Syekh Dr. Atiyyah Saqqar; "Siapa Wahabi"

Sumber video : https://youtu.be/K

"Siapa Wahabi"

Oleh : Dr Atiyyah Saqqar (Mantan Ketua Lajnah Fatwa Univ. Al-Azhar Mesir)*

“Al-Wahhabiyyah diatribusikan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab, dan dia adalah agama Muslih (Reformis) yang muncul di Jazirah Arab. Dan dia melarang orang melakukan kejahatan dan inovasi yang tidak sejalan dengan agama. berkaitan dengan tauhid Allah Ta'ala. Di sana (Semenanjung Arab) ada sebagian orang misalnya tawassul dengan beberapa wali dan tabarruk bersama mereka dan memuliakan mereka dengan pemujaan yang besar, hingga akhirnya puncaknya mereka mengira bahwa wali tersebut adalah walinya. Para nabi dan seolah-olah mereka (para wali) adalah Dzat Allah Ta'ala.Ghulu dalam cinta yang berujung pada kekafiran.Oleh karena itu, ketika Nabi melihat para sahabat sangat mencintai Nabi, (inilah kewajiban kita untuk mencintai Nabi Muhammad SAW). dan mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala). Namun, cinta yang berlebihan kepada Nabi adalah sesuatu yang tertolak! Ketika Nabi melihat para sahabatnya bertindak terlalu jauh dalam cinta mereka kepadanya, Nabi takut mereka akan mengangkatnya melebihi kedudukan yang seharusnya. Lalu Nabi bersabda; ((Jangan memujiku secara berlebihan seperti yang dilakukan kaum Nasrani kepada Nabi Isa bin Maryam, namun katakanlah bahwa aku (Nabi Muhammad) adalah hamba Allah dan utusanNYA)).

Itu adalah; Jangan terlalu memujiku sehingga kalian semua memberiku sesuatu yang melampaui hak yang seharusnya diberikan kepadaku, seperti kecintaan umat Nasrani terhadap Isa bin Maryam.

Mereka mengagung-agungkannya dengan sangat mengagung-agungkan hingga menyatakan bahwa Yesus adalah tuhan atau anak tuhan. Berlebihan dalam urusan cinta adalah sesuatu yang jahat dan terlarang serta ditolak sepenuhnya oleh Syariah.

Maka Muhammad bin Abdul Wahab berhati-hati dalam gerakan reformasinya dalam topik ini, yaitu tauhid atau keikhlasan tauhid terhadap Allah Ta'ala saja. Meyakini hanya Tuhan sajalah pelaku segala sesuatu, Dialah Tuhan yang maha kuasa, maha kuasa dan maha kuasa. Namun bagi orang-orang yang bertengkar dengan sebagian orang sampai pada taraf yang membuat sebagian dari mereka berkata; “Inilah syekh besar yang mampu menyembuhkan penyakit, inilah syekh besar yang rezekinya ada di tangannya, dia mengendalikan segala sesuatu”. Terlalu jauh mengaitkan hal-hal ini dengan manusia dapat menimbulkan ketidakpercayaan. Sebab Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mempunyai sekutu dan di tangan-Nya segala sesuatu berada.
Beliau (Muhammad bin Abdul Wahab) menjalankan dakwah reformasinya dengan teori ini dan sangat memusatkan perhatiannya pada masalah tauhid, yaitu keikhlasan tauhid (kesucian) kepada Allah Ta'ala. Kalaupun ada sebagian dari murid-muridnya atau orang-orang yang pandangannya terlalu jauh dalam tauhid ini, sampai keterlaluan sehingga mengambil beberapa hal yang dapat tercium meskipun hanya sedikit baunya, maka bau tersebut dianggap melalaikan Tuhan. Namun, seperti yang selalu saya katakan dan ulangi, bahwa ekstrem (ghulu) dalam segala hal dapat menyebabkan kesalahan besar. Tidak bisa sebaliknya, hendaknya kita menjadi orang yang sederhana, rasional, sebelum kita mau menetapkan suatu undang-undang hendaknya kita bahas dan pahami dengan sebaik-baiknya, karena gegabah dalam menghukum manusia mana pun yang mencintai orang-orang suci misalnya, tergesa-gesa dalam menghukum kekafiran kepada seseorang adalah hal yang sangat merugikan.

Anda semua pasti mengetahui sebuah hadis Nabi yang menyebutkan; “Jika mengucapkan….mengucapkan salam,,,,((barangsiapa berkata kepada saudaranya, hai kafir, maka dia kembali kepada salah satu di antara keduanya, baik seperti yang dia klaim (orang tersebut benar-benar kafir) dan jika itu tidak benar maka kekafiran kembali kepada orang yang mengaku)) Yang penting sebagian orang yang melakukan dakwah ini ahli dalam hal ini…..”

*Dr Atiyyah Saqqar seorang ulama Azhar terkenal lahir pada tahun 1914 M dan meninggal pada tahun 2006 M lahir di Zaqaziq Mesir. Beliau merupakan salah satu anggota Majma' Buhus Islamiyyah Mesir.

Sumber : https://yeopmadiny.blogspot.com

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?