Apakah bentuk alam semesta ini seperti terompet ?

Ustadz Adi Hidayat bahas :  Alam semesta ini seperti terompet ?

Simak video uraian beliau beserta bantahannya :

Sumber video : https://youtu.be/XOPel_
Sumber yang dibahas dalam video ini : https://map.gsfc.nasa.gov/media/

Apakah bentuk alam semesta ini seperti terompet ?


Jelas tidak. Itu adalah informasi yang salah kaprah walaupun dulu kita juga sempat mempercayainya.

Yang Anda maksud bentuk alam semesta seperti terompet itu ini?

Ketahuilah… bahwa bentuk trompet tersebut bukan bentuk alam semesta, melainkan gambaran model evolusi alam semesta. Semacam grafik perkembangan alam semesta dari waktu ke waktu dari masa big bang sampai saat ini.

Dulu waktu SMP kita sempat percaya bahwa gambar terompet di atas adalah memang bentuk alam semesta.

Narasi yang dibuat pun sedemikian rupa sehingga seakan-akan masuk akal:

"Besok saat kiamat, malaikat akan meniup terompet sangkakala, yang membuat seluruh dunia ini hancur berkeping-keping.

Pertanyaannya, bagaimana bisa terompet sangkakala itu menghancurkan alam semesta?

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan fakta mengejutkan bahwa ternyata alam semesta ini berbentuk terompet. Masyaallah.

Artinya apa? Ternyata saat ini kita sedang berada di dalam terompet tersebut. Itulah hal paling logis yang menjelaskan bahwa alam semesta akan hancur ketika terompet sangkakala ditiup saat kiamat nanti"

Setelah mempelajari informasi tersebut lebih jauh lagi, kita memahami bahwa itu tidak benar.

Ketahuilah, bahwa bentuk trompet digambar dibawah ini bukan bentuk alam semesta, melainkan gambaran model evolusi alam semesta. Semacam grafik perkembangan alam semesta dari waktu ke waktu dari masa big bang sampai saat ini



Apa maksudnya gambar diatas ?

Gambar di atas mencoba menggambar bentuk alam semesta dalam 4 dimensi. Yang mana menggambarkan objek dengan dimensi 4 itu mustahil. Dalam gambar di atas 3 dimensi ruang yang terdiri dari panjang, lebar, tinggi direduksi menjadi 2 dimensi saja menjadi geometri lingkaran. Kemudian ada dimensi ke-4, yakni dimensi waktu yang digambarkan panah merah.

Di awal mula alam semesta itu sangat kecil dan padat. Seiring berjalannya waktu alam semesta terus mengembang dan ukurannya bertambah besar. Makanya bentuknya mirip terompet di mana pangkalnya kecil dan ujungnya besar.

Pada dasarnya kita tidak tahu bagaimana bentuk alam semesta, kemungkinan besar tidak akan pernah tahu. Gambar terompet itu hanya ilustrasi saja, memang untuk memahaminya perlu mengeluarkan sedikit effort.
----
Kita saat ini mengetahui dengan menggunakan teori Relativitas Umum bahwa massa dan energi bisa membengkokkan kelengkungan ruang-waktu. Pendekatan itu bisa juga digunakan untuk mengukur kelengkungan alam semesta, memanfaatkan nilai yang disebut parameter densitas, dilambangkan dengan Omega (Ω).

Parameter densitas adalah densitas rata-rata alam semesta dibagi densitas energi kritis, yaitu energi massa yang dibutuhkan agar alam semesta menjadi datar.


Jika Ω = 1, alam semesta datar.
Jika Ω > 1, ada kelengkungan positif.
Jika Ω < 1 ada kelengkungan negatif.

Data yang dikumpulkan dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) oleh NASA serta observatorium ruang angkasa Planck milik ESA, didapatkan nilai untuk tiga konstituen dari semua massa-energi di alam semesta – massa normal (materi barionik dan materi gelap), partikel relativistik (foton dan neutrino), dan energi gelap atau konstanta kosmologis.

Ωmassa ≈ 0,315±0,018
Ωrelativistik ≈ 9.24×10−5
ΩΛ ≈ 0,6817±0,0018
Ωtotal = Ωmassa + Ωrelativistik + ΩΛ = 1,00±0,02

Nilai aktual untuk nilai densitas kritis diukur sebagai ρkritis = 9,47×10−27 kg m−3.

Dari hasil ini, alam semesta, yang saat ini sedang mengembang, tampaknya berbentuk datar.

Masalahnya adalah apa yang terjadi kelak saat menjelang kiamat?
Kita memang tidak tahu kapan kiamat akan terjadi, tapi secara saintifik kita bisa memperkirakan bahwa saat kiamat akan terjadi, hampir pasti energi di alam semesta ini akan habis, saat energi alam semesta habis, menurut fisikawan Rusia, Alexander Friedmann maka alam semesta akan meledak ke dalam ( Big Crunch).

Friedman menciptakan persamaan matematis yang menunjukkan bahwa ujung alam semesta bergantung pada densitasnya. Secara matematis, alam semesta bisa mengembang atau mengkerut ketimbang tetap stabil.

Saat alam semesta mulai kehabisan energi maka pengembangan dengan sendirinya akan mulai berhenti, sehingga dark energy akan semakin berkurang. Yang tersisa di alam semesta adalah materi yang besar tanpa energi lagi, nah saat itu terjadi gravitasi, sebagai antitesa dark energy, akan mengambil alih untuk menghentikan perluasan alam semesta dan akhirnya membalikkannya. Pembalikan ini akan mengakibatkan alam semesta runtuh.
---
Simak juga video berikut :
BLUNDER UST ADI HIDAYAT : ATOM DITEMUKAN OLEH JABIR BIN HAYYAN ?!

Sumber video : https://youtu.be/-CAzt
---
Saat alam semesta mulai runtuh, dark energy nol dan mulai menjadi negatif, apa yang akan terjadi? Alam semesta tidak akan berbentuk datar lagi, tapi akan berbentuk hiperbolik karena bentuk hiperbolik ini secara matematis bisa terwujud meski dark energy absen.

Sumber video : https://youtu.be/hxQ

Kesimpulan:
  1. Saat ini alam semesta berbentuk datar/flat dan masih dalam fase mengembang;
  2. Alam semesta akan berakhir dalam bentuk terompet dan akan menyusut (deflate) hingga hancur total menjadi satu titik singular yang akan memicu terjadinya Big Bang baru.
Quran, surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman: "(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.

Catatan :

ALLAH subhanahu wa ta’ala akan menanyai hamba-Nya di hari kiamat tentang segenap perkataan, pendengaran, penglihatan dan hatinya.

Allah ta’ala berfirman :

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا (الإسراء: 36)

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Q.S. al Isra’: 36)

Ayat tersebut dijadikan salah satu dalil oleh para ulama atas diharamkannya berbicara tentang agama tanpa dasar ilmu. Bahkan para ulama mengategorikannya sebagai salah satu dosa besar.

Al-Hafizh Ibnu ‘Asakir meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:  

مَنْ أَفْتَى بِغَيْرِ عِلْمٍ لَعَنَـتْهُ مَلَائِكَةُ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ (رَوَاهُ ابْنُ عَسَاكِرَ

“Barangsiapa berfatwa (bicara agama) tanpa ilmu, maka ia dilaknat oleh para malaikat di langit dan di bumi.” (H.R. Ibnu ‘Asakir).

----


Baca juga artikel berikut :

Simak video berikut :


Sumber artikel : https://id.quora.com/

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?