Shalawat Para Malaikat Bagi Orang yang Berada Di Shaff Sebelah Kanan


SHALAWAT PARA MALAIKAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERADA DI SHAFF SEBELAH KANAN KETIKA SHALAT

Oleh :
Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi

Di antara orang-orang yang berbahagia dengan shalawat para Malaikat kepada mereka adalah orang-orang yang berada di sebelah kanan imam ketika shalat. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh para Imam (yaitu Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban) dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ.


"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaff-shaff sebelah kanan”. [1]

Al-Imam Ibnu Majah memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab Keutamaan Sebelah Kanan Shaff.”[2]

Al-Imam Ibnu Hibban pun memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Ampunan Allah dan Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Seseorang yang Melaksanakan Shalat di Sebelah Kanan Shaff.”[3]

Para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu bersemangat untuk berada di (shaff) sebelah kanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat.

Imam Muslim meriwayatkan dari al-Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu anhu, ia berkata:

كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُوْنَ عَنْ يَمِيْنِهِ يُقْبِلُ بِوَجْهِهِ.


“Jika kami melaksanakan shalat di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami sangat menginginkan agar berada di sebelah kanan beliau, dimana beliau akan menghadap pada kami dengan wajahnya.”[4]

Al-Imam an-Nawawi memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab Dianjurkannya Shalat di Sebelah Kanan Imam.”[5]

Baca Juga  Shalawat Kepada Nabi, Keutamaan Serta Faidahnya Al-Mulla ‘Ali al-Qari menukil dari Syaikh Ibnul Malik, bahwasanya beliau memberikan ta’liq (komentar) pada hadits tersebut dengan ungkapan: “Hadits tersebut menunjukkan kemuliaan shaff sebelah kanan.”[6]

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pertolongan-Nya kepada kita semua agar selalu shalat di sebelah kanan imam. Sesungguhnya Allah Mahamendengar dan Mahamengabulkan permohonan.

[Disalin dari buku Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum, Penulis Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang Yang Di Do’aka Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni, Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote :

[1] Sunan Abi Dawud, pada cabang-cabang bab ash-Shufuuf, bab Man Yustahabbu anyaliyal Imaam fish Shaffi wa Karaa-hiyatut Ta-akhkhur (II/263 no. 676), Sunan Ibni Majah bab Iqaamatush Shalaah was Sunnah fiihaa (I/180-181 no. 991), al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban kitab ash-Shalaah bab Fardhu Mutaaba’atil Imaam (V/533-534 no. 2160).

[2] Al-Hafizh al-Mundziri berkomentar: “Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan.” (At-Tarqiib wat Tarhiib (I/320)). Sanad hadits ini dihasankan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar. (Lihat Fat-hul Baari II/213).

[3] Sunan Ibni Majah bab Iqaamatush Shalaah was Sunnah fiihaa (I/180).
[4] Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban, kitab ash-Shalaah bab Fardhu Mutaaba’atil Imaam (V/533).

[5] Shahiih Muslim, kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashruhaa (I/492 no. 709 (62)).

[6] Ibid. Mirqaatul Mafaatiih (III/176), lihat pula kitab ‘Aunul Ma’buud (II/623).

 
Sumber : https://almanhaj.or.id/

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab