Postingan

Perbendaan Antara Nyanyian Dan Musik Serta Hukum Masing-masing

Simak video berikut ; Syubhat Ustadz Adi Hidayat yang menafsirkan Surah Asy Syu'ara, Syair = Musik? Padahal ulama-ulama terdahulu maupun Sekarang Sepakat diartikan sebagai "Penyair"  Lalu Ustadz Adi Hidayat ini dasar tafsirnya dari mana ??  Berikut bantahan dari  Ust. Abdurahman Al  Amiry,  Ustadz Mujiman, dan Ustadz Firanda Andirja : Sumber video :  https://youtu.be/a1FdV Sumber video :  https://www.facebook. com PERBEDAAN ANTARA NYANYIAN DAN MUSIK SERTA HUKUM MASING-MASING Pertanyaan : Harapan besarku, ketika saya mendapatkan kebimbangan permasalahan dapat keluar dari keraguan menuju keyakinan penuh. Terkait halal dan haramnya musik. Saya dapatkan perbedaan akan hal itu. Topiknya telah dibahas sekelompok ulama dan para syekh. Akan tetapi dari pandangan saya yang lemah, bantahan mereka tidak sesuai seperti yang diinginkan penanya. Tidak teliti, tidak dapat membedakan antara musik dan nyanyian serta lirik nyanyian yang jorok. Umumnya jawabannya membahas tentang campur b

Membongkar Kedok Sufi : Tasawuf & Wali

Simak vedeo berikut : SEBAB ORANG SUFI MEMINTA KEPADA WALI Oleh : Ustadz Ammi Nur Baits. Membongkar Kedok Sufi : Tasawuf & Wali Mengangkat tema tasawuf dan kaum Sufi terasa hampa dan kosong tanpa mencuatkan pemikiran mereka tentang  wali  dan demikian juga  karamah . Pasalnya, mitos ataupun legenda lawas tentang wali dan karamah ini telah menjadi senjata andalan mereka didalam mengelabui kaum muslimin. Lantas dalam gambaran kebanyakan orang, wali Allah adalah setiap orang yang bisa mengeluarkan keanehan dan mempertontonkannya sesuai permintaan. Selain itu, dia juga termasuk orang yang suka mengerjakan shalat lima waktu atau terlihat memiliki ilmu agama. Bagi siapa yang memililki ciri-ciri tersebut, maka akan mudah baginya untuk menyandang gelar wali Allah sekalipun dia melakukan kesyirikan dan kebid’ahan. Wali menurut Al Qur’an dan As Sunnah Adalah perkara yang lumrah bila kita mendengar kata-kata wali Allah. Di sisi lain, terkadang menjadi suatu yang asing bila disebut kata wa

Fanatik pada Madzhab Tertentu

Fanatik pada Madzhab Tertentu Di antara sifat yang tercela lainnya yang ini juga masuk dalam karakter orang Jahiliyyah yaitu fanatik pada madzhab tertentu. Asalnya, tidak mengapa kita mengambil pendapat madzhab. Namun saat pendapat madzhab bertentangan dengan dalil, maka tentu perkataan Allah dan Rasul  shallallahu ‘alaihi wa sallam  lebih didahulukan. Allah menceritakan tentang keadaan orang-orang Yahudi, وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمْ “ Dan jangan kamu percaya melainkan pada orang yang mengikuti agamamu. ” (QS Ali Imran: 73) Dalam ayat lainnya disebutkan, وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنبِيَاءَ اللَّهِ مِن قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ “ Ketika mereka diperintah, berimanlah kepada apa yang diturunkan oleh Allah. Mereka berkata, kami beriman dengan apa yang diturunkan pada kami. ” (QS. Al Baqarah: 91) Y

Jika Hati Baik, ...

Jika Hati Baik, ... Jika hati baik , maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya. Baiknya hati dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam niat. Rusaknya hati adalah karena terjerumus dalam maksiat, keharaman dan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya). Dari An Nu’man bin Basyir  radhiyallahu ‘anhuma , Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “ Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung) ” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599). Tergantung pada Baiknya Hati Ibnu Rajab Al Hambali  rahimahullah  mengisyaratkan bahwa baiknya amalan badan seseorang dan kemampuannya untuk menjauhi keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat (ya

Do'a perlindungan dari 5 kejelekan

Do'a perlindungan dari 5 kejelekan Dari Abuhurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, dahulu diantara do'a yang dibaca Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam : اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِيْ قَبْلَ المَشِيْبِ وَمِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ رَبًّا وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ عَذَابًا وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِيْ وَقَلْبُهُ يَرْعَانِيْ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk, dan dari istri yang membuatku beruban sebelum waktunya, dan dari anak yang menguasaiku, dan dari harta yang menjadi azab atasku, dan dari teman dekat pembuat makar, matanya melihatku sedang hatinya mengawasiku, jika ia melihat kebaikan pada diriku maka ia menyembunyikannya, dan jika ia melihat keburukan maka ia menyebarkannya." (HR. Thabrani Dari Abuhurairah radhiyallahu 'anhu, Ashahihah : 3137)

Doa Memperbaiki Urusan Agama Dan Dunia

Doa Memperbaiki Urusan Agama Dan Dunia اَللَّهُمَّ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى، وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى، وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ Allaahumma ashlih lii diiniyalladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dunyaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhirotillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin. “Ya Allah, perbaikilah agamaku sebagai benteng urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Dan jadikanlah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah kematianku sebagai peristirahatan bagiku dari segala kejahatan([1])”([2]). _____ ([1]) Yaitu jadikan kematianku di atas persaksian, keyakinan dan tobat yang benar sehingga kematian itu menjadi se

Mukaddimah Surat Yasin di tafsir Ibnu Katsir yang jadi rujukan membaca surat Yasin di malam Jum'at

Sumber video :  https://www.facebook.com/ Mari kita cek : Berikut copy-paste Mukaddimah Surat Yasin di tafsir Ibnu Katsir : 36. SURAT YASIN تَفْسِيرُ سُورَةِ يس Makkiyyah, 83 ayat, kecuali ayat 45 Madaniyyah. Turun sesudah Surat Jin قَالَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَسُفْيَانُ بْنُ وَكِيع، حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الرُّؤاسي، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ هَارُونَ أَبِي مُحَمَّدٍ، عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس. ومَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ". Abu Isa Imam Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Sufyan ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami Humaid ibnu Abdur Rahman Ar-Rawasi, dari Al-Hasan ibnu Saleh, dari Harun alias Abu Muhammad, dari Muqatil ibnu Hayyan, dari Qatadah, dari Anas Radhiyallahu Anhu y