Nak ikut apa yang Nabi suruh, atau Nabi buat?

Simak uraian Ustadz Hussain Yee di video burikut : 

Benarkah Semua Perbuatan Nabi Itu Sunnah yang Wajib Kita Ikuti?


MENGIKUTI Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi Wasallam merupakan salah satu prinsip penting dalam Islam.

Bahkan ketaatan kepada Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi Wasallam  merupakan syarat mutlak ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.


Allah berfirman:


مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ


“Barangsiapa menaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (An Nisa’: 80)


Pada dasarnya seroang nabi punya peran sebagai panutan buat umatnya. Sehingga umatnya wajib menjadikan diri seorang nabi sebagai suri tauladan dalam hidupnya.

Namun perlu juga diketahui bahwa tidak semua perbuatan nabi menjadi ajaran yang wajib untuk diikuti. Memang betul bahwa para prinsipnya perbuatan nabi itu harus dijadikan tuntunan dan panutan dalam kehidupan. Akan tetapi kalau kita sudah sampai detail masalah, ternyata tetap ada yang menjadi wilayah khushushiyah beliau.

Ada beberapa amal yang boleh dikerjakan oleh nabi tetapi haram buat umatnya. Di sisi lain ada amal yang wajib buat nabi tapi buat umatnya hanya menjadi sunnah. Lalu ada juga yang haram dikerjakan oleh nabi tetapi justru boleh bagi umatnya.

Marilah kita telaah lebih lanjut masalah ini dengan contoh-contoh langsung agar lebih jelas.

I. Boleh Buat Nabi Haram Bagi Umatnya

Ada beberapa perbuatan hanya boleh dikerjakan oleh Rasulullah SAW, sebagai sebuah pengecualian. Namun buat kita sebagai umatnya justru haram hukumnya bila dikerjakan. Contohnya antara lain:

  1. Berpuasa Wishal 
    Puasa wishal adalah puasa yang tidak berbuka saat Maghrib, hingga puasa itu bersambung terus sampai esok harinya. Nabi Muhammad SAW berpuasa wishal dan hukumnya boleh buat beliau, sementara umatnya justru haram bila melakukannya.

  2. Boleh Beristri Lebih Dari 4 Wanita 
    Contoh lainnya adalah masalah kebolehan poligami lebih dari 4 isteri dalam waktu yang bersamaan. Kebolehan ini hanya berlaku buat Rasulullah SAW seorang, sedangkan umatnya justru diharamkan bila melakukannya.

II. Yang Wajib bagi Nabi Sunnah bagi Ummatnya

Sedangkan dari sisi kewajiban, ada beberapa amal yang hukumnya wajib dikerjakan oleh Rasulullah SAW, namun hukumnya hanya sunnah bagi umatnya.

  1. Shalat Dhuha’ 
    Shalat dhuha’ yang hukumnya sunnah bagi kita, namun buat nabi hukumnya wajib.

  2. Qiyamullail 
    Demikian juga dengan shalat malam (qiyamullaih) dan dua rakaat fajar. Hukumnya sunnah buat kita tapi wajib bagi Rasulullah SAW.

  3. Bersiwak 
    Selain itu juga ada kewajiban bagi beliau untuk bersiwak, padahal buat umatnya hukumnya hanya sunnah saja.

  4. Bermusyawarah 
    Hukumnya wajib bagi nabi SAW namun sunnah buat umatnya

  5. Menyembelih kurban (udhhiyah)
    Hukumnya wajib bagi nabi SAW namun sunnah buat umatnya.

  6. Mushabarah 
    Mushabarah boleh dipahai sebagai bertahan dan sabar ketika menghadapi lawan,

  7. Mencegah kemungkaran dalam setiap keadaan

Dan tentunya masih banyak lagi yang tidak disebutkan di sini.

III. Yang Haram Buat Nabi tapi Boleh buat Ummatnya

Sekarang kita bahas apa saja perbuatan yang hukumnya haram buat nabi, sedangkan buat umatnya malah dibolehkan. Di antaranya adalah:

  1. Menerima Harta Zakat 
    Semiskin apapun seorang nabi, namun beliau diharamkan menerima harta zakat. Demikian juga hal yang sama berlaku buat keluarga beliau (ahlul bait).

  2. Makan Makanan Yang Berbau 
    Segala jenis makanan yang berbau kurang sedang hukumnya haram buat beliau, seperti bawang dan sejenisnya. Hal itu karena menyebabkan tidak mau datangnya malakat kepadanya untuk membawa wahyu.
    Sedangkan buat umatnya, hukumnya halal, setidaknya hukumnya makruh. Maka jengkol, petai dan makanan sejenisnya, masih halal dan tidak berdosa bila dimakan oleh umat Muhammad SAW.

  3. Haram Menikahi Wanita Ahlulkitab 
    Karena isteri nabi berarti umahat muslim, ibunda orang-orang muslim. Kalau isteri nabi beragam nasrani atau yahudi, maka bagaimana mungkin bisa terjadi.
    Sedangkan buat umatnya dihalalkan menikahi wanita ahli kitab, sebagaimana telah dihalalkan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3.

  4. Menikahi Wanita Yang Tidak Hijrah ke Madinah

  5. Melepas Pakaian Perang bila Telah Dikenakan hingga selesai Perang

Semua contoh di atas merupakan hasil istimbath hukum para ulama dengan cara memeriksa semua dalil baik yang ada di dalam Al-Quran maupun yang ada di dalam sunnah nabi SAW.

Kajian tentang ini tentu menarik untuk disimak, agar kita bisa lebih paham dan lebih mengerti syariah Islam, serta tahu bagaimana cara kita menjadi umat Muhammad SAW. Ternyata kalau kita dalami, ada banyak masalah yang perlu kita ketahui terkait dengan hubungan kita dengan beliau SAW sebagai panutan dan suri tauladan kita.

Wallahu a’lam bishshawab, 

Oleh : Ahmad Sarwat, Lc

Simak juga video berikut : 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab