KEBATILAN MERAIH KEMENANGAN?

Sumber video : 

KEBATILAN MERAIH KEMENANGAN? 

Di zaman Imam Ahmad rahimahullah, fitnah terhadap dakwah sunnah sangatlah berat. Kebatilan (terutama pemahaman bahwa alquran itu makhluk) sangat mendominasi di kalangan masyarakat, bahkan sampai ke pemegang kekuasaan tertinggi. Saat itu seakan-akan kebatilan meraih kemenangan atas kebenaran. Sampai-sampai ada orang yang bertanya kepada Imam Ahmad rahimahullah, 

ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ فقال أحمد: "كلا، مادامت القلوب ثابتةً فالحق هو المنتصر".
(المدخل ٣٠٠/١)

Apakah engkau tidak melihat bagaimana KEBATHILAN itu telah memperoleh KEMENANGAN atas KEBENARAN ? Berkatalah al-Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas ALHAQ, maka ALHAQ itulah yang akan MENANG. [Al-Mudkhil 1/300].

Untuk itulah, tugas seorang da'i atau penuntut ilmu, tegakkan saja kebenaran dalam diri masing-masing, keluarga dan masyarakat, dengan sendirinya kebatilan itu akan lenyap, hilang dan sirna

Pasti dan sungguh pasti, kebenaran itu akan ditolong, walaupun sedikit yang mengikuti dan banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran. 

Allah Ta'ala berfirman:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Dan katakanlah: "Yang BENAR telah datang dan yang BATIL telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al Isra 81).

Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

"علينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء وقوة من يقاوم الحق فإن الحق منصور ممتحن" [شرح كشف الشبهات ص 64-65]

Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang. (Syarh Kasyfusy Syubuhat, hal 64-65).

Dan Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

الحق منصور و إن قل أتباعه والباطل مخذول و لو كثر أتباعه

Kebenaran itu akan ditolong walaupun sedikit pengikutnya. Dan kebatilan itu akan dihinakan walaupun banyak pengikutnya. (Syarah al-Kafiyah asy- Syafiyah 1/178).

Janganlah kuatir, kebenaran itu akan sentiasa ada, dan agama ini akan selalu ditolong Allah Ta'ala. Baik melalui kita maupun selain kita. Yang perlu dikuatirkan adalah diri-diri kita ini. Apakah kita istiqamah di atas kebenaran, selamat dari fitnah syahwat dan syubhat, mati dalam keadaan husnul khatimah dan di akhirat masuk ke surganya Allah Ta'ala atau tidak? 

Berkata asy Syaikh al Allamah Shalih bin Fauzan al Fauzan hafidzahullah:

"الحق باق والدين منصور بنا أو بغيرنا والخوف علينا نحن." محاضرة:  حماية الشباب 14-05-1437H

"Kebenaran itu akan senantiasa ada, dan agama akan senantiasa ditolong oleh Allah. Bisa jadi melalui kita atau dengan selain kita. Namun yang justru kita kuawatirkan adalah diri-diri kita." (Muhadharah "Himayatusy Syabab" 14 Jumadal Ula 1437H). 
 
Baca juga artikel terkait :

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?