“Sombong terhadap orang sombong adalah sedekah.”



“Sombong terhadap orang sombong adalah sedekah.” ? 

Teks kalimatnya adalah : 

التكبر على المتكبر صدقة 

“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.” 

Dalam keterangan yang lain, 

التكبر على المتكبر حسنة 

“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah perbuatan baik.” 

Penyataan di atas bukanlah hadis, melainkan hanya perkataan manusia yang banyak tersebar di masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Ajluni dalam kitabnya, Kasyful Khafa, dengan menukil keterangan dari Al-Qari. Kemudian, Al-Qari mengatakan, “Hanya saja, maknanya sesuai dengan keterangan beberapa ulama.” 

Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap sombong maka dia akan sadar. Ini sesuai dengan nasihat Imam Syafi’i, ‘Bersikaplah sombong kepada orang sombong sebanyak dua kali.’ Imam Az-Zuhri mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada pecinta dunia merupakan bagian ikatan Islam yang kokoh.’ Imam Yahya bin Mu’adz mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada orang yang bersikap sombong kepadamu, dengan hartanya, adalah termasuk bentuk ketawadhuan.'” 

Sementara, ulama yang lain mengatakan, “Terkadang bersikap sombong kepada orang yang sombong, bukan untuk membanggakan diri, termasuk perbuatan terpuji. Seperti, bersikap sombong kepada orang yang kaya atau orang bodoh (yang sombong).” 

Bolehkan mengamalkan amalan demikian? 

Bersikap sombong kepada manusia merupakan dosa besar, tidak halal bersikap sombong kepada siapapun. Walaupun kepada orang yang sombong. Obat bagi orang yang memiliki sikap sombong pada sebagian orang bukan dengan cara dibalas dengan sikap sombong juga. Namun obatnya adalah hendaknya ia dinasehati dan diperingatkan agar takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Katakan kepadanya “hendaknya kamu bertakwa kepada Allah, sesungguhnya sombong adalah dosa besar”. 

Adapun hadits yang disebutkan diatas itu adalah hadits yang batil, tidak shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. (Al Fatawa Al Islamiyyah (4/104), Asy Syamilah)

Allah Murka dengan Kesombongan, Sekecil Apa pun! 

Sifat sombong dibenci Allah. Itulah sebabnya, siapa pun yang menyombongkan diri, Allah akan membinasakannya. Manusia, apa pun status dan jabatannya, tidak memiliki ruang sedikit pun untuk sombong. 

Kemampuan dan kelebihan yang ada pada setiap manusia atau suatu bangsa, tidak lebih dari anugerah Allah yang diamanahkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. 

Kemampuan dan kelebihan tersebut bukan untuk dibangga banggakan. Dari situ, kemudian manusia yang bersifat sombong menganggap rendah yang lain. 

“Dan Fir‘aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihat?” (QS. Al-Zukhruf: 51) 

Akhirnya, Fir’aun pun dibinasakan dengan apa yang ia sombongkan. Hal itu ditandai dengan dia ditenggelamkan di laut. 

Juga kaum ‘Aad yang dibinasakan dengan sesuatu yang lembut, yaitu angin. Saat itu Kaum ‘Aad menyombongkan diri dengan kekuatan yang mereka miliki. 

“Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindah kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS. Fushshilat: 15) 

Kesombongan sekecil apa pun akan membuat Allah murka dan menyebabkan pelakunya dijauhkan dari surga. Hal tersebut telah Allah wanti-wanti seperti yang di bawah ini. 

“Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.” (QS. Al-A’raf : 146) 

“(yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang. (QS. Gafir: 35). 

Allah mengabarkan bahwa Dia tidak menyukai orang yang menyombongkan diri dengan ancaman kehinaan di neraka di Jahannam. 

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”  (QS. Gafir: 60) 

Insya Allah, Allah rida menganugerahkan kepada kita semua, kesehatan, keselamatan, rahmat (kasih sayang-Nya, berkah (bertambahnya kebaikan), ampunan atas dosa-dosa kita, umur panjang dan rezeki halal serta kemudahan menjalani kehidupan 

Sumber : 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Kedustaan Terhadap Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah