POLIGAMI DALAM TAFSIR MINANGKABAU: STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN SULAIMAN AR-RASULI DAN BUYA HAMKA
Sumber foto baca biografi: https://id.m.wikipedia.org/
Banyak orang tidak tahu bahwa Syekh Haji SULAIMAN AR-RASULI yang terkenal dengan panggilan Inyiak Canduang ulama tarekat sufi Naqsabandiyah mempunyai isteri 17 orang, anak 19 orang dan cucu 19
Ummi Shafiyyah adalah istri pertamanya, dan mereka memiliki empat anak bersama. Ar-Rasuli adalah sosok yang penyayang keluarga dan romantis. Ditunjukkan bahwa dia menulis kepada Ummi Shafiyyah Religious-Love Agreement (perjanjian berdasarkan cinta dan agama) sesaat sebelum berangkat ke Makkah:
“Adinda berapa lama nanti adinda kakanda tinggalkan selama di Mekkah, tentu adinda separo tersiksa, selain sabar adinda yang kakanda harap sebab perjalanan kakanda demi untuk kebahagiaan rumah tangga
kita dimasa depan. Nanti bila kakanda telah kembali pulang, kalau kiranya kakanda dijemput orang jadi mantu (sebagaimana tradisi bagi haji-haji baru apalagi ulama pula). Maka kakanda berjanji di muka tuhan akan menolak/bertahan selama beberapa 12 tahun adinda kakanda tinggalkan, percayalah adinda”.
Shafiyah hanya menjawab dengan anggukan kepala. Selama tiga setengah tahun di Mekkah, banyak Siriah yang datang dan menawarkan diri untuk diperistri oleh Ar-Rasuli, akan tetapi ditolak. Tahun pertama sampai tahun ketiga masih terus ia tolak, sampai akhirnya Ummi Shafiyyah bergumam dalam hati:
“kalau begini naganaganya, saya yang goblok, suami saya telah terang mulia diperebutkan orang, kalau saya terlalu tahan, tak jadi mulia suami saya, yang telah bergelar Haji Sulaiman Ar-rasuli itu”.
Kemudian Ummi shafiyyah mengizinkan suaminya menikah lagi dan menerima jemputan jika ada yang datang lagi. Atas izin istrinya tersebut, Sulaiman Ar-rasuli kemudian menikah dengan Hasanah binti H. Abdurrahman Simarasap, Baso. Begitupun seterusnya hingga ia memiliki 17 istri dalam usia 67 tahun dengan dikaruniai 19 orang anak dan 19 cucu (Ilyas, n.d.).
Sangat jelas dari penjelasan sebelumnya bahwa Syekh Sulaiman Arrasuli adalah seorang poligami.
“kok suami anak di japuik manjadi urang sumando di kampuang lain, Alhamdulillah anak sabuik, tando suami urang baik, lapehlah jo muluik manih hati nan suci, gadang nikmat untuak awak”.
Baca selanjutnya :
Komentar
Posting Komentar