Postingan

Menampilkan postingan dengan label Budaya

Mengapa ketika seseorang sudah kehabisan materi perdebatan, kadang-kadang menyerang pribadi lawan?

Gambar
Simak video foto ilustrasi terkait ini  [ klik disini ] dan [ klik disini ] Mengapa ketika seseorang sudah kehabisan materi perdebatan, kadang-kadang menyerang pribadi lawan? Karena bodoh. Kualitas diskusi soal menyerang pribadi lawan (strawman fallacy) ini salah satu jenis sesat berfikir yabg sangat menyedihkan yang akan merujuk menjadi perdebatan Ad Hominem dan Name Calling .  Saya yakin orang-orang seperti itu tidak tau piramida dalam diskusi pada gambar ini dan tidak sadar dimana posisinya. dan sekali lagi akan aku katakan kalo orang tersebut bodoh Buat orang bodoh yang kalau debat suka ngawur kemana-mana, saya kasih tau ya. Salah satu hukum paling dasar dalam berargumentasi adalah tetap berada dalam konteks (Stay in Context).  Semakin sejalan argumen Anda dengan konteks maka akan semakin kuat, sebaliknya semakin menyimpang argumen Anda dari konteks maka akan semakin lemah.  Kalau kalian paham hal ini maka argumen Anda akan sulit dibantah dan bisa dengan mudah menyerang balik seg

SEJARAH TAHLILAN DI TANAH JAWA

SEJARAH TAHLILAN DI TANAH JAWA "Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba’du.  Berikut pembahasan tentang sejarah tahlilan di Tanah Jawa Indonesia yang ditulis oleh saudara Sangadji EM, semoga Allah menjadikan salinan (copy) risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin. "Sebenarnya tahlil adalah istilah syar’i yang artinya ucapan Laailaahaillallah (artinya: tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Namun entah kenapa, istilah ini kemudian dipakai untuk acara yang dilakukan setelah kematian seseorang (Selamatan Kematian) dengan imbuhan ‘an’ di akhirnya menjadi ‘tahlilan’.  Inilah yang kita bahas pada kesempatan kali ini merujuk kepada tulisan saudara Sangadji EM dengan sedikit editan. Sejarah Lahirnya Tahlilan di Tanah Jawa Perintis, pelopor dan pembuka pertama penyiaran serta pengembangan Islam di Pulau Jawa adalah

ACARA KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI ADALAH DARI AJARAN HINDU

Simak video berikut : Ustadz Abdul Aziz,beliau adalah mualaf yg Menggugat acara selametan" Sumber video :  https://www.facebook.com/ ACARA KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI ADALAH DARI AJARAN HINDU Kita mengenal sebuah ritual keagamaan di dalam masyarakat muslim ketika terjadi kematian adalah menyelenggarakan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 7, 40, 100, dan 1000 harinya. Disini kami mengajak anda untuk mengkaji permasalahan ini secara praktis dan ilmiah. Setelah diteliti ternyata amalan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 1, 3, 7, 40, 100, dan 1000 hari, bukan berasal dari Al Quran, Hadits (sunah rasul) dan juga Ijma Sahabat, malah kita bisa melacaknya dikitab-kitab agama hindu. Disebutkan bahwa kepercayaan yang ada pada sebagian ummat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan (kenduri: 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari

Hukum Syair dalam Islam

Hukum Syair dalam Islam Oleh : dr. Adika Mianoki, Sp.S.*) Syair merupakan karya sastra yang telah lama dikenal oleh bangsa Arab. Di zaman Islam, pengaruh syair pun juga tidak lepas dari kehidupan kaum muslimin. Di zaman Nabi masih hidup, beliau pernah melarang dan mencela syair. Namun, beliau pun pada kesempatan lain tidak melarang syair, bahkan beliau pun pernah melantunkan syair. Kedua hal yang tampaknya bertentangan ini akan mudah dipahami apabila kita bisa menempatkan dalil-dalil yang ada sesuai dengan kondisi dan keadaannya. Dengan memahami penjelasan masing-masing dalil, maka adanya dalil-dalil yang tampaknya saling bertentangan tersebut dapat dikompromikan dan digunakan sebagaimana mestinya. Tafsir firman Allah surah Asy-Syu’ara’ ayat 244 Allah  Ta’ala  berfirman dalam surah Asy-Syu’ara’ ayat 244, ÙˆَٱلشُّعَرَآØ¡ُ ÙŠَتَّبِعُÙ‡ُÙ…ُ ٱلْغَاوُÛ¥Ù†َ “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.“  (QS. Asy-Syu’ara’: 244) Mengenai ayat ini, ‘Ali bin Abi Thalhah dari Ib

Penjelasan tabur bunga di kubur

Simak penjelasan UAS di video berikut : UAS menqiyaskan tabur bunga (tasyabbuh, tradisi kristen) di kuburan dengan hadis menancapkan pelepah korma di kuburan : Ust. Khalid Basalamah dan Ust. Syafiq Riza Basalamah meluruskan tentang hadis menancapkan pelepah korma di kuburan, simak video berikut ; Penjelasan tabur bunga di kubur Perbuatan ini sering dilakukan oleh para peziarah kubur. Kami tidak menemukan satu pun riwayat valid yang menunjukkan bahwa rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan para sahabatnya melakukan hal yang serupa ketika menziarahi suatu kubur. Berdasarkan keterangan para ulama, perbuatan ini merupakan tradisi yang diambil dari orang-orang kafir, khususnya kaum Nasrani. Tradisi tebar bunga dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang telah wafat. Tradisi tersebut kemudian diserap dan dipraktekkan oleh sebagian kaum muslimin yang memiliki hubungan erat dengan orang-orang kafir, karena memandang perbuatan mereka merupakan salah satu bentuk kebaikan te

Mewaspadai Bahaya Ghulul (Korupsi)

Gambar
MEWASPADAI BAHAYA GHULUL (KORUPSI) Oleh : Ustadz Abu Humaid Arif Syarifuddin Lc Menengok keadaan saat ini, betapa banyak orang yang melakukan perbuatan yang amat tercela ini. Bahkan hampir kita dapati dalam semua lapisan masyarakat, dari masyarakat yang paling bawah, menengah sampai kalangan atas. Khalayak pun kemudian menggolongkan para pelaku korupsi ini menjadi berkelas-kelas. Mulai koruptor kelas teri sampai kelas kakap. Dalam lingkup masyarakat bawah, mungkin pernah atau bahkan banyak kita jumpai, seseorang yang mendapat amanah untuk membelanjakan sesuatu, kemudian setelah dibelanjakan, uang yang diberikan pemiliknya masih tersisa, tetapi dia tidak memberitahukan adanya sisa uang tersebut, meskipun hanya seratus rupiah, melainkan masuk ke ‘saku’nya, atau dengan cara memanipulasi nota belanja. Adapun koruptor kelas kakap, maka tidak tanggung-tanggung yang dia ‘embat’ sampai milyaran bahkan triliyunan. Sejauh mana bahaya perbuatan ini? Kami mencoba mengulasnya dengan mengambil s

ASWAJA Yang membingungkan

Gambar
Sumber foto : https://m.facebook.com/story. ---- Dikarenakan semua ustadz, kiyai, habib, syiah mengaku ASWAJA, m akanya a da beberapa akronim ASWAJA : "Asli Warisan Jahiliyah".... "Asli Warisan Jawa"... "Asli Syiah Wilayah Jawa"... "Asli Wajah Jawa"... "Asli Warisan Jahm'iyyah"... "Ahlus Syubhat wal Jahiliyyah"... "Asal Wani Jawab". Semua itu jadi membingungkan...! Yang lebih membingungkan lagi, ada juga yang mengatakan seperti ini... ASWAJA adalah : A : Agamanya tidak Jelas S : Setengah Islam Setengah Hindu, Yahudi, Budha, Nasrani, kong hu cu. W : Warisan nenek moyang jahiliyah. A : Ajarannya mirip dengan agama Syi'ah. J : Julukannya Shohibul Hawa. A : Aliran sesat Mencermati sepak terjang kyai ‘aswaja’ yang kebakaran kumis dengan berkembangnya dakwah salafiyah di tanah air yang menyerukan agar umat Islam kembali kepada tauhid dan sunnah, serta meninggalkan syirik dan bid’ah, sungguh merupakan satu