Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kubur dan ziarah kubur

Kiyai Idrus Ramli pendekar aswaja kibuli muridnya "kuburan orang shaleh" dengan tafsir Ibnu Katsir

Gambar
Simak video berikut : Kiyai Idrus Ramli pendekar aswaja kibuli muridnya "kuburan orang shaleh" dengan tafsir Ibnu Katsir Mari kita cek perkataan Kiyai Idrus Ramli di kitab tTafsir Ibnu Katsir sebagaimana yang disampaikan di video di atas : An-Nisa, ayat 64-65 وَما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ لِيُطاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّاباً رَحِيماً (64) فَلا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيما شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجاً مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيماً (65) Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu. lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) t...

Pencerahan Terhadap Hadis Malik al-Dar Berkaitan Meminta Tolong Ke Kubur Nabi ﷺ

Gambar
Pencerahan Terhadap Hadis Malik al-Dar Berkaitan Meminta Tolong Ke Kubur Nabi ﷺ  Hadits Malik al-Dar  Daripada Ibn Abi Syaibah, daripada al-A’masyh, daripada Abi Soleh al-Samman, daripada Malik al-Dar katanya:  أَصَابَ النَّاسَ قَحْطٌ فِي زَمَنِ عُمَرَ ، فَجَاءَ رَجُلٌ إلَى قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، اسْتَسْقِ لِأُمَّتِك فَإِنَّهُمْ قَدْ هَلَكُوا ، فَأَتَى الرَّجُلَ فِي الْمَنَامِ فَقِيلَ لَهُ ائْتِ عُمَرَ فَأَقْرِئْهُ السَّلَامَ ، وَأَخْبِرْهُ أَنَّهُمْ يُسْقَوْن  Maksudnya: “Orang ramai ditimpa dengan kemarau di zaman ‘Umar. Lalu datang seorang lelaki ke kubur Nabi ﷺ dan berkata: “Wahai Rasulullah, mohonlah hujan untuk ummatmu, kerana sesungguhnya mereka semua telah (hampir) binasa. Lalu di dalam mimpi lelaki tersebut didatangi seseorang, dan dikatakan kepadanya, pergilah kepada ‘Umar dan sampaikan kepadanya al-Salam, khabarkan kepadanya yang mereka semua akan memperolehi hujan.” (Dikeluarkan oleh Ibn Abi ...

Pengagungan Kubur Dalam Pandangan Sufi

Gambar
PENGAGUNGAN KUBUR  DALAM PANDANGAN KAUM SUFI  Oleh : Ustadz Abu Ihsan al-Atsari  Pengkultusan makam yang dianggap keramat, seperti makam orang yang dianggap wali, telah mewabah di tengah-tengah kaum Muslimin. Sering kita dengar orang-orang yang pergi berombongan seperti hendak menunaikan ibadah haji melakukan perjalanan wisata rohani, yaitu berziarah ke makam-makam tertentu.  Saking besarnya cinta mereka kepada makam-makam tersebut hingga mereka rela mempertahankan makam-makam yang dianggap keramat itu walaupun harus menumpahkan darah. Seperti yang terjadi pada tragedi berdarah Tanjung Priok, berawal dari sengketa tanah di area pemakaman Habib Hasan bin Muhammad al-Haddad alias Mbah Priok, di Jakarta Utara, (29 Rabi’uts Tsani 1431), berubah menjadi pertikaian berdarah. Lebih dari seratus orang, baik dari warga maupun petugas Satpol PP dan Polisi mengalami luka-luka, bahkan jatuh korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Menurut ceritanya, pada abad ke-18, Mbah Priok dike...

Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik

Sumber video :  https://youtube.com/shorts/ Tawasul Syar’i vs Tawasul Syirik  Tawasul artinya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk rasul-Nya, dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhoi-Nya. Atau dengan kata lain seseorang melakukan suatu ibadah dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah dan surga-Nya.  Namun, sebagian kaum muslimin salah dalam memahami tawasul. Mereka bertawasul dengan orang-orang shalih dan wali yang sudah mati. Inilah yang mereka anggap sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Padahal hal tersebut dapat menjerumuskan mereka ke lembah kesyirikan.  Tawasul yang Diperbolehkan  Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu diketahui bahwa tawasul dibagi menjadi dua yaitu tawasul syar’i dan tawasul bid’i.  Tawasul syar’i adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yakni yang memiliki dalil dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi. Maksudnya mengambil wasila...