Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tausia

Sudah Miskin Tapi Sombong, Dengarkan Nasihat Ulama

Sudah Miskin Tapi Sombong, Dengarkan Nasihat Ulama Allah SWT membenci hamba-Nya yang sombong. Keberadaan media sosial saat ini memunculkan berbagai karakter dan perilaku masyarakat. Yang paling sering dan banyak disorot saat ini adalah tentang orang-orang yang menyombongkan kekayaannya. Tidak hanya kesombongan orang kaya, kondisi ini diperparah dengan kesombongan orang miskin. Imam Nawawi dalam kitabnya  Nashaih al-'Ibad  mengatakan, kesombongan adalah sifat buruk bagi siapapun dan apapun kondisinya. Namun, bagi orang miskin yang sombong, ini adalah kejahatan yang lebih buruk.   Imam Nawawi menyebutkan perkataan orang bijak,  “Empat hal berikut adalah buruk, tetapi ada empat hal lain yang lebih buruk lagi, yaitu dosa yang dilakukan oleh pemuda itu buruk, tetapi yang lebih buruk adalah dosa yang dilakukan oleh orang tua.  Sibuk dengan segala macam urusan dunia bagi orang bodoh adalah buruk, tetapi lebih buruk lagi jika orang yang menyibukkan diri dengan urusan dunia adalah seorang 

Hukum Selfie ?

Sumber video :  https://www.youtube.com/embed/jxjewArVcPc Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.  Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda , ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ  Tiga dosa pembinasa : sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya. ( HR. Thabrani dalam al-Ausath 5452) Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri.  Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ  Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonj

Awas, Jangan Rusak Ibadah Haji dengan Berfoto Selfie!

Oleh : Hartono Ahmad Jaiz Ulama Arab Saudi prihatin dengan gejala yang mungkin baru muncul pada setahun belakangan ini, ibadah haji namun melakukan selfie. Fenomena selfie jamaah Indonesia SELAMA di Madinah  yang dijelaskan Guru besar Syeikh Sulaiman Ar-Ruhaily Hafhizahullahu ta'ala .. Ulama terkemuka seperti Syaikh Abdul Razzaq Al-Badr, dan Syaikh Fauzan pun angkat bicara mengkritik para jamaah haji kini yang melakukan foto-foto diri untuk dipasang di jejaring social yang dikenal dengan sebutan selfie. Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau narsisme. Jika ditelusuri lebih dalam, pengertian ‘Selfie’ menurut referensi pustakawan Britania adalah “sebuah pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diunggah ke situs web media sosial.” (definisikata.com) Perbuatan itu dipandang mengandung unsur pamer atau bahkan riya’, yang kalau sampai pada taraf itu maka sangat membahayakan bagi pelakunya. Karena riya’ it

Ujuber

Gambar
"Youtuber" janganlah hendaknya anda menjadi "ujubber"..., --- Ujub adalah sifat tercela yang dilarang oleh Allah Subḥānahu wa Ta’āla maupun ajaran yang dibawakan Rasulnya, Rasulullah ﷺ bersabda;  ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ, وَ هَوًى مُتَّبَعٌ, وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ (H.R. Abdur Razaq, Hadist Hasan) Artinya : “Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri”. Baca selengkapnya @ : https://muslim.or.id/57543-mencari-viewer-youtube-dengan-konten-tidak-mendidik.html https://www.popbela.com/career/inspiration/niken-ari/pengertian-ujub-dalam-islam Baca juga : Hukum Selfie Hukum Pamer dan Membanggakan Diri dalam Islam Egois : "Penyakit Ananiyah" Hati-hati dengan fenomena youtubers Penyakit Ain Melalui Foto dan Video

“Agama adalah nasehat”

  ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔُ “Agama adalah nasehat” (HR. Muslim). Ibnul Atsir menjelaskan, ﻧَﺼﻴﺤﺔ ﻋﺎﻣّﺔ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ : ﺇﺭﺷﺎﺩُﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﻣﺼﺎﻟِﺤِﻬﻢ “Nasehat bagi kaum muslimin yaitu memberikan petunjuk untuk kemashalatan mereka” [An-Nihayah 5/142] عن أبي رقية تميم بن أوس الداري رضي الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «لله, ولكتابه, ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم». رواه مسلم Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu , bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bersabda, “Agama itu nasihat” . Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, . Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim) Nasehat Secara Terang-Terangan Akan tetapi ada keadaan di mana nasehat atau kritikan bisa dilakukan di depan publik dan secara terang-terangan, yaitu ketika kesalahan/kemungkar