Postingan

Menampilkan postingan dengan label Wahabi - Salafi

Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya

Sumber video :  https://youtu.be/KJ4O Sumber video :  https://youtu.be/0Dr Haram Hukumnya Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya Sepanjang perjalan sejarah pemikiran Islam memang ada beberapa aliran yang menyamakan antara sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya, seperti halnya aliran  Musyabbihah   (antropomorfisme). Pendeknya, aliran pemikiran ini sesuai dengan namanya ( Musyabbihah ), yakni menyamakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat manusia (makhluk). Ada pula aliran  Mujassimah  (korporalisme) yang beranggapan bahwa Allah berjisim (bertubuh) seperti halnya manusia (Ahmad Azhar Basyir,  Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi , hal. 27). Aliran-aliran tersebut jelas salah karena para penganut aliran ini menyamakan antara Allah dan makhluk-Nya. Oleh karenanya untuk mendudukkan permasalahan ini, terlebih dahulu  pemahaman yang mesti dibangun sebelumnya adalah pemahaman tentang konsep tauhid yang membicarakan tentang sifat Allah dan n

Mengapa Kyai Aswaja Membenci Wahabi?

Mengapa Kyai Aswaja Membenci Wahabi? DINAMIKA dakwah Islam di tanah air dalam tiga dekade terakhir diwarnai dengan fenomena pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yang bertujuan mengembalikan pemahaman umat Islam kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan  manhaj salafushshalih . Fakta demikian ternyata mengundang  phobia  luar biasa dari kalangan tradisionalis atau yang menyebut diri sebagai Aswaja, di mana praktek-praktek keislaman mereka yang sarat pencampuradukan dengan budaya lokal mendapatkan koreksi dari kalangan salafi. Perlu ditegaskan, makna Aswaja dalam term kaum tradisionalis bukanlah satu pengamalan beragama yang meneladani Rasulullah SAW dan para sahabatny a dalam akidah maupun ibadah sebagaimana definisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebenarnya, melainkan satu model baru keislaman yang memadukan berbagai unsur semisal mazhab ilmu kalam Asya’irah, tasawuf, dan ritual-ritual amaliah yang berasal dari warisan kultur Hindu-Budha. Maka tak heran, berkembangnya dakwah salafi dari

An-Nis-yaan (النِّسْيَانُ), Salah Satu Shifat Allah ta’ala

Sumber video :  https://youtu.be/F3AoR An-Nis-yaan (النِّسْيَانُ), Salah Satu Shifat Allah ta’ala An-Nis-yaan  (النِّسْيَانُ) dalam lisan bahasa Arab yang sering kita ucapkan sering diartikan ‘lupa’. Padahal, an-nis-yaan merupakan shifat  fi’liyyah khabariyyah  yang tsaabit bagi Allah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebelum kita bahas apa makna an-nis-yaan, mari kita cermati dalil-dalil yang ada dalam kedua sumber tersebut : Dalil Al-Qur’an Allah  ta’ala  berfirman : الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ  نَنْسَاهُمْ  كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ “(Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami  melupakan  mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”  [QS. Al-A’raaf : 51].

Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat

Video ilustrasi : Kiyai Muhammad Idrus Ramli, Menukil Fatwa Ulama Aceh Tentang Mencaci Maki "WAHABI". Caci-maki Wahabi. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan orang-orang yang ada disekeliling kita, aamiin....! ---- Kisah Taubat Seorang yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sesat Oleh : Abu Ashim Muhtar Arifin Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (wafat 1389 H)  rahimahullah  mengatakan: “Aku sekarang akan menyebutkan sebuah kisah tentang Abdurrahman al-Bakri, salah seorang penduduk kota Najd. Pada mulanya ia adalah salah seorang  thalibul ‘ilmi  (penuntut ilmu) yang belajar kepada pamannya, yaitu Syaikh Abdullah bin Abdullathif Alu Syaikh dan para syaikh yang lain. Kemudian beliau ingin membuka sebuah madrasah di Aman. Di sana beliau mengajarkan tauhid dari biaya sendiri. Apabila harta yang dimilikinya telah habis, maka beliau mengambil barang dagangan dari seseorang dan pergi ke India. Terkadang beliau menghabiskan waktu selama setengah t

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Suka Mengkafirkan Orang?

Video ilustrasi :  Yang suka mengkafir-kafirkan itu adalah Syi'ah  Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Suka Mengkafirkan Orang? Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab  rahimahullah  adalah salah seorang ulama yang diakui banyak pihak sebagai mujaddid (pembaharu agama) di abad 12 hijriyah. Karena banyak sekali dampak kebaikan yang dihasilkan oleh dakwah beliau rahimahullah . Dakwah beliau adalah dakwah yang berlandaskan kitab suci al-Qur’ân, Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengikuti Salaf (para pendahulu) yang shalih. Namun, ada sebagian orang yang tidak mengerti dakwah beliau rahimahullah berani mencela beliau rahimahullah , bahkan berusaha menjauhkan manusia dari dakwah beliau rahimahullah . Mereka menuduh syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dengan berbagai macam tuduhan, diantara beliau rahimahullah dituding suka mengkafirkan kaum Muslimin secara membabi buta. Mereka juga menuduh bahwa tindakan terorisme di zaman ini, te

Menjawab Pertanyaan “Di manakah Allah?”

Menjawab Pertanyaan “Di manakah Allah?” Jawaban pertanyaan “Di Manakah Allah?” sangat jelas dalam sebuah hadits di mana Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah bertanya kepada seorang budak, أَيْنَ اللَّهُ “ Di manakah Allah? ” Lalu budak tersebut menjawab, فِى السَّمَاءِ “Di atas langit” Perhatikan teks lengkap haditsnya berikut, ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﺑْﻦِ ﺍْﻟﺤَﻜَﻢِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَ ﺑِﺘِﻠْﻚَ ﺍْﻟﺠَﺎﺭِﻳَﺔِ ﺍﻟﺴَّﻮْﺩَﺍﺀَ ﻗﺎَﻝَ ﻟَﻬَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺃَﻧَﺎ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺃَﻧْﺖَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻋْﺘِﻘْﻬَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔٌ “Dari Mu’awiyah bin al-Hakam bahwasanya dia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa seorang budak wanita hitam. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bertanya pada budak wanita tersebut: ’Di mana Allah?’ Budak itu menjawab, ’Di atas langit’. Rasul bertanya lagi, ’Siapakah aku?’ Budak itu menjawab, ’Engkau adalah utusan Allah’. Maka Rasul berka

4. Perang Padri ; Gerakan perlawanan rakyat Sumatera Barat terhadap Belanda dipimpin oleh Imam Bonjol

4. Perang Padri ; Gerakan perlawanan rakyat Sumatera Barat terhadap Belanda dipimpin oleh Imam Bonjol Dalam perjanjian dan ikrar rahasia di lereng gunung Tandikat itu, telah ditetapkan bahwa tanggal 11 Januari 1833, kaum Padri dan golongan penghulu beserta rakyat Sumatera Barat secara serentak melakukan serangan kepada pasukan Belanda. Awal serangan rakyat Minangkabau ini terhadap pasukan Belanda banyak mengalami kemenangan, terutama di daerah sekitar benteng Bonjol, di mana pasukan Belanda ditempatkan untuk melakukan blokade. Pasukan Belanda yang langsung dipimpin oleh Letnan Kolonel Vermeulen Krieger, pimpinan tertinggi militer di Sumatera Barat, di daerah Sipisang diporak-porandakan oleh pasukan Padri, sehingga, banyak sekali serdadu Belanda yang mati terbunuh. Hanya Letnan Kolonel Vermeulen Krieger dan beberapa orang anak buahnya yang dapat menyelamatkan diri dari pembunuhan itu. Karena semua jalan terputus maka terpaksa Letnan Kolonel Vermeulen Krieger dengan anak buahnya yang tin