Doa Awal dan Akhir Tahun dalam Islam. Adakah dalilnya?

Tidak Ada Doa Awal dan Akhir Tahun dalam Islam

Sumber video : https://fb.watch/

Doa Awal dan Akhir Tahun dalam Islam. Adakah dalilnya?

Setiap pergantian tahun, baik Masehi maupun Hijriyah, biasanya doa awal dan akhir tahun bermunculan dan beredar di dunia maya, terutama Facebook.

Doa akhir dan awal tahun yang selama ini beredar, menjadi kontroversi dikarenakan tidak ada rujukan atau dalil yang shahih atau kuat.

Tidak Ada Doa Awal dan Akhir Tahun dalam Islam

Menurut para ulama hadits, doa awal dan akhir tahun  tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits shahih, juga tidak ditemukan dalam kitab-kitab ulama masyhur. Bagi  yang memiliki “temuan lain”, silakan share.

Doa awal dan akhir tahun tidak ada dalam Risalah Islam dan tidak pernah diajarkan Rasulullah Saw karena memang sistem perhitungan tahun hijriyah juga dilakukan bukan pada masa Rasul, tapi pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Doa akhir tahun yang “katanya” dibaca antara setelah shalat Ashar sampai sebelum Maghrib di hari terakhir di bulan Dzulhijjah. Lalu doa awal tahun “katanya” dibaca bada Magrib di awal tahunsebanyak 3x.

Para ulama yang berpegang teguh kepada Quran dan Sunnah Rasul sejauh ini tidak atau belum menemukan rujukan yang sahih atas pernyataan “katanya” tersebut. Belum/tidak menemukan “perintah khusus” tersebut dalam nash Quran ataupun hadits dan fatwa para ulama.

Belum/tidak ada juga sumber terpercaya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw dan para shahabat dan para tabi’in pernah mengamalkan doa tersebut.

Dr. Bakr Abu Zaid (pengajar di Masjid Nabawi pada 1390 – 1400 H dan anggota Majma’ al-Fiqhi al-Islami di bawah Rabithah Alam Islamiyah) mengatakan:

 الناس فيه من الدعاء، ورتبوا ما لم يأذن به الشرع، فهو بدعة لا أصل لها.

"Tidak terdapat dalil dalam syariat yang menyebutkan tentang doa atau dzikir akhir tahun. Masyarakat membuat-buat kegiatan doa, mereka susun kalimat-kalimat doa, yang sama sekali tidak diizinkan dalam syariat. Doa semacam ini murni bukan ajaran Nabi Saw dan tidak ada dasarnya" (Tashih ad-Dua, hlm. 108).

Keterangan yang sama juga disampaikan Syaikh Khalid Abdul Mun’im Rifa’i:

ينبغي للمسلم اجتناب تخصيص نهاية العام أو بداية العام الجديد بشيء من العبادات؛ فكل خير في اتباع من سلف

Selayaknya bagi setiap muslim untuk tidak mengkhususkan akhir tahun atau awal tahun baru dengan ibadah apa pun. Karena kebaikan itu ada pada mengikuti ulama terdahulu.

Doa Akhir Tahun Tidak Ada Literaturnya

Menurut Ustadz Sarwat di laman Rumah Fiqih, "Selama ini kami sudah berusaha mencari-cari rujukan doa awal dan akhir tahun itu di dalam kitab-kitab hadits nabawiyah, tapi sayangnya belum berhasil mendapatkannya."

"Kami juga telah bertanya ke sana kemari tentang asal muasal lafadz doa yang populer di tiap awal tahun hijriyah. Tetapi bahkan para ustadz dan ustadzah yang seringkali mengajarkan lafadz doa ini, juga tidak bisa menunjukkan kitab literatur yang dijadikan

Jadi sementara ini kami berkesimpulan bahwa teks doa itu memang bukan berdasarkan hadits nabi SAW, melainkan gubahan para ulama saja. Kalau dikatakan doa itu datang dari sabda Rasulullah SAW, tentu harusnya terdapat di dalam kitab-kitab hadits yang muktabar, baik di Shahihain, Kutubussittah atau Kutubut-tis'ah."

"Kalau ada orang yang mengatakan bahwa membaca teks doa di atas merupakan sunnah Rasulullah SAW, jelas salah. Apalagi seringkali teks itu diembel-embeli dengan berbagai khasiat. Seolah-olah menjanjikan ini dan itu."

Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid rahimahullah berkata, “Syariat Islam tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun. Manusia saat ini banyak yang membuat kreasi baru dalam hal amalan berupa doa, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali.” (Tashih Ad Du’a’, hal.107)

Syaikh ‘Abdullah At Tuwaijiriy berkata, “Sebagian orang membuat inovasi baru dalam ibadah dengan membuat-membuat doa awal tahun dan akhir tahun. Sehingga dari sini orang-orang awam ikut-ikutan mengikuti ritual tersebut di berbagai masjid, bahkan terdapat para imam pun mengikutinya. Padahal, doa awal dan akhir tahun tersebut tidak ada pendukung dalil sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dari para sahabatnya, begitu pula dari para tabi’in. Tidak ada satu hadits pun yang mendukungnya dalam berbagai kitab musnad atau kitab hadits.” (Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 399).

Tidak Ada Tuntunan

Jadi, amalan doa akhir dan awal tahun sebenarnya tidak ada tuntunannya, tidak pernah dilakukan oleh Nabi Saw, para sahabat, tabi’in, dan ulama-ulama besar. Amalan ini juga tidak kita temui pada kitab-kitab para imam hadits.

Kesimpulannya, teks doa awal dan akhir tahun itu tidak jelas sumbernya dan bukan berdasarkan hadits Nabi SAW.

Bisa jadi doa awal dan akhir tahun itu hanya merupakan gubahan atau karangan yang sejauh ini juga belum diketahui siapa penyusunnya. Karenanya, umat Islam wajib mengabaikan hadits tersebut, dan silakan berdoa seperti biasa saja, tidak ada doa khusus seperti itu.  

Jika ada yang punya dalil shahih berserta rujukan kitabnya, silakan cantumkan di kolom komentar. Admin hanya berusaha mencari dalil shahih atas sebuah amalan, jangan sampai amalan kita sia-sia bahkan jatuh ke jurang bid'ah karena tidak ada tuntunannya. Wallahu a’lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).

Sumber video : https://youtu.be/

Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriyah, Adakah Tuntunan?


Adakah tuntunan untuk doa awal dan akhir tahun hijriyah?

Amalan ini begitu tersebar di berbagai masjid di negeri kita ini. Sehingga sangat penting sekali kita mengetahui ada dasar ataukah tidak amalan tersebut.

Sebagian Ulama Mengatakan Tidak Ada Tuntunan

Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid rahimahullah berkata, “Syariat Islam tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun. Manusia saat ini banyak yang membuat kreasi baru dalam hal amalan berupa doa, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali.” (Tashih Ad Du’a’, hal.107)

Syaikh ‘Abdullah At Tuwaijiriy berkata, “Sebagian orang membuat inovasi baru dalam ibadah dengan membuat-membuat doa awal tahun dan akhir tahun. Sehingga dari sini orang-orang awam ikut-ikutan mengikuti ritual tersebut di berbagai masjid, bahkan terdapat para imam pun mengikutinya. Padahal, doa awal dan akhir tahun tersebut tidak ada pendukung dalil sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dari para sahabatnya, begitu pula dari para tabi’in. Tidak ada satu hadits pun yang mendukungnya dalam berbagai kitab musnad atau kitab hadits.” (Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 399).

Dilanjutkan pula oleh Syaikh At Tuwaijiriy di halaman yang sama, “Kita tahu bahwa doa adalah ibadah. Pengkhususan suatu ibadah itu harus tawqifiyah (harus dengan dalil). Doa awal dan akhir tahun sendiri tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula pernah dicontohkan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum.” (Idem)

Namun, Kalau Doa Para Sahabat Ini yang Dibaca, Silakan Diamalkan Saat Memasuki Awal Bulan atau Awal Tahun

Dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:

“Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Al-Qur’an di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan atau tahun:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

Artinya: Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan meraih rida Allah (Ar-Rahman). (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadits ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadits ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih).

Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, “Doa ini ada riwayatnya. Seorang muslim sangat bagus sekali mengamalkan doa ini ketika masuk awal bulan (terlihat hilal).” (Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 322345)
[https://islamqa.info/ar/answers/322345/]

*Doa di atas yang sahih tersebut cukup diamalkan sendiri dan ajarkan pada yang lain tanpa ada pensyariatan secara berjamaah. Wallahu a’lam.

Sedangkan bagi yang melihat hilal (awal bulan) hendaklah membaca:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

Artinya: Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah. (HR. Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi, no. 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Referensi:

Al-Bida’ Al-Hawliyah, ‘Abdullah bin ‘Abdil ‘Aziz bin Ahmad At Tuwaijiriy, terbitan Darul Fadhilah, cetakan pertama, tahun 1421 H.

Tashih Ad-Du’a’, Syaikh Bakr Abu Zaid, terbitan Darul ‘Ashimah, cetakan pertama, tahun 1419 H.

Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 322345, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, diakses dari https://islamqa.info/ar/answers/322345/دعاء-الصحابة-عند-دخول-الشهر, pada 8 Agustus 2021, 14.00 WIB.


Sumber : 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab