Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara


Ini adalah budaya "nenek-moyang"...?!

Tahlilan yang merupakan tradisi Islam Nusantara yang bertujuan untuk menyatakan simpati dan empati kepada keluarga yang ditimpa musibah kematian. Tahlilan itu merupakan tradisi yang syar’i. Atau dengan kata lain, tahlilan merupakan syariat yang ditradisikan.

Sumber video : https://m.facebook.com
----
"...orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia), dan mereka makan seperti hewan makan; dan (kelak) Nerakalah tempat tinggal bagi mereka". (QS. 47: 12)

Salah satu bentuk perilaku binatang adalah makan dan minum sambil berdiri, makan sambil berjalan dan bahkan makan berebutan.

Sehubungan dengan itu Rasulullah mengingatkan, bahwa Allah melaknat orang yang menyerupai hewan...,🙏
----

Tradisi tahlilan tersebut hingga saat ini masih kita jumpai di kalangan masyarakat Nusantara, sekalipun ada di antara masyarakat kita yang mulai meninggalkannya dengan berbagai alasan, baik alasan ekonomis maupun teologis. Karena ini dianggap tidak diajarkan oleh Rasulullah secara eksplisit, sebagian masyarakat yang menolak acara yasinan dan tahlilan. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tahlilan memiliki landasan normatif, baik dari al-Qur’an, hadis Nabi, maupun pendapat ulama. 

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa upacara tahlilan merupakan salah satu di antara kasuistik terkait tentang budaya Islam Nusantara yang nota bene fenomena akulturasi agama dan kearifan lokal (local wisdom). 

Tahlilan yang merupakan tradisi Islam Nusantara yang bertujuan untuk menyatakan simpati dan empati kepada keluarga yang ditimpa musibah kematian. Tahlilan itu merupakan tradisi yang syar’i. Atau dengan kata lain, tahlilan merupakan syariat yang ditradisikan.

Simak video berikut :
Ustadz Abdul Somad dan Kiyai Idrus Ramli Membantah Tradisi Tahlilan dengan "mencocok-cocokan hadis"


Simak penjelasan Ustadz Abdul Aziz, beliau adalah mualaf yang Menggugat acara selametan" divideo di bawah ini :


Baca atau download hasil penelitian ini [ Klik Disini ]

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab