Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sufi - Tasauf - Tarekat

Kalian Ini BUKAN KELUARGA NABI

Baca :" Keturunan Nabi, Ba Alawi, Ternyata Palsu? : Bismillah Justru Makin Yakin Kalian Ini BUKAN KELUARGA NABI shollalloohu 'alayhi wa sallam BAIK BIOLOGIS MAUPUN IDEOLOGIS ! Inilah Potret Komunitas yang TUMPUL KE ATAS TAJAM KE BAWAH ! (simaklah videonya yang ana tampilkan di bawah) By: Berik Said Buktinya KALIAN SEAKAN BERIJMA' bahwa kalian ini : ° Pasti shohih masuk barisan Ahlul Bait  Padahal justru hampir pasti tak ada bukti yang valid kalian ini  masuk Ahlul Bait rodhialloohu 'anhum, bahkan justru sekarang banyak data -dan telah sangat tersebar di medsos- yang menunjukkan kalian sama sekali tak ada kaitan dengan Ahlul Bait rodhialloohu anhum baik secara 'biologis', apalagi secara 'ideologis' ! °Ingin diistimewakan bahkan atas perkara yang jelas tidak didukung syariat seperti WALAU SALAH JANGAN DISALAHKAN, DIBENCI ATAU DIMUSUHI;  °Menganggap setiap kritikan kepada  kalian dianggap BAGIAN MEMBENCI AHLU BAIT YANG KELAK AKAN DIKUMPULKAN BERSAMA KALANG

Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya

Sumber video :  https://youtu.be/KJ4O Sumber video :  https://youtu.be/0Dr Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya Sepanjang perjalan sejarah pemikiran Islam memang ada beberapa aliran yang menyamakan antara sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya, seperti halnya aliran  Musyabbihah   (antropomorfisme). Pendeknya, aliran pemikiran ini sesuai dengan namanya ( Musyabbihah ), yakni menyamakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat manusia (makhluk). Ada pula aliran  Mujassimah  (korporalisme) yang beranggapan bahwa Allah berjisim (bertubuh) seperti halnya manusia (Ahmad Azhar Basyir,  Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi , hal. 27). Aliran-aliran tersebut jelas salah karena para penganut aliran ini menyamakan antara Allah dan makhluk-Nya. Oleh karenanya untuk mendudukkan permasalahan ini, terlebih dahulu  pemahaman yang mesti dibangun sebelumnya adalah pemahaman tentang konsep tauhid yang membicarakan tentang sifat Allah dan n

Membongkar Kedok Sufi : Tasawuf & Wali

Simak vedeo berikut : SEBAB ORANG SUFI MEMINTA KEPADA WALI Oleh : Ustadz Ammi Nur Baits. Membongkar Kedok Sufi : Tasawuf & Wali Mengangkat tema tasawuf dan kaum Sufi terasa hampa dan kosong tanpa mencuatkan pemikiran mereka tentang  wali  dan demikian juga  karamah . Pasalnya, mitos ataupun legenda lawas tentang wali dan karamah ini telah menjadi senjata andalan mereka didalam mengelabui kaum muslimin. Lantas dalam gambaran kebanyakan orang, wali Allah adalah setiap orang yang bisa mengeluarkan keanehan dan mempertontonkannya sesuai permintaan. Selain itu, dia juga termasuk orang yang suka mengerjakan shalat lima waktu atau terlihat memiliki ilmu agama. Bagi siapa yang memililki ciri-ciri tersebut, maka akan mudah baginya untuk menyandang gelar wali Allah sekalipun dia melakukan kesyirikan dan kebid’ahan. Wali menurut Al Qur’an dan As Sunnah Adalah perkara yang lumrah bila kita mendengar kata-kata wali Allah. Di sisi lain, terkadang menjadi suatu yang asing bila disebut kata wa

Mengapa Kyai Aswaja Membenci Wahabi?

Mengapa Kyai Aswaja Membenci Wahabi? DINAMIKA dakwah Islam di tanah air dalam tiga dekade terakhir diwarnai dengan fenomena pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yang bertujuan mengembalikan pemahaman umat Islam kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan  manhaj salafushshalih . Fakta demikian ternyata mengundang  phobia  luar biasa dari kalangan tradisionalis atau yang menyebut diri sebagai Aswaja, di mana praktek-praktek keislaman mereka yang sarat pencampuradukan dengan budaya lokal mendapatkan koreksi dari kalangan salafi. Perlu ditegaskan, makna Aswaja dalam term kaum tradisionalis bukanlah satu pengamalan beragama yang meneladani Rasulullah SAW dan para sahabatny a dalam akidah maupun ibadah sebagaimana definisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebenarnya, melainkan satu model baru keislaman yang memadukan berbagai unsur semisal mazhab ilmu kalam Asya’irah, tasawuf, dan ritual-ritual amaliah yang berasal dari warisan kultur Hindu-Budha. Maka tak heran, berkembangnya dakwah salafi dari

Penyebaran Syiah di Aceh

Adagium : Kalau di Minangkabau : "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah" Di Aceh : “Adat bak Poutoe Merehom, Hukum bak Syiah Kuala”, Syiah Kuala itu adalah Teungku Syekh Abdurrauf As Singkily. Teungku Syiah Kuala dilahirkan di Singkil pada tahun 1615 Masehi atau tahun 1024 Hijriah dengan nama asli Aminuddin Abdul Rauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri As-Singkili. Menurut riwayat masyarakat keluarganya berasal dari Persia (Iran) yang datang dan menetap di Singkil Aceh pada akhir abad ke 13.  Penyebaran Syiah di Aceh Belum bisa dipastikan kapan Syiah masuk Indonesia. Tapi Prof A Hasjmy dalam bukunya Syiah dan Ahlussunnah: Saling Rebut Pengaruh dan Kekuasaan Sejak Awal Sejarah Islam di Kepulauan Nusantara menuliskan Syiah masuk Aceh sejak tahun 173 Hijriah atau tahun 800 Masehi. Kedatangan aliran ini dibawa sekitar 100 orang pedagang berbangsa Arab, Persia, dan India yang masuk Bandar Peureulak menggunakan kapal dagang dari Teluk Kambey, Guajarat, di bawah Nakhoda

Imam Ibrahim An-Nakho’i : “Jika ingin mengambil (ilmu agama) dari seseorang lebih dahulu lihat shalatnya"

Imam Ibrahim An-Nakho’i : “Jika ingin mengambil (ilmu agama) dari seseorang lebih dahulu lihat shalatnya" Sumber :  https://www.facebook.com/ Sumber video :  https://www.facebook.com Ekstra Hati-Hati Dalam Menjadikan Seseorang Sebagai Rujukan Beragama Dalam situasi seperti masa-masa sekarang ini, saatnya kita super hati-hati dalam menjadikan seseorang sebagai rujukan ilmu agama. Imam Adz-Dzahabi – rahimahullah – mengatakan: “Mayoritas para imam salaf.. mereka memandang bahwa hati itu lemah dan syubhat itu menyambar-nyambar” ( Siyaru A’lamin Nubala ‘ 7/261). Ini di zaman mereka, apalagi di zaman kita sekarang ini.. oleh karena itu, harusnya kita selalu wasapada dan mengingat terus pesan-pesan para ulama Ahlussunnah dalam masalah ini: Sahabat Ibnu Abbas – rsdhiallahu anhuma -: “Dahulu, jika kami mendengar orang mengatakan ‘Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda’; mata-mata kami langsung tertuju kepadanya, dan telinga-telinga kami juga langsung mendengarkannya dengan seksama.

Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’

Jelang Ramadan, Penganut Sufisme ‘Ziarah Nabi Hud’ Ribuan Muslim di Hadramaut, Yaman, berziarah empat hari ke makam Nabi Hud, pertengahan bulan Sya'ban menjelang bulan Ramadhan. Peziarah yang mayoritas penganut Sufisme tersebut berjalan melewati gang dan rumah warga untuk menuju bangunan berkubah yang dipercaya menjadi tempat Nabi Hud dikubur. Sumber video :  https://www.voaindonesia https://www.facebook.com/ Sumber video :  https://youtu.be/ Pernyataan Ulama tentang Kepalsuan Klaim Makam Nabi Hud di Hadramaut Yaman 1. Sejarawan Hadramaut bernama Muhammad bin 'Abd al-Qadir Ba Mutarrif, berkata : Kuburan yang diyakini sebagian masyarakat dunia sebagai kuburan Hud as, nyatanya bertentangan dengan pemberitaan-pemberitaan lama, termasuk kisah Al-Sibg dan Al-Hamdani. "Adapun kuburan yang diyakini oleh sebagian masyarakat Hadramaut adalah kuburan Nabi Hud AS, sebenarnya salah dengan catatan sejarah lama, diantaranya bertentangan dengan catatan al-Ashbagh dan al-Hamdani.”  

Ustadz Dr. Firanda Andirja M.A : Syarah Kitab Kasyfu Syubhat

Gambar
Kitab "Kasyfu Syubhaat" yang ditulis oleh Muhammad bin Abdul Wahab  Kitab ini sangat dibenci dan di takuti oleh guru tarekat-sufi Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag. Guru Mursyid Al-Idrisiyyah, simak video berikut : Sumber video :  https://www.facebook.com/ KASYFU SYUBHAAT Muqaddimah Al Kasy secara bahasa adalah penjelasan. Syubhat adalah sesuatu yang membingungkan. Seperti dalam hadits.. عَنِ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: (( إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ، لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ، أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ

MEMBANDINGKAN SYIAH DAN KHAWARIJ

Gambar
MEMBANDINGKAN SYIAH DAN KHAWARIJ Sejak dahulu hingga sekarang, dua sekte sesat ini selalu memberikan musibah dan kesulitan bagi kaum Muslimin, bahkan tidak ada pertumpahan darah terjadi pada kaum Muslimin melebihi pertumpahan darah yang mereka lakukan pada kaum Muslimin. Keduanya memiliki persamaan dalam beberapa hal dan berbeda dalam banyak hal. Mungkin kita sampaikan dahulu tujuh persamaan dan dua belas perbedaan yang ada pada dua kelompok ini. Syeikh DR. Nashir bin Abdulkarim al-Aql hafizhahullâhu  pernah menyatakan dalam kitab al-Khawârij, Awwal al-Firqah Fi Târîkh al-Islâm, hlm. 12, “Sebagian orang kadang tidak mengetahui bahwa Khawârij dan Syî’ah dulu munculnya pada satu waktu dan dari satu sumber, namun banyak dari pokok ajarannya dan visinya yang berbeda. Oleh karena keduanya ada kesamaan dalam beberapa hal dan berbeda dalan banyak hal lainnya. TUJUH PERSAMAAN KHAWARIJ DAN SYI’AH Syaikh Nâshir al-Aql menyebut persamaan antara Khawârij dan Syî’ah. Khawârij dan Syî’ah sepakat dal