Postingan

Menampilkan postingan dengan label nasehat diri

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan daripada Allah SWT kepada hamba-Nya. Ia menjadi isyarat agar manusia kembali kepada-Nya, meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan amal soleh. Berikut susunan ayat berdasarkan al-Quran dan hadith: 1. Allah Mengingatkan Manusia Melalui Bencana Alam "Dan Kami tidak mengutuskan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakutkan (manusia)." (Surah Al-Isra’, ayat 59) 2. Gempa Bumi Juga Tanda Keagungan dan Kekuasaan Allah "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: 'Apa yang terjadi pada bumi ini?' Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya..." (Surah Az-Zalzalah: 1–4) 3. Hadis: Musibah Akibat Maksiat Manusia Rasulullah SAW bersabda: "Apabila zina dan riba telah merebak di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka kepada azab Allah." (Ri...

Keluasan Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Luas

Terdapat disebuah hadits Qudsi, dari Allah Azza Wajalla  Bahsawannya jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya ke langit sementara dia adalah orang yang bermaksiat, lalu dia memanggil Tuhannya  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi suaranya.  Lalu seorang hamba memanggil Tuhannya lagi.  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi lagi suaranya.  Lalu dia mengulangi lagi untuk yang keempat kalinya.  Maka Allah Azza Wajalla berkata,  “Sampai kapan kalian (Malaikat) menghalangi suara hamba-Ku dari Ku?”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Wahai anak-anak Adam, Aku menciptakanmu dengan kedua tangan-Ku & Aku membimbingmu dengan nikmat-Ku. Sementara engkau menyimpang dari-Ku dan bermaksiat pada-Ku. Apabila engkau kembali pada-Ku, maka Aku akan memberimu taubat.”  “Maka dimana lagi engkau temukan Tuhan seperti-Ku?”  “Aku adalah Maha Peng...

Begini Maksud Perintah “Sering Mengingat Kematian

Begini Maksud Perintah “Sering Mengingat Kematian”   Sebagian kaum muslimin bisa jadi salah paham dengan maksud hadis “perbanyaklah mengingat kematian.” Ketika mendengar hadis ini, mereka langsung menyangka bahwa mereka diperintahkan untuk mengingat hal-hal yang mengerikan dan seram. Misalnya,  “Keluargamu akan terlantar.”  “Anakmu akan menjadi yatim, istrimu akan menjadi janda.”  “Engkau akan mati dengan ngerinya sakaratul maut.”  “Engkau akan mati mengenaskan seperti tertabrak, sesak napas tiba-tiba, atau kena serangan jantung.”  Dan lain sebagainya.  Sebagian kaum muslimin langsung mengingat hal-hal yang justru membuat mereka semakin susah karena mengingat kematian. Padahal bukan ini yang menjadi maksud utama perintah agar memperbanyak mengingat mati. Salah satu maksudnya adalah agar melembutkan hati dan meringankan beban dunia dengan merenungi hakikat kehidupan. Bahkan kehidupan dunia ini hanya sementara saja dan akhirat itu kekal. Pintu gerbang me...

KITA HIDUP MENUNGGU SHALAT DAN DI SHALATKAN

KITA HIDUP MENUNGGU SHALAT DAN DI SHALATKAN  MERENUNGI SISA-SISA UMUR KITA  Dia yang di masa muda berbadan tegap, akhirnya akan mengeriput kulitnya. Dia yang di masa dewasa memiliki kekayaan ratusan trilliun rupiah, akhirnya akan beruban. Dia yang di masa puncak pernah duduk di kursi terpandang pun, akhirnya akan berkurang penglihatan dan pendengarannya. Dia yang Allah Ta’ala berikan umur panjang, akhirnya akan menua, sehebat apapun masa mudanya.  Sudah berapa tahun kita hidup?  Cobalah sejenak merenungi pertanyaan ini. Sudah berapa tahun kita hidup? Jika ternyata usia sudah 60 tahun lebih, maka berarti kita termasuk ke dalam orang-orang yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,   أعمارُ أمَّتي ما بينَ الستينَ إلى السبعينَ وأقلُّهم مَنْ يجوزُ ذلِكَ  “Umur umatku itu antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit orang yang melewati umur tersebut.” (HR. At-Tirmidzi no. 3550, Ibnu Majah no. 4236,  dihasankan oleh Syekh Albani)  Rasululla...

Penciptaan Manusia dari Tanah serta Potensi Kesombongannya

Penciptaan Manusia dari Tanah serta Potensi Kesombongannya  (Sebuah Refleksi)  Allah menciptakan manusia dari unsur tanah. Dalam salah satu hadist disebutkan : “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi". Ditulis oleh : Drs. Zulkarnain M.H./KMS. Langsa Jika Allah menghendaki bisa saja manusia diciptakan dari unsur yang lain. Tentu sangatlah mudah bagi Allah. Bisa saja diciptakan manusia dari unsur cahaya seperti malaikat atau dari api seperti bangsa iblis atau dari unsur lain seperti emas, perak,  tembaga atau dari bahan plastik biar sangat lentur dan panjang umur seribu tahun atau bisa saja dari unsur yang belum pernah kita tahu manusia, tentu Allah yang maha kuasa sangat mampu. Tetapi justru manusia diciptakan  dari tanah yang kita  pijak setiap saat.  Menurut pemahaman keislaman kita tidaklah mungkin Allah ciptakan manusia berasal dari unsur tanah tanpa maksud dan rahasia tertentu, luar bias...

Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!

DUNIA..., Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!  Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ  “Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)  Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  فَوالله مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ  “Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukha...

JANGAN MENGAMBIL ILMU DARI PENDUSTA

JANGAN MENGAMBIL ILMU DARI PENDUSTA Berkata Imam Ahmad Bin Hambal rahimahullah: لا تكتب عن ثلاثة: *صاحب بدعة يدعو إلى بدعته ،* *أو كذاب فإنه لا يُكتَب عنه قليلٌ ولا كثير ،* *أو عن رجل يغلط فيُردّ عليه فلا يَقبل .* Janganlah engkau menulis ilmu dari tiga golongan : Pengusung bid'ah yang menyeru kepada bid'ahnya,  atau ️pendusta sebab tidak boleh menulis ilmu darinya sedikit maupun banyak,  atau dari orang yang salah lalu ia dibantah namun ia tidak terima. (al-kifayah 144) Asy Syeikh Sholih Al Fauzan hafidzohullah: (لا تأخذ العلم عن جاهل، لا تأخذ العلم عن ضال، لا تأخذ العلم عن مبتدع، خذ العلم عن أهله المعروفين به المعروفين بالاستقامة، المعروفين بتقوى الله سبحانه وتعالى) Jangan kamu ambil ilmu dari orang yang bodoh. Jangan kamu ambil ilmu dari orang yang sesat. Jangan kamu ambil ilmu dari ahlul bid'ah. Ambillah ilmu dari ahlinya yang memang dikenal dengannya, dikenal keistiqomahannya, dikenal takwanya kepada Allah Subahanahu wa ta'ala. AMBILAH ILMU DARI AHLUSSUNNAH Dari Ab...

Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita

Gambar
Baca artikel terkait berikut : ○  Sesungguhnya "tanaqudh (kontradiksi) awal pijakan dari kerusakan"   ○  Ulama Su’ (Orang Berilmu Yang Buruk)   ○  AKAN MUNCUL DAI-DAI YANG MENYERU KE NERAKA JAHANNAM  Majelis Ilmu Bukan Majelis Cerita Abu Qilabah Abdullah bin Zaid al-Jurmi rahimahullah pernah mengatakan: مَا أَمَاتَ العِلْمَ إِلَّا القُصَّاصُ يُجَالِسُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ القَاصَّ سَنَةً فَلَا يَتَعَلَّقُ مِنْهُ بِشَيْءٍ وَيَجْلِسُ إِلَى العِلْمِ فَلَا يَقُوْمُ حَتَّى يَتَعَلَّقَ مِنْهُ بِشَيْءٍ “Tidak ada yang mematikan ilmu kecuali para penceramah tukang cerita yang tak karuan. Jika seorang bermajelis dengan penceramah tukang cerita selama satu tahun maka tidak ada satu ilmu pun yang dia dapatkan. Adapun bila ia duduk di majelis ilmu maka tidaklah ia bangkit untuk beranjak pulang melainkan ada ilmu yang ia dapatkan.” (Hilyah al-Auliya’: 2/287) ---oOo--- Banyak orang yang bisa berceramah tapi tidak semua penceramah itu ahli ilmu agama. Alangkah banyakn...

Ilmu Yang Tidak di Amalkan

Gambar
Simak video ilustrasi berikut : Ilmu Yang Tidak di Amalkan  Amalan adalah buah dari ilmu, seorang yang berilmu tidak dikatakan berilmu yang sesungguhnya sampai dia mengamalkan apa yang dimilikinya.  Allah SWT berfirman : Ayat ini menunjukan bahwa orang yang punya ilmu tetapi tidak beramal, sungguh dia telah menyerupai kaum Yahudi yang mendapat murka dari Allah SWT.  Sebaliknya, orang yang beramal tanpa ilmu, sungguh dia telah menyerupai kaum nasrani yang telah tersesat.  Allah SWT tidak menghendaki semua ini, bahkan kita diperintah untuk selalu memohon petunjuk jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah diberi nikmat dengan mewujudkan ilmu dan amal. Bukan jalan orang-orang yang dimurkai dari kalangan Yahudi atau jalan orang-orang Nasrani yang tersesat.  Rasulullah SAW bersabda; Begitu juga Al-Qur’an dan Sunnah telah memberikan ancaman keras bagi orang yang tidak beramal padahal dia punya ilmu, atau dia mengajak kebaikan dan beramal tetapi dirinya sendiri tid...

Pamer

Gambar
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an: إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” . (Al-Qashas : 76) Dalam ayat ini Allah secara tegas membenci orang-orang yang suka membangga-banggakan harta, dan diantara contoh orang yang suka membangga-banggakan harta adalah Qarun, kemudian dengan sebab kesombongannya terhadap hartanya Allah tenggelamkan Qarun bersama hartanya ke dalam perut bumi. Dalam tafsir as-Sa’di ...

SESEORANG AKAN MENINGGAL SESUAI DENGAN KEBIASAANNYA, MAKA BIASAKAN YANG BAIK-BAIK

SESEORANG AKAN MENINGGAL SESUAI DENGAN KEBIASAANNYA, MAKA BIASAKAN YANG BAIK-BAIK. Ada orang meninggal dalam keadaan taat kepada Allah Azza Wa Jalla: saat solat berjemaah di masjid, membaca al-Quran, berzikir atau bertaubat kepada Allah ; saat menghadiri majlis ilmu atau mengajarkan ilmu; saat berdakwah atau berjihad di jalan Allah Subhana wata'ala; dll. Sebaliknya, banyak orang mati dalam keadaan maksiat kepada Allah Azza Wa jalla: mati di kelab malam, di meja judi atau di tempat pelacuran; mati saat mabuk atau mati kerana dadah; mati saat menikmati wang rasuah, atau riba; mati dalam keadaan aurat terdedah atau saat sedang menari di atas pentas; mati dalam keadaan menyakiti ibu bapa, mengabaikan hak-hak suami/isteri atau menzalimi orang lain; dll. Banyak juga orang yang mati dalam keadaan menunda-nunda bahkan meninggalkan solat, lalai dari zikir mengingati Allah Subhana wata'ala, jarang sekali membaca al-Quran; dalam keadaan asyik bermain games, berhibur di tempat-tempat hibur...