Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pendidikan

Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya

Gambar
عَلِّمُوْا أولادكم فإنهم خُلِقُوْا لزمان غير زمانكم Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (H.R. Ali Bin Abi Thalib). علموا أولادكم غير ما علمتم، فإنهم خلقوا لزمان غير زمانكم “Didiklah anak-anakmu dengan sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah kamu ketahui, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk sebuah zaman yang zaman itu berbeda dengan zamanmu” . Zaman terus berkembang dan berubah. Orangtua tentu harus banyak belajar dan mengikuti perkembangan zaman agar sesuai dengan perkembangan anak. Sumber :  https://www.facebook.com/ Sumber video :  https://www.facebook.com/ Mendidik anak saat ini : “Gelisahlah masa depannya” “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu”  (Ali Bin Abi Thalib) “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.” (Redaksi ini adalah sabda R

Untaian Nasihat Luqmân Untuk Buah Hatinya

UNTAIAN NASIHAT LUQMAN UNTUK BUAH HATINYA Oleh : Ustadz Abu Abdillah Arief Budiman وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.[Luqmân/31:3]. SIAPAKAH LUQMÂN? Terdapat perselisihan ulama dalam masalah penamaan ayah dan nasabnya, kenabian dan profesi serta sifat-sifat fisiknya.[1] Al-Hâfizh Ibnu Katsîr rahimahullah menjelaskan, ia adalah Luqmân bin ‘Anqâ bin Sadûn.[2] Sebagian besar ulama Salaf menyatakan, Luqmân rahimahullah bukanlah nabi dan tidak pula mendapatkan wahyu, melainkan ia seorang wali Allah Subhanahu wa Ta’ala yang taat, shâlih, dan bijaksana, yang telah dikaruniakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berbagai keutamaan, berupa kecerdasan akal, kedalaman pemahaman terhadap Isla

8 KUNCI AGAR ANAK TIDAK JADI GENERASI HOME SERVICE

Gambar
Baca ( klik disini ) 8 KUNCI AGAR ANAK TIDAK JADI GENERASI HOME SERVICE Kini ada istilah generasi home service. Apa artinya, apa saja penyebabnya dan bagaimana agar anak terhindar darinya? “Ma, sepatuku mana?” Milena berteriak. Hampir setiap pagi ia seperti itu. “Kaos kakinya nggak ada Ma. Cepetan cariin!” “Ih, ini kusut. Pasti belum disetrika ya,” katanya bersungut-sungut. “Ini rok abu-abuku sudah mulai kusam Ma. Nanti siang beliin ya. Soalnya besok kupakai.” Bukan hanya Milena yang bersikap seperti itu. Banyak anak SMA lainnya yang dikeluhkan oleh orangtua karena mengalami gejala serupa. Sudah besar, tapi belum mandiri. Sudah berseragam putih abu-abu, tapi masih minta semuanya dilayani. Belum bisa mengerjakan sendiri. Generasi “Home Service”, demikian istilah untuk mereka. Generasi home service adalah generasi yang selalu minta dilayani. Dalam istilah Al Quran, mereka termasuk dzurriyatan dhi’afa (generasi lemah). Lemah dalam kemandirian, lemah dalam menghadapi tantangan kehidupan. P

Ayah !, Ternyata Engkau Penyebab Utama Kerusakan Akhlak Anak

Gambar
Baca : MEMBASMI GENERASI “HOME SERVICE” Ayah merupakan Imam sekaligus pemimpin dalam rumah tangganya. Bahkan ayah pun memiliki peranan yang tak kalah penting dalam mendidik anak selain dari peran seorang ibu. Terkadang kaum lelaki justru terjurumus kepada kesalahan yang menyebabkan generasi penerusnya menjadi generasi yang tidak maksimal. Peran penting seorang ayah bukan hanya dalam urusan mencari nafkah. Ayah merupakan cermin nyata kehidupan dari buah hatinya. Sang buah hati pun akan melihat bagaimana sikap dan perilaku ayahnya. Kali ini Ustadz Budi Ashari, Lc. Hafizahullahu Ta’ala membawakan sebuah tema Ayah!! Ternyata Engkau Penyebab Utama. Mengapa demikian? pasti kita bertanya-tanya. Apa yang salah dari seorang ayah? atau justru sang ayah lah yang mempunyai kunci kesuksesan dari buah hatinya. Maka dari itu mari kita menambah wawasan serta ilmu kita dalam mendidik sang buah hati dengan menjadi ayah yang baik bagi mereka. simak video berikut : Pendidikan Karater Bukan sekadar Ilm