Syekh Jamil Jaho mudur dari Muhammadiyah

Sumber video : https://youtu.be/gbhc

Syekh Jamil Jaho mendirikan cabang Muhammadiyah Padang Panjang bersama Buya Hamka. Tak sepakat keputusan muktamar soal mazhab, ia pun keluar dan ikut mendirikan Perti

Pada tahun 1924 Inyiak Jaho mendirikan surau di Jaho. Beberapa saat setelah didirikan, berdatangan murid-muridnya dari dari Aceh, Jambi, Sumatera Utara, Lampung, dan Bengkulu.

Inyiak Jaho mendirikan organisasi Muhammadiyah di Padang Panjang pada 1926. Ia menjadi ketua dan Buya Hamka menjadi wakilnya. Atas usaha mereka, berdirilah kompleks Muhammadiyah di Guguk Malintang yang semula berasal dari Hotel Merapi. Inyiak Jaho bersama-sama dengan tokoh agama dan politik di Padang Panjang juga mendirikan HIS Muhammadiyah.

Pada tahun 1927 bersama-sama Syekh Muhammad Zein Simabur dan S.Y. St. Mangkuto, ia pergi menghadiri kongres Muhammadiyah ke-16  di Pekalongan, Jawa Tengah (salah satu hasil keputusan kongres Muhammadiyah adalah lahir "Majlis Tarjih, baca klik disini)

Namun usai muktamar, ia mengundurkan diri dari kepengurusan Muhammadiyah, karena dalam keputusan muktamar tersebut "tidak membolehkan mengikuti satu mazhab"

Sedangkan alasan lain menurut Syekh Jamil Jaho dan Syekh Muhammad Zein ; 

"taqlid kepada ulama-ulama terdahulu masih perlu dipertahankan" dan "tidak setuju dengan membuka peluang ijtihat".

----ooo----
Baca :
----ooo----

Pada tahun 1928  Angku Jaho bergabung dengan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dalam rangka menghimpun Ulama Kaum Tua atau tradisionil (baca beraqidah Asy'ariyah bermazhab fiqih Syafe'i dan bertasuf-bertarikat Junaid al-Baghdadi, ciptaan ulama kelahiran Persi-Iran, baca klik disinidi Minangkabau, mendirikan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan juga termasuk sebagai salah seorang pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dan disusul oleh ulama-ulama Perti yang lain.
----
Baca artikel terkait :
Disamping masyhur alim dalam kitab, beliau juga merupakan pengamal Tarikat sebagai jalan kearifan Tasawwuf beliau. Dalam hal terakhir ini beliau mewiridkan Tarikat Auliya, sebuah tarikat  yang tidak begitu dikenal lebih jauh, namun dapat dijelaskan bahwa tarikat ini bertumpu pada amalan-amalan wirid. Selain itu Syekh Jaho juga dikenal sebagai pendekar Silat yang terkenal.

Selain menulis dalam bentuk narasi, beliau tampak juga piawai menulis dalam bentuk nazhm (sya'ir). Salah satunya yang kita dapati ialah berupa taqrizh (pujian) beliuterhadap kitab Tsamaratul Ihsan -nya Syekh Sulaiman ar-Rasuli, beberapa butir nazhm beliau itu ialah:
  • Dengan Bismillah pena berlari Alhamdulillah khaliqul Bari Salawat dan salam pula hadiri Atas Muhammad Rasul Jauhari
  • Begitu kata Muhammad Jamil Negerinya Jaho tempat tak kamil Dengan ilmunya belum lai 'amil Dosanya banyak dirinya hamil
  • Wahai sahabat umum dan rata Pada suatu hari datang curita Dari pengarangnya alim pendeta Amatlah pintar fasih berkata
  • Pengarang mahir amat jauhari Sulaiman ar-Rasuli nama diberi Guru yang alim amat bahari Sudah masyhur antaro negeri.
Baca juga artikel terkait berikut :
----
Sumber Sya'ir : Dalam Syekh Sulaimanar-Rasuli, Tsamaratul Ihsanfi Wiladati Sayyidil Insan (Bukittinggi:Derikrij Agam, 1923) hal. 90 .

Referensi : 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab