PENJELASAN RINCI TENTANG LEMAHNYA HADITS QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS

Sumber video : https://youtu.be/iep

PENJELASAN RINCI TENTANG LEMAHNYA HADITS QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS 

Oleh : Berik Said

Hadits yang paling sering dijadikan alasan untuk menetapkan bahwa qunut shubuh terus-menerus dilakukan diantaranya adalah hadits berikut:

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengisahkan:

مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِيْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

"Terus-menerus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam qunut pada shalat shubuh sampai beliau meninggal dunia". 

Nah... Inilah hadits utama yang paling sering dijadikan alasan sebagian saudara kita yang melakukan qunut Shubuh terus-menerus.

Shohihkan hadits di atas ?

Berikut penjelasannya

Periwayat Hadits di Atas

• HR. Ahmad no.12.657, 

• Thahawi dalam Syarah Ma’aanil Atsar [1458];

• Daraquthni [II:39] dan lain-lain

Nama Perawi yang Bermasalah Pada Hadits di Atas

Hadits di atas diantara mata rantai periwayatnya terdapat orang yang bernama : Abu Ja’far Ar Rozy, yang nama aslinya adalah عيسى بن ماهان بن إسماعيل  (Isa bin Mahan bin Isma’il), wafat tahun 160 Hijriyah.

Penjelasan Dan Perkataan Para Kritikus Hadits Terhadap Abu Ja’afar ar Rozy di Atas

Sesungguhnya beliau sebenarnya dikenal seorang yang JUJUR, jujur, hanya saja dia memiliki kelemahan, TERUTAMA JELEKNYA HAFALANNYA, yang menjadikan para ahli hadits melemahkannya dan tidak menerima periwayatannya.

Berikut rinciannya :

Ulama Yang Mengkritisi Abu Ja’far Ar-Razy

• Kata AHMAD BIN HANBAL :

ليس بقوي فى الحديث

‘Bukan rawi yang kuat dalam urusan hadits’.

Penilaian senada di atas juga dikatakan oleh Imam NASA’I dan AL JILI

• Kata IBNU MA’IN

يكتب حديثه ولكنه يخطىء

‘Haditsnya dicatat, namun IA SERING MELAKUKAN KESALAHAN’ (dalam meriwayatkan hadits -pent)".

• Kata ‘ALI BIN ‘AMRU

فيه ضعف ، وهو من أهل الصدق ، سيىء الحفظ

‘Padanya ada kelemahan, sebenarnya dia  orang yang jujur (sayangnya) JELEK HAFALANNYA (dalam periwayatan hadits)’.

• Kata ABU ZUR’AH

شيخ يهم كثيرا

‘Seorang syaikh yang BANYAK MELAKUKAN KESALAHAN (dalam periwayatan hadits)

• Kata IBNU HIBBAN

كان ينفرد عن المشاهير بالمناكير…

"Dia sering menyendiri meriwayatkan hadits-hadits yang munkar dari perawi yang masyhur…".

• Kata AL HAAFIZH

صدوق، سيء الحفظ خصوصا عن المغيرة

‘Sorang yang jujur (sayangnya) JELEK HAFALANNYA khususnya jika ia meriwayatkan dari Mughiroh’.

• Kata AS SAAJI

صدوق ليس بمتقن

‘Seorang yang jujur, (sayangnya) TIDAK MUTQIN  (TIDAK KOKOH HAFALANNYA)’.

Kata ‘ABDUR RAHMAAN BIN HARRAASY -rahiamhumullah

سيىء الحفظ، صدوق

‘JELEK HAFALANNYA, meski ia orang yang jujur’.

Silahkan bagi yang ingin mendalami tentang kondisi Abu Ja’far Ar-Razy yang sebagiannya telah kami kutip diatas, dapat menelaahnya dalam kitab Rijalul hadits diantaranya: 

• Siyar A’lamun Nubala [VII: 346], 

• Tahdziibul Kamal [XXV: 5335], 

• Al Ilal dengan periwayatan dari Abdillah [no.4578], 

• Al-Abathil wal Manakir [I: 73[, dan lain-lain.

PARA ULAMA AHLI HADITS YANG MELEMAHKAN HADITS DI ATAS

• Ibnul Jauzi dalam Tanqih at Tahqiq [II: 439], "Dha’if". 

• Kata Syaikh bin Baaz rahimahullah dalam Fatawa Nur ‘ala Darb-nya X: 245, "Dha’if". 

• Kata Al-Albani rahimahullah dalam Ad-Dha’ifah no.1238, "Munkar". 

• Kata Al-Arna’uth rahimahullah dalam Takhrij Syarhus Sunnah no.639, "Dha’if".

DALIL YANG SEMAKIN MENUNJUKKAN TIDAK BENARNYA NABI  shollallaahu ‘alayhi wa sallam MAUPUN PARA SHAHABATNYA rodhiallaahu ‘anhum TERUS MENERUS MELAKUKAN QUNUT SHUBUH SAMPAI WAFATNYA

ABU MAALIK AL ASYJA’I rohimahulloh pernah bertanya kepada ayahnya yang Bernama TAARIQ BIN ASSYAM BAIN MAS’UD AL ASYJAI'I radhiallaahu ‘anhu  -beliau seorang shahabat- :

يا أبةَ، إنَّكَ قد صلَّيتَ خلفَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ وأبي بَكرٍ، وعمرَ، وعثمانَ، وعليِّ بنِ أبي طالبٍ، هاهنا بالكوفةِ نحوًا من خمسِ سنين، أَكانوا يقنُتونَ؟، 

‘Wahai ayahku, sesungguhnya engkau pernah sholat di belakang (menjadi ma’mum) RASULULLAH shallallaahu ‘alayhi wa sallam, (juga pernah sholat menjadi ma’mum ) ABU BAKAR, ‘UMAR, ‘UTSMAN, dan ‘ALI  rodhialloohu ‘anhum baik saat di sini, maupun saat di Kufah sekitar lima tahunan, maka APAKAH MEREKA SEMUA (SAAT SHALAT) MELAKUKAN QUNUT ?’

قال: 

Ayahnya menjawab :

أي بنيَّ محدَثٌ

‘Wahai anakku (ketahuilah) ITU ADALAH BID’AH !’

(HR. Turmudzi [402]; Ibnu Majah [1241]; Thabrani dalam al Kubra [8178]. Dll. Kata Syaikh bin Baaz dalam Fatawa Nuur ‘ala Darb [X:228] : ‘Kokoh’; Kata al Albani dalam Shohih Tirmidzi [402]:’Shahih’; Kata Syaikh Muqbil -rohimahumullah- dalam al Jaami’us Shahih [II:147]:’Shahih’; 

KESIMPULAN

Hadits tentang qunut shubuh terus-menerus ini LEMAH, dan bahkan bertentangan dengan hadits lain yang shahih yang menyatakan mengkhususkan qunut shubuh terus-menerus ITU TAK PERNAH DILAKUKAN NABI shallallaahu ‘alayhi wa sallam MAUPUN SHAHABATNYA radhiallaahu ‘anhum sebagaimana yang telah ana sampaikan di atas, dan makanya melakukan hal tersebut tersebut menerus adalah BID’AH !

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber : https://m.facebook.com

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab