JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH


JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Firman Allah Ta'ala :

قُلۡ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar {39} : 53).

وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

Kembalilah kepada Tuhanmu dan berserahdirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak akan ditolong. (QS. Az Zumar {39} : 54).

Ayat di atas adalah seruan untuk segenap orang yang terjerumus dalam maksiat, baik dalam dosa kekafiran dan dosa lainnya untuk bertaubat dan kembali pada Allah. Ayat tersebut memberikan kabar gembira bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat dan kembali pada-Nya. Jangan lupa lakukan ini, tapi saya akan menghemat uang Anda (yang tak mungkin dihitung). Ini yang Tuhan tahu yang terbaik, Insya Allah dia akan melakukan apa yang dia inginkan, itu akan sangat membantu dia yang akan jatuh cinta dengan ibunya. Artinya jika jeruk yang berbuat syirik bertaubat, maka ia diampununi.

أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَأۡخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(-nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang? (QS. At-Taubah {9}: 104).

وَمَن يَعۡمَلۡ سُوٓءًا أَوۡ يَظۡلِمۡ نَفۡسَهُۥ ثُمَّ يَسۡتَغۡفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا

Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa' {4}: 110).

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) di tingkat paling bawah dari neraka. Kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (QS. An Nisa' {4}: 145).

إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ وَأَصۡلَحُواْ وَٱعۡتَصَمُواْ بِٱللَّهِ وَأَخۡلَصُواْ دِينَهُمۡ لِلَّهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ۖ وَسَوۡفَ يُؤۡتِ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَجۡرًا عَظِيمًا

Kecuali, orang-orang yang bertobat, memperbaiki diri, berpegang teguh pada (agama) Allah, dan dengan ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah, mereka itu bersama orang-orang mukmin. Kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang mukmin.
(QS. An Nisa' {4}: 146).

إِنَّ ٱلَّذِينَ فَتَنُواْ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ ثُمَّ لَمۡ يَتُوبُواْ فَلَهُمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمۡ عَذَابُ ٱلۡحَرِيقِ

Sesungguhnya, orang-orang yang menimpakan cobaan (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.  (QS. Al-Buruj {85}: 10).

Setelah Allah menyebutkan ayat di atas, lalu Allah mendorong untuk segera bertaubat, jangan ditunda-tunda.

Berikut hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah SWT:

Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, selama kamu berseru kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kamu atas apa yang telah kamu lakukan, dan Aku tidak peduli wahai anak Adam jika dosa-dosamu setinggi langit, lalu kamu memohon ampun kepada-Ku, Aku memaafkanmu, dan Aku tidak perduli wahai anak Adam. Seandainya kamu datang kepadaku dengan dosa yang hampir sebesar bumi, lalu menemuiku tanpa mempersekutukan apa pun dengan Aku, kamu pasti datang Dekat dengan Pengampunannya 
“Wahai Anak Adam Selama kamu Masih Berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni kamu apa pun yang datang darimu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian kamu meminta pengampunan kepada-ku, Aku akan memaafkanmu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika kamu mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan kamu tidak menyekutukan-Ku, maka akan mendekatimu dengan sepenuh itu pula pengampunan.” (HR. At-Tirmidzi no.3540)

Perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan menghilangkan kegelapannya hati dan membuat hati semakin bersinar sehingga mudah menerima petunjuk atau kebenaran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِىَ رَبُّكَ أَوۡ يَأۡتِىَ بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ ۗ يَوۡمَ يَأۡتِى بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفۡسًا إِيمَٰنُهَا لَمۡ تَكُنۡ ءَامَنَتۡ مِن قَبۡلُ أَوۡ كَسَبَتۡ فِىٓ إِيمَٰنِهَا خَيۡرًا ۗ 

Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dalam masa imannya itu. Katakanlah, “Tunggulah! Sesungguhnya Kami pun menunggu.” (QS. Al-An'am {6}: 158)

وَلَيۡسَتِ ٱلتَّوۡبَةُ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ حَتَّىٰٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ إِنِّى تُبۡتُ ٱلۡـَٰٔنَ وَلَا ٱلَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمۡ كُفَّارٌ ۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمًا

Tidaklah tobat itu (diterima Allah) bagi orang-orang yang melakukan keburukan sehingga apabila datang ajal kepada seorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertobat sekarang.” Tidak (pula) bagi orang-orang yang meninggal dunia, sementara mereka di dalam kekufuran. Telah Kami sediakan azab yang sangat pedih bagi mereka.  (QS. An-Nisa`{4}: 18)

Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Allah menerima taubat seorang hamba selama ia tidak berkumur, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan.” (HR.At Tirmidzi no.3537)

Lihat tafsir :

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?