Postingan

Menampilkan postingan dengan label nasehat diri

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah dan Amalan yang Disyariatkan

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN  Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin  Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.  روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء  Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) den...

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim

Simak video ilutrasi berikut : Ust. Adi Hidayat menghafal dan meriset Injil : Akibatnya terjebak "pemancing dilarikan ikan" dengan menyimpulkan sbb : ---oOo--- Koreksi untuk Ust. Adi Hiyat, simak video berikut : Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim  Dakwah adalah Jalan para Rasul, para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan para Imam Kaum Muslimin  Allah Ta’ala telah mengutus para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu sebagai da’i yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Allah semata dengan meniti jalan yang lurus.  Para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu telah menjelaskan agama yang Allah turunkan dengan sempurna, mereka telah menegakkan hujjah, memberi peringatan, membawa kabar gembira serta menghilangkan syubhat sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan tidak mengetahui agama Islam dan tidak ada alasan untuk tidak menerima agama Islam. Allah Ta’ala berfirman,  … لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَىٰ مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ ۗ...

Hukum Pamer Kemesraan di Medsos

Hukum Pamer Kemesraan di Medsos  Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,  Bermesraan setelah menikah memang sesuatu yang dihalalkan. Tapi kita perlu ingat, tidak semua yang halal boleh ditampakkan dan dipamerkan di depan banyak orang.  Ada beberapa pertimbangan yang akan membuat anda tidak lagi menyebarkan foto kemesraan di Medsos,  Pertama, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar umatnya memiliki sifat malu. Bahkan beliau sebut, itu bagian dari konsekuensi iman.  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ  Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang. Dan rasa malu salah satu cabang dari iman. (HR. Ahmad 9361, Muslim 161, dan yang lainnya) .  Dan bagian dari rasa malu adalah tidak menampakkan perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan di depan umum.  Kedua, islam juga mengajarkan agar seorang muslim m...

Suami Dayyuts (Tidak Punya Cemburu) yang Rugi Dunia-akhirat

Suami Dayyuts (Tidak Punya Cemburu) yang Rugi Dunia-akhirat  Wahai para suami, hendaknya jangan sampai menjadi suami yang dayyuts, yaitu suami yang tidak memiliki ghirah (cemburu) terhadap istri dan keluarganya. Suami yang dayyuts membiarkan keluarganya bermaksiat dan tidak pernah melarang atau menegur sama sekali. Dia tidak cemburu apabila istrinya tidak menutup aurat, di mana kecantikan bahkan bagian tubuh istrinya dinikmati oleh mata lelaki lainnya.  Suami dayyuts akan rugi dunia akhirat. Misalnya, seorang suami yang lelah bekerja siang-malam mencari nafkah. Namun istrinya di rumah dibiarkan berdandan dan berpakaian yang mengundang syahwat laki-laki. Kemudian istrinya foto selfie, posting di internet, dan menjadi hasrat bagi laki-laki lain di ruang publik ataupun sosial media. Suami ini rugi di dunia, karena kecantikan dan kemolekan tubuh istrinya juga dinikmati oleh orang lain. Bisa jadi setelah dia pulang di rumah, istrinya sudah tidak berdandan lagi. Suami dayyuts juga a...

Saat Hidayah Menyapa

Saat Hidayah Menyapa  Oleh : DR. Firanda Andirja, Lc. MA.  Allah ﷻ berfirman,  فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ  “Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am : 125)  Dalam ayat ini Allah menggambarkan tentang orang-orang yang diberikan hidayah dan orang yang jauh dari hidayah. Orang yang jauh dari hidayah Allah jadikan dadanya sempit, hidupnya susah, meskipun hidupnya dipenuhi dengan kenikmatan duniawi. Mereka diibaratkan seperti orang yang naik ke puncak gunung, dimana orang...

Siapakah yang Harus Didahulukan oleh Suami Antara Ibu dengan Istri

Siapakah yang Harus Didahulukan oleh Suami Antara Ibu dengan Istri  Seorang anak memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orangtua, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi bersabda:  سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ  “Aku bertanya kepada Nabi; “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi: ”Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berjihad di jalan Allah.” (Muttafaqun ‘Alaih).  Allah SWT juga memerintahkan seorang anak berbuat baik kepada kedua orangtua dalam firman Allah QS. Al-Isra: 23 yang berbunyi:  وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَب...

Jangan Bawa Bawa Agama

Simak video berikut : Hei, Jangan Bawa Bawa Agama di Grup WA. Oleh Ustadz : DR.Syafiq Basalamah.Lc.MA Hafidzahullah  Jangan Bawa Bawa Agama  Lo, agama itu harus dibawa dan selalu melekat kemanapun anda pergi.  Jangan sampai anda menjadi orang atheis alias tak beragama di saat anda sedang di kantor, atau di pasar, atau di tempat kerja anda.  Terapkan nilai nilai agama anda dimana pun anda berada, agar anda menjadi manusia yang terhormat dan mulia lagi berakhlaq mulia di manapun anda berada.  Kawan! tahukah anda bahwa yang membedakan manusia dari hewan adalah adanya nilai nilai agama dalam setiap sendi kehidupan anda?  Dahulu Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya adalah orang orang cerdas, bahkan sebagai kepala sukunya, namun karena mereka menolak agama Allah maka disamakan dengan hewan, yang hanya berorientasi pada menuruti nafsunya, makan, minum, melampiaskan seks, tidur, bangun layaknya hewan.  وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُ...

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan

Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan Gempa bumi adalah salah satu bentuk peringatan daripada Allah SWT kepada hamba-Nya. Ia menjadi isyarat agar manusia kembali kepada-Nya, meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan amal soleh. Berikut susunan ayat berdasarkan al-Quran dan hadith: 1. Allah Mengingatkan Manusia Melalui Bencana Alam "Dan Kami tidak mengutuskan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakutkan (manusia)." (Surah Al-Isra’, ayat 59) 2. Gempa Bumi Juga Tanda Keagungan dan Kekuasaan Allah "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: 'Apa yang terjadi pada bumi ini?' Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya..." (Surah Az-Zalzalah: 1–4) 3. Hadis: Musibah Akibat Maksiat Manusia Rasulullah SAW bersabda: "Apabila zina dan riba telah merebak di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka kepada azab Allah." (Ri...

Keluasan Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Luas

Terdapat disebuah hadits Qudsi, dari Allah Azza Wajalla  Bahsawannya jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya ke langit sementara dia adalah orang yang bermaksiat, lalu dia memanggil Tuhannya  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi suaranya.  Lalu seorang hamba memanggil Tuhannya lagi.  “Ya Rabb…” Kemudian malaikat menghalangi lagi suaranya.  Lalu dia mengulangi lagi untuk yang keempat kalinya.  Maka Allah Azza Wajalla berkata,  “Sampai kapan kalian (Malaikat) menghalangi suara hamba-Ku dari Ku?”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Labbaika ‘Abdi.. (Aku menyambut panggilanmu wahai hamba-Ku)”  “Wahai anak-anak Adam, Aku menciptakanmu dengan kedua tangan-Ku & Aku membimbingmu dengan nikmat-Ku. Sementara engkau menyimpang dari-Ku dan bermaksiat pada-Ku. Apabila engkau kembali pada-Ku, maka Aku akan memberimu taubat.”  “Maka dimana lagi engkau temukan Tuhan seperti-Ku?”  “Aku adalah Maha Peng...