Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ujub-Sombong

Ketika Mereka Menolak Sifat ‘Uluw dan Istiwa’

Ketika Mereka Menolak Sifat ‘Uluw dan Istiwa’ Di manakah Allah? Di antara masalah yang disepelekan dan diremehkan oleh kaum muslimin adalah jawaban dari sebuah pertanyaan yang sederhana yaitu,  ”Di manakah Allah?”  Buktinya, kalau kita sampaikan pertanyaan ini kepada mereka maka mungkin akan kita dapati dua jawaban yang batil dan kufur.  Pertama,  mereka mengatakan bahwasanya Allah ada di mana-mana atau di segala tempat.  Kedua,  mereka mengatakan bahwasanya Allah ada dalam diri atau hati kita. Sedangkan yang lain mungkin akan menjawab,  ”Saya tidak tahu.” Padahal kalau mereka mau berfikir sejenak, orang yang yang mengatakan bahwasanya Allah Ta’ala berada di setiap tempat atau Allah Ta’ala berada di mana-mana, konsekuensinya adalah menetapkan keberadaan Allah di jalan-jalan, di pasar, bahkan di tempat-tempat kotor seperti di parit, WC, tempat sampah, dan lainnya. Oleh karena itu, kita katakan kepada mereka, سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ “Maha Suci Allah dari apa-apa yang mere

Sifat Iblis ; meremeh dan merendahkan serta sombong

Diantara sifat iblis itu adalah : 》meremeh dan merendahkan serta sombong. 》pendendam dengan mewariskan sampai ke anak cucunya. Sebagaimana yang disebutkan Al-Qur an Surat Al-Isra Ayat 61 dan 62 berikut : ( 61 )   Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" ( 62 )   Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". ----- Berikut tafsir Ibnu Katsir tentang ayat tsb diatas : Al-Isra, ayat 61-62  {وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا (61) قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة

Al-Qur an, Al a'raf 12 : KALAU SUDAH MERASA BAIK AKAN SULIT DIPERBAIKI

KALAU SUDAH MERASA BAIK AKAN SULIT DIPERBAIKI Iblis menjadi terkutuk karena merasa lebih baik dari Adam alayissalam .. قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis, "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." [Al a'raf : 12] Ummul Mu`miniin ‘Aa`isyah radhiyallaahu ‘anha pernah ditanya: مَتَى يَكُوْنُ الرَّجُلُ مُسِيْأً Kapan seseorang itu dikatakan buruk? Beliau menjawab: إِذَا ظَنَّ أَنَّهُ مُحْسِنٌ Ketika dia menyangka dirinya seorang yang baik. (At-Taisiir bisyarh Al-Jaami’ as-Shoghiir 2/606; kutip dari web ust. firanda) 1. Itulah salah satu awal mula keterperosokan seseorang dalam keburukan, ketika dia menilai dirinya sebagai seorang yang baik. Maka diapun akan mulai merendahkan orang lain. Maka dia pun merasa serba-

Mengatakan 2+2=4, dituduh merasa paling benar?

"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Al-Baqoroh: 147) Sumber video :  https://www.youtube.com HAKEKAT KEBENARAN   : Mencari hakekat kebenaran mungkin sering kita ucapkan, tapi susah dilaksanakan. Makhluk apa itu kebenaran juga kita kadang masih nggak ngerti. Yang pasti bahwa “benar” itu pasti “tidak salah”. Pertanyaan-pertanyaan kritis kita di masa kecil, misalnya mengapa gajah berkaki empat, mengapa burung bisa terbang, dsb kadang tidak terjawab secara baik oleh orang tua kita. Sehingga akhirnya sering sesuatu kita anggap sebagai yang memang sudah demikian wajarnya (taken for granted). Banyak para ahli yang memaparkan ide tentang sudut pandang kebenaran termasuk bagaimana membuktikannya. Saya mencoba ulas masalah hakekat kebenaran ini dari tiga sudut pandang yaitu: kebenaran ilmiah, kebenaran non-ilmiah dan kebenaran filsafat. Harus kita pahami lebih dahulu bahwa meskipun kebenaran ilmiah sifatnya lebih s

7 Cara Menghadapi dan 7 Ciri Kamu Punya Sifat Sombong tapi Jarang Disadari

7 Cara Menghadapi Orang Sombong : Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa bertemu dengan orang sombong di lingkungan sekitar kita. Sombong merupakan sifat buruk alami manusia yang tidak baik dipelihara dalam diri baik di lingkungan bertetangga, sekolah hingga tempat kerja. Kesombongan dalam Islam itu sendiri merupakan sifat yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah. Apapun bentuk kesombongan yang dilakukan manusia, dilarang oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman ayat 18 : وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرٍۚ “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” Menghadapi orang yang selalu berlagak sombong terkadang cukup membuat kita gerah, lalu bagaimana cara menghadapi orang sombong menurut islam? Sebuah hadits menyebutkan: عَنْ عُقْبَةَ بْن