kementrian Agama RI menjelaskan ayat itu menyatakan bahwa orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah, adalah penghuni neraka. Ayat-ayat Allah artinya tanda-tanda adanya Allah Yang Maha Esa dan Al-Qur’an. Setiap ayat yang menjadi mukjizat yang besar bagi kenabian dan kerasulan Muhammad saw a...

Taurat dan Injil Telah Dihapus Al Quran

Simak video berikut : Ust. Adi Hidayat samakan Injil Yohanes 3 ayat 16 dengan Al-Quran surat Maryam ayat 30-31 benarkah..? Sumber video :  https://youtu.be/4B0 Taurat dan Injil Telah Dihapus Al Quran Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Al Quran telah menghapus kitab-kitab sebelumnya termasuk Taurat dan Injil. Inilah yang mesti dipahami oleh setiap muslim dan menjadi akidah pokok mereka. Sehingga tidak boleh isi kitab antara Yahudi dan Nashrani dengan kaum muslimin itu sama. Al Quran Membawa Kebenaran Al Qur’anul Karim adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah. Al Qur’an meghapus kitab Taurat, Zabur, Injil dan seluruh kitab yang diturunkan sebelumnya. Al Qur’an adalah sebagai hakim yaitu ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada satu pun kitab yang diturunkan saat ini yang memberi petunjuk untuk beribadah pada Allah dengan benar selain Al Qur’anul Karim. Allah Ta’ala berfirman, وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَا...

Ahli Kitab Suka Sembunyikan Kebenaran, Nabi & Al-Qur'an Membongkarnya

Gambar
﴿يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ﴾ [ آل عمران: 71] Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? [ Al Imran : 71]     Ahli Kitab Suka Sembunyikan  Kebenaran, Nabi & Al-Qur'an Membongkarnya Oleh : Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala pujian bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasullillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Misi risalah Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam  adalah menjelaskan kebenaran dengan ucapan dan perbuatannya. Misalnya, Allah merintahkan mendirikan shalat lalu beliau menjelaskan perintah Allah itu dan tata cara pelaksanaannya dengan ucapan dan perbuatannya. Di antara tugas menjelaskan itu adalah menjelaskan informasi yang disembunyikan Ahli Kitab. Ada sejumlah informasi di Taurat dan Injil yang disembunyikan Ahli Kitab. Nabi ...

Hidayah Hanya Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala

Banarkah uraian atau paparan Ust. Adi Hiadayat di tayangan video berikut..? Ada logo "capal" di kopiah Ust. Adi Hidayat..? ( Baca klik disini ) Simak uraian Ust. Syafiq Riza Basalamah berikut : HIDAYAH HANYA MILIK ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA Oleh Abu Nida` Chomsaha Sofwan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56] Sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan tetap memeluk agama Abdul Muththalib (musyrik). Hal ini sebagaimana ditunjukkan hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibnu Al Musayyab, bahwa bapaknya (Al Musayyab) berkata: ‘Tatkala Abu Thalib...

Interaksi dengan orang kafir

Gambar
Interaksi dengan orang kafir :   Jangan Mengidolakan Orang Kafir Anas bin Malik, beliau menceritakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau  shallallahu ‘alaihi wa sallam  berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Beliau  shallallahu ‘alaihi wa sallam  berkata, أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan, فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « أَنْتَ مَع...

Hukum Orang Kafir Melakukan Ibadah di Masjid

Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal menyatakan : "Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah umat Muslim" Hukum Orang Kafir Melakukan Ibadah di Masjid Dalam Islam, masjid merupakan tempat mulia yang didedikasikan untuk peribadatan kepada Allah Azza wa Jalla. Namun belum lama ini muncul sebuah fenomena orang-orang kafir melakukan ibadah mereka di masjid. Pandangan Islam tentang masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah Ta’ala memiliki landasan yang kuat dalam Al-Qur’an dan hadis. Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah mengemukakan pandangannya dalam masalah ini. Beliau menegaskan bahwa sebagaimana orang-orang kafir tidak boleh diberi kesempatan untuk melakukan ibadah mereka di masjid, sebagaimana pula kaum muslimin tidak semestinya melakukan salat mereka di tempat ibadahnya orang-orang kafir. Masjid tidak boleh digunakan secara bebas oleh penganut agama lain untuk menjalankan ritual keagamaan mereka. Jangankan beribadah di masjid, orang kafir sekedar masuk ke masjid saja ...

Hukum Orang Kafir Masuk Masjid

Hukum Orang Kafir Masuk Masjid Masjid adalah tempat yang paling Allah cintai. Di dalamnya terdapat kaum muslimin beribadah kepada Allah  Ta’ala,  mengagungkan Allah dan berdzikir kepada Allah. Masjid adalah tempat yang mulia dan penuh keberkahan. Lalu bagaimana jika orang kafir memasuki masjid? Apakah diperbolehkan? Masalah ini telah dibahas oleh para ulama, dan pada artikel ini akan kami uraikan secara ringkas. Kisah Tsumamah bin Utsal Dari sahabat Abu Hurairah  radhiyallahu ‘amhu,  beliau menceritakan, بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْلًا قِبَلَ نَجْدٍ فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ لَهُ ثُمَامَةُ بْنُ أُثَالٍ فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ “Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah mengirim pasukan berkuda mendatangi Najed, kemudian pasukan tersebut kembali dengan membawa tawanan seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang bernama Tsumamah bin Utsal. Kemudian laki-laki itu diikat di sala...

Al-Azhar dan Salafi di Mesir: Kontestasi Dua Tradisi

Gambar
Al-Azhar dan Salafi di Mesir: Kontestasi Dua Tradisi Otoritas keagamaan Al-Azhar meluas hingga ke luar Mesir dan ke banyak bagian dunia Sunni. Klaim otoritasnya tidak tanpa kontroversi: pada berbagai waktu, lembaga ini telah menjadi subjek pengawasan ketat bagi gerakan politik dan non-politik termasuk Ikhwanul Muslimin, gerakan Salafi di Mesir, dan para tokoh Salafi di luar negeri. Kaum Salafi Mesir telah lama mengkritik Al-Azhar atas berbagai isu, baik secara doktrinal maupun yurisprudensial.  Ulama Salafi  di  Mesir mendedikasikan khotbah, ceramah, putusan agama, dan publikasi untuk merusak kredibilitas keagamaan Al-Azhar dan komitmennya terhadap apa yang dianggap kaum Salafi sebagai Islam yang "asli".  Kaum Salafi mungkin merupakan pengaruh marjinal dalam masyarakat Mesir dan berada di pinggiran bidang keagamaan Mesir, tetapi Al-Azhar secara aktif berupaya untuk melawan pengaruh mereka. Kepemimpinan Al-Azhar menjadi lebih peduli dengan kaum Salafi selama tahun...