MEMBAHAS SYIRIK BUKAN BERARTI KITA MENSYIRIKKAN
Banyak umat Islam yang salah paham, bila dibahas syirik maka mereka menganggap mensyirikkan suatu amalan dan dibahas bid'ah mereka menganggap membid'ahkan suatu amalan, hingga di bawah ke level yang lebih tinggi yaitu mengkafirkan, padahal mensyirikkan dan membid'ahkan bukan perkara mudah, melainkan perkara besar karena merubah hukum sesuatu dari Sunnah menjadi haram,padahal yang bisa merubah hukum sesuatu amalan hanyalah Allah.
Membahas syirik adalah menjelaskan unsur-unsur kesyirikan suatu amalan yang tidak dikenal dalam Sunnah Rasulullah dan Sunnah khulafaurrasyidin atau yang tidak dilazimkan oleh para sahabat Nabi. Sedangkan membahas bid'ah adalah menjelaskan asal usul suatu amalan baru yang tidak dilazimkan oleh Nabi atau para sahabat Nabi.
Mensyirikkan adalah menyatakan syirik suatu amalan yang sudah jelas tuntunannya dalam Sunnah Rasulullah dan Sunnah khulafaurrasyidin atau telah dilazimkan oleh para sahabat Nabi. Sedangkan membid'ahkan adalah menyatakan bid'ah suatu amalan Sunnah yang telah dilazimkan oleh Nabi atau para sahabat Nabi. Contohnya ziarah kubur:
1. Bila mengatakan bahwa ziarah kubur itu syirik atau bid'ah maka inilah yang disebut mensyirikkan atau membid'ahkan karena ziarah kubur adalah Sunnah.
2. Bila menjelaskan perbuatan syirik dalam ziarah kubur seperti berburu berkah, mempersembahkan sesajen, bernazar atau membayar nazar maka ini namanya membahas syirik.
3. Bila menjelaskan perbuatan bid'ah dalam ziarah kubur seperti azan, ziarah, membaca Al Qur'an atau sholawatah di kuburan maka ini namanya menjelaskan bid'ah.
Mengapa kita harus terus menerus membahas syirik dan bid'ah karena keduanya adalah kezaliman yang dianggap baik.
Syirik adalah kezaliman besar yang sulit dipahami kalau hanya dengan satu kali pembahasan, dan termasuk perkara halus yang sulit terdeteksi dan bahaya amat besar, yaitu dosanya tak terampuni, dapat menghapus pahala ibadah dan mengkekalkan pelakukan dalam Jahanam. Sedangkan bid'ah perkara yang terburuk yang banyak dipandang baik oleh pelakunya. Perkara tertolak tapi dianggap memiliki pahala yang berlipat ganda oleh pelakunya, yang semua ini hanyalah tipu daya syaitan.
----
"Banyak orang beranggapan, jangan membahas Tauhid dulu, jangan mebahas syirik dulu, karna semua itu dapat memecah belah Umat. Tapi, bagaimana kita bisa mendakwahkan akhlaq dan melarang zina serta riba bila dakwah Tauhid diakhirkan.. maka jangan sepelekan dakwah Tauhid"
Syeikh DR. Shalih ibn Fauzan al-Fauzan Hafidzohullahu Ta'ala
Baca juga : "Menjelaskan Bid’ah Bukan Berarti Membid'akan-bid'ahkan"
Komentar
Posting Komentar