Ayah !, Ternyata Engkau Penyebab Utama Kerusakan Akhlak Anak

Ayah merupakan Imam sekaligus pemimpin dalam rumah tangganya. Bahkan ayah pun memiliki peranan yang tak kalah penting dalam mendidik anak selain dari peran seorang ibu. Terkadang kaum lelaki justru terjurumus kepada kesalahan yang menyebabkan generasi penerusnya menjadi generasi yang tidak maksimal. Peran penting seorang ayah bukan hanya dalam urusan mencari nafkah. Ayah merupakan cermin nyata kehidupan dari buah hatinya. Sang buah hati pun akan melihat bagaimana sikap dan perilaku ayahnya. Kali ini Ustadz Budi Ashari, Lc. Hafizahullahu Ta’ala membawakan sebuah tema Ayah!! Ternyata Engkau Penyebab Utama. Mengapa demikian? pasti kita bertanya-tanya. Apa yang salah dari seorang ayah? atau justru sang ayah lah yang mempunyai kunci kesuksesan dari buah hatinya. Maka dari itu mari kita menambah wawasan serta ilmu kita dalam mendidik sang buah hati dengan menjadi ayah yang baik bagi mereka.

simak video berikut :

Pendidikan Karater Bukan sekadar Ilmu Pengetahuan.

Anis Baswedan mengatakan pendidikan karakter merupakan kebiasaan. Kata dia, pendidikan karakter bukan sekadar ilmu pengetahuan.

"Karakter itu konsep yang belum tentu anak-anak menangkapnya. Kalau berkata kebiasaan, itu lebih mudah. Anak-anak zaman sekarang tahunya karakter itu kalau sedang kirim pesan sms, 160 karakter gitu," kata Anis saat menjadi narasumber Seminar Pendidikan Anak bertema "Mendidik Anak Berkarakter di Era Digital" di aula Masjid Hikmatul Ummah, Kampung Rawa Badung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/3-2017).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan pendidikan karakter tidak bisa hanya diajarkan di ruang kelas, namun juga di ruang kehidupan.

"Pendidikan karakter abad 21 itu simpel, ujung-ujungnya membuat kebiasaan. Setelah kebiasaan, nanti akan memiliki karakter dan akhirnya terbentuk budaya," ujarnya.

Dirinya menambahkan, pendidikan karakter selama ini hanya dipahami sebagian besar masyarakat sebagai pendidikan moral. Padahal pendidikan karakter kinerja tidak kalah penting untuk diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak.

"Karakter kinerja seperti kerja keras, disiplin, kerja tuntas, tak mudah menyerah, itu semua karakter juga. Bukan hanya jujur, sopan, atau hormat ke orang tua," jelasnya.

Dirinya mencontohkan tidak ada orang tua yang ingin anaknya jujur tapi malas atau bekerja keras tapi culas. Karena itulah, pendidikan karakter moral dan kinerja harus bisa diselaraskan dan seimbang.

"Jadi jangan sampai kita menyuruh anak kita untuk jujur, jangan korupsi. Tapi kita sebagai orang tua malah melanggar lalu lintas, misalnya," pungkasnya. "Jadi jangan sampai kita menyuruh anak kita untuk jujur, jangan korupsi. Tapi kita sebagai orang tua malah melanggar lalu lintas, misalnya," pungkasnya.


Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Perbedaan Muhammadiyah dengan Wahabi