Mengapa ketika seseorang sudah kehabisan materi perdebatan, kadang-kadang menyerang pribadi lawan?
Mengapa ketika seseorang sudah kehabisan materi perdebatan, kadang-kadang menyerang pribadi lawan?
Karena bodoh.
Kualitas diskusi soal menyerang pribadi lawan (strawman fallacy) ini salah satu jenis sesat berfikir yabg sangat menyedihkan yang akan merujuk menjadi perdebatan Ad Hominem dan Name Calling. Saya yakin orang-orang seperti itu tidak tau piramida dalam diskusi pada gambar ini dan tidak sadar dimana posisinya. dan sekali lagi akan aku katakan kalo orang tersebut bodoh
Buat orang bodoh yang kalau debat suka ngawur kemana-mana, saya kasih tau ya. Salah satu hukum paling dasar dalam berargumentasi adalah tetap berada dalam konteks (Stay in Context).
Semakin sejalan argumen Anda dengan konteks maka akan semakin kuat, sebaliknya semakin menyimpang argumen Anda dari konteks maka akan semakin lemah.
Kalau kalian paham hal ini maka argumen Anda akan sulit dibantah dan bisa dengan mudah menyerang balik segala fallacy, sebab fallacy kan sudah pasti menyimpang dari konteks termasuk menyerang personal tersebut.
Saya kasih contoh menghadapi fallacy yang salah, dimana A terbujuk untuk berargumen keluar konteks akibat diserang pribadinya oleh B.
A : Jangan berjudi! judi itu haram menurut kitab nya Zeus.
B : Alah gak usah ngomong2 haram, loe aja sholat gak becus.
A : Masih mending gua, dari pada loe udah gak sholat berbuat maksiat pula.
Disini terlihat bahwa argumen balasan A bukan sekedar keluar dari konteks, tapi sudah keluar dari topik perdebatan karena terpancing oleh argumen B yang ad hominem (merujuk pribadi).
Berikut adalah beberapa contoh yang benar dimana A tetap berada dalam konteks dan memaksa B untuk tetap dalam konteks, sehingga jika B tetap memaksa berargumen diluar konteks maka akan semakin lemah dan semakin terlihat bodoh.
ad hominemm (merujuk pada pribadi) :
A : Jangan berjudi! judi itu haram menurut kitab Zeus.
B : Alah gak usah ngomong2 haram, loe aja sholat gak becus.
A : Terus kenapa? Mau sholat gua becus atau gak kan tetap aja judi itu haram menurut kitab Zeus.
strawman :
A : Belajar Woy! jangan kebanyakan main game, nanti nilai ulangan loe jelek!
B : Jadi loe mau gua belajar terus-terus.an gitu? Gw kan butuh refreshing juga.
A : Loh siapa yang nyuruh loe belajar terus2an? gua kan cuma ngingetin jangan terlalu banyak main game."
ad passiones (merujuk pada emosi) :
A : Anda saya tilang karena tidak pakai helm.
B : Tapi pak, saya butuh motor ini untuk cari nafkah? Nanti anak saya makan apa?
A : Mau anak anda makan apapun kalau anda tidak pakai helm akan kena tilang.
ad populum (merujuk pada mayoritas) :
A : Entah mana yang terbaik, nomor 1 atau nomor 2.
B : Jelas nomor 1 dong, buktinya hampir semua orang pilih nomor 1.
A : Hanya karena mayoritas memilih nomor 1 bukan berarti nomor 1 adalah pilihan terbaik untuk kita.
anecdotal :
A : Survey membuktikan, dari 1000 orang penderita Flu, 90% sembuh karena mengonsumsi obat X.
B : Alah bohong, kemarin saya minum obat X malah tambah sakit.
A : Itu kan pengalaman anda seorang, sedangkan yang disurvey disini pengalaman 1000 orang.
burden of proof (membebankan pembuktian) :
A : Tuhan gak ada.
B : bodoh, tuhan itu ada, kalo tuhan itu gak ada gimana alam semesta ini bisa ada?
A : Loh saya kan ga percaya hanya karena ga ada bukti keberadaanya, kenapa saya harus pusing mikirin alam semesta?
Segitu aja mungkin contoh-contoh tentang orang bodoh dengan logical fallacy nya dan beberapa cara counter logical fallacy.
Tapi saya sangat yakin, cara terbaik nya adalah tinggalkan. Karena ga ada untungnya sama sekali menghadapi orang-orang bodoh dengan logical fallacy.
Simak video berikut :
Sumber : https://id.quora.com/
Komentar
Posting Komentar