Postingan

Menampilkan postingan dengan label nasehat diri

Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Kesalahan Ulama

SIKAP AHLUSSUNNAH TERHADAP KESALAHAN ULAMA Oleh : Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr Sepeninggal Rasulullah tidak ada seorangpun yang ma’sum (terbebas dari kesalahan). Begitu pula orang alim ; dia pun tidak akan lepas dari kesalahan. Seseorang yang terjatuh dalam kesalahan, janganlah kesalahannya itu digunakan untuk menjatuhkan dirinya. Dan tidak boleh kesalahannya itu menjadi sarana untuk membuka kejelekannya yang lain dan melakukan tahdzir[1]  terhadapnya. Seharusnya kesalahannya yang sedikit itu dima’afkan dengan banyaknya kebenaran yang dia miliki. Apabila ada ulama yang telah meninggal ternyata salah pendapatnya, maka hendaknya kita tetap memanfaatkan ilmunya, tetapi jangan mengikuti pendapatnya yang salah, dan tetap mendo’akan serta mengharap kepada Allah agar mencurahkan rahmat kepadanya. Adapun bila orang yang pendapatnya salah itu masih hidup, apakah dia seorang ulama atau sekedar penuntut ilmu, maka kita ingatkan kesalahannya itu dengan lembut dengan harapan d

Musibah Datang Karena Maksiat dan Dosa

Sumber video :  https://www.facebook.com/ Sumber suara latar belakang :  https://www.facebook.com/reel/ Musibah Datang Karena Maksiat dan Dosa “ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Asy Syuraa: 30) Ali bin Abi Tholib – radhiyallahu ‘anhu – mengatakan, مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” ( Al Jawabul Kaafi , hal. 87) Perkataan ‘Ali – radhiyallahu ‘anhu – di sini selaras dengan firman Allah Ta’ala, وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ “ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Asy Syuraa: 30) Para ulama salaf pun mengatakan yang se

Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya

Gambar
عَلِّمُوْا أولادكم فإنهم خُلِقُوْا لزمان غير زمانكم Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (H.R. Ali Bin Abi Thalib). علموا أولادكم غير ما علمتم، فإنهم خلقوا لزمان غير زمانكم “Didiklah anak-anakmu dengan sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah kamu ketahui, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk sebuah zaman yang zaman itu berbeda dengan zamanmu” . Zaman terus berkembang dan berubah. Orangtua tentu harus banyak belajar dan mengikuti perkembangan zaman agar sesuai dengan perkembangan anak. Sumber :  https://www.facebook.com/ Sumber video :  https://www.facebook.com/ Mendidik anak saat ini : “Gelisahlah masa depannya” “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu”  (Ali Bin Abi Thalib) “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.” (Redaksi ini adalah sabda R

Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup

Satu-Satunya Cara Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup ialah Memahaminya Sumber video reel:  https://www.facebook.com/ Al-Qur’an adalah Pedoman Hidup Al-Qur’an Pedoman Hidup  –  “Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  (Q.S. Yunus 10:57)  “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  Al-Qur’an  sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yangn batil.”  (QS. Al-Baqarah: 185) Al-Qur’an bagi orang Islam adalah pedoman hidup, sumber segala hukum yang harus diikuti dalam hidupnya. Al Qur’an, selain sebagai  al-huda  (sumber petunjuk), juga merupakan  asy-syifa  (penyembuh) sebagaimana tertera dalam surah Yunus, ayat 57 di atas. Ibnu Katsir mengatakan, “Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat, keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis d

3 Tanda Orang yang Akan Dinaikkan Derajatnya Oleh Allah SWT, Sering Terjadi Tapi tak Disadari

Gambar
3 Tanda Orang yang Akan Dinaikkan Derajatnya Oleh Allah SWT, Sering Terjadi Tapi tak Disadari Ciri dan tanda bahwa Allah SWT akan menaikkan derajat seseorang bisa dirasakan melalui tigal hal yang terkadang tak disadari bahkan menjadi keluhan bagi sebagian kalangan. Allah SWT senantiasa akan menaikkan derajat hambanya yang bertaqwa. Terlebih, bagi seorang hamba yang selalu berjuang dengan kesungguhan agar derajatnya diangkat oleh Allah SWT baik di dunia dan akhirat. Pada hakikatnya, Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang tergantung bagaimana usahanya untuk menaikkan derajatnya sendiri. Namun, ada tiga tanda bahwa seorang hamba itu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Ada beberapa tanda yang ditunjukkan Allah SWT jika derajat orang itu akan diangkat. Berikut ini tiga tanda orang yang akan Allah SWT angkat derajatnya, simak video berikut : Sumber video :  https://youtu.be/ Tiga tanda orang yang akan Allah SWT angkat derajatnya. 1. Dihadapkan dengan berbagai masalah Ciri

Belajar Dulu, Baru jadi Ustadz..?

Simak video berikut : Oleh :  Syaikh Ibn 'Utsaimin Belajar Dulu, Baru jadi Ustadz..? Belajar agama ke guru sangat ditekankan sebelum menyebarkan ilmu.  عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال بلِّغوا عني ولو آية، وحدِّثوا عن بني إسرائيل ولا حرَج، ومَن كذب عليَّ متعمِّدًا فليتبوَّأْ مقعدَه من النار  .رواه البخاري. Dari Abdillah ibn Amr ibn Ash RA, “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. Berkisahlah tentang Bani Israel dan tidak apa-apa. Barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiaplah mendapatkan kursinya dari api neraka.” (HR Bukhari). Hadits ini sangat populer di kalangan para penceramah. Mereka sering menjadikan hadits ini sebagai landasan “kewajiban” menyampaikan ajaran agama Islam.  Sayangnya, banyak di antara mereka, mengutip hadits ini secara tidak utuh, sehingga lepas dari konteksnya. Mereka mengutipnya hanya sebatas “sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”.  Inilah yang membuat mereka mera

Apakah syarat do'a dikabulkan harus jadi orang shaleh..?

Apakah syarat do'a dikabulkan harus jadi orang shaleh..? DOA adalah permohonan atau permintaan tolong atas segala sesuatu yang dimunajatkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagai hamba memang sudah sepatutnya kita tidak boleh lalai untuk berdoa, memohon ampunan, serta mensyukuri segala nikmat-Nya. Sebagai makhluk tentu manusia tak luput dari masalah. Dalam kondisi semacam ini acapkali manusia lebih mengandalkan sesamanya. Meminta bantuan orangtua, saudara, teman atau tetangga. Padahal, jika mau meminta kepada dzat sang pencipta, semua hajat akan dipenuhi. Tentu harus dibarengi dengan keyakinan, ketulusan dan tata cara yang benar. Allah swt telah berfirman dalam Alquran surat Al Ghafir ayat 60. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” Ayat di atas merupakan janji Allah kepada para hambanya yang mau berdoa dengan tulus. Jadi yakinlah bahwa semua yang k

Keutamaan Menyambung dan Bahaya Memutus Silaturahmi

Keutamaan Menyambung dan Bahaya Memutus Silaturahmi  Oleh : Muhammad Idris, Lc. Tidak ada perbuatan baik yang diajarkan Islam, kecuali memiliki banyak keutamaan baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Silaturahmi merupakan salah satu perbuatan baik yang paling nampak dan paling penting, karena kebaikannya ditujukan langsung kepada kerabat kita sendiri dan bukan orang lain. Di dalam sebuah hadis, Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam  menjelaskan, الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ “ Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah, sedangkan terhadap keluarga sendiri mendapatkan dua pahala: sedekah dan silaturahmi.”  (HR Tirmidzi no. 658, Nasa’i no. 2582, dan Ibnu Majah 1844) Pentingnya menyambung silaturahmi terbukti dari bagaimana Allah  Ta’ala  memberikan ganjaran bagi pelakunya di dunia dan di akhirat serta memberikan hukuman bagi mereka yang memutus silaturahmi, baik di dunia maupun di akhirat. Keutamaan silaturahmi di du

Mau Tahu Rezeki yang Paling Besar?

Mau Tahu Rezeki yang Paling Besar? Sebagian kita menyangka bahwa rezeki hanyalah berputar pada harta dan makanan. Setiap meminta dalam do’a mungkin saja kita berpikiran seperti itu. "Perlu kita ketahui bahwa rezeki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah)". Inilah yang Allah janjikan pada hamba-hamba-Nya yang shalih. Surga adalah nikmat dan rezeki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran. Setiap rezeki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah  Ta’ala , لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ “ Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia .” (QS. Saba’: 4) وَمَنْ يُؤْمِنْ بِال